4 keseimbangan  garam,  dan  daunnya  memiliki  sruktur  stomata  khusus
untuk mengurai penguapan. c. Adaptasi  terhadap  tanah  yang  kurang  stabil  dan  adanya  pasang  surut,
dengan  cara  pohon  mangrove  mengembangkan  struktur  akar  untuk memperkokoh  pohon.  Akar  tersebut  juga  berfungsi  untuk  mengambil
unsur hara dan menahan sedimen.
B. Tinjauan Jenis Rhizophora stylosa Griff.
B.1. Tinjauan Umum Rhizophora stylosa Griff.
Menurut  Samingan  1975 Rhizophora  stylosa termasuk  kedalam  suku Rhizophoraceae. Rhizophora  stylosa tumbuh  terbatas  pada  pantai  berpasir dan
selalu  merupakan  pohon  kecil,  tidak  seperti Rhizophora  apiculata dan
Rhizophora  mucronata yang  dapat  mencapai  tinggi  sekitar  35–40  m  apabila tumbuh pada habitat yang baik.
Menurut  Onrizal  2005,  pohon  ini  memiliki  tinggi  mencapai  10  m  dan dbh  mencapai  25  cm.  Batang  pohon  silindris,  tidak  berbanir,  kulit  luar  cokelat,
cokelat keabuan sampai kehitaman, licin, retak-retak vertikal seperti garis dengan tepi  tidak  terangkat.  Tumbuh  pada  daerah  dengan  lumpur  dangkal,  tergenang  air
pasang harian, dan membentuk tegakan murni.
B.2. Sistem Perakaran
Jenis Rhizophora stylosa berbatang pendek dan bercabang banyak dengan bentuk akar berupa akar tunjang akar tongkat. Akar tongkat ini merupakan akar
udara  yang  kusut,  terbuka  menghadap  ke  udara,  muncul  dari  batang pohon  dan cabang  yang  rendah,  memanjang  keluar  masuk  tanah,  serta  mempunyai  lentisel
untuk  pernafasan.  Akar  ini  juga  digunakan  dalam  proses  akumulasi  garam Bengen  2000.
B.3. Daun
Daun merupakan salah satu sumber serasah di hutan mangrove yang akan dimakan  oleh  kepiting  dan  sebagian  lagi  akan  diurai  oleh  bakteri  dan  jamur
menjadi zat nutrisi yang dibutuhkan oleh hewan-hewan lain yang berada disekitar
5 mangrove.  Semakin  tinggi  produktivitas  gugur  daun  akan  meningkatkan
produktivitas  di  hutan  mangrove  Ekoton    1998.  Menurut  Bengen  2000,  daun Rhizophora  stylosa mempunyai  bentuk  oval dengan  panjang  mencapai  10  cm.
Bagian  sisi  bawah  dari  permukaan  daun  berwarna  hijau  muda  terang  dan terdapat  bintik-bintik  berwarna  cokelat  dibawahnya.  Daunnya  tersusun dalam
rumpun sampai ujung tongkat.
B.4. Bunga dan Buah
Menurut Peter dan Sivasothi 2001, semua jenis mangrove menghasilkan buah  yang  penyebarannya  dilakukan  oleh  air  arus.  Buah Rhyzophora  stylosa
mempunyai  bentuk memanjang  dengan  ukuran  20-60  cm  dan  diameternya  10-23 mm, serta meruncing pada bagian ujungnya. Bunga Rhizophora stylosa memiliki
ciri biseksual, berukuran kecil, tebal, dan berwarna putih kekuningan.
C. Penyimpanan Benih C.1. Pengertian dan Tujuan
Viabilitas  benih  dapat  diperpanjang,  bila  benih  disimpan  pada  kondisi yang terlindung dari panas, uap, air, dan oksigen Justice dan Bass  1978. Justice
dan  Bass 1978 juga  mengatakan  bahwa  tujuan  utama  penyimpanan  benih bernilai  ekonomi  adalah  untuk  mengawetkan  cadangan  bahan  tanam  dari  satu
musim ke  musim  berikutnya.  Manan  1976  berpendapat  bahwa  penyimpanan benih  yang  baik  merupakan  usaha  pengawetan
viabilitas  benih,  sejak pengumpulan  sampai  penyebaran  benih  di  persemaian  atau  penanaman  benih
langsung di lapangan.
C.2. Cara Penyimpanan
Menurut King dan Roberts 1979 dalam Handayani 2000, setelah benih disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama, diharapkan kualitasnya tetap baik
atau hanya sedikit menurun. Benih dari berbagai jenis pohon dapat dipertahankan daya berkecambahnya bila disimpan dalam ruang kering dingin pada suhu 0-5°C
dan  kelembaban  relatif tidak  lebih  dari  40  .  Sedangkan  kadar  air  benih  harus diturunkan  terlebih  dahulu  dengan  jalan  pengeringan  buatan  atau  di  bawah  sinar