Latar Belakang Masalah Aktivitas dan Kreativitas Guru Sekolah Dasar Terhadap Pembelajaran Seni Tari di Gugus II Bantarbolang Kabupaten Pemalang

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu fenomena manusia yang sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks, maka pendidikan dapat dilihat dan dijelaskan dengan beberapa sudut pandang, seperti dari sudut pandang psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi, politik, komunikasi dan sebagainya. Oleh karena itu, definisi yang dikemukakan oleh para ahli sangat beragam, sehingga cukup sulit menemukan definisi yang representatif dan dapat diterima oleh semua pihak Mikarsa 2007: 1.2. Secara umum pendidikan merupakan upaya memanusiakan manusia muda untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang diwujudkan dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Tujuan Pendidikan Nasional, sebagaimana terdapat di dalam Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab Munib 2007: 142. Dari tujuan pendidikan nasional 2 tersebut kemudian dijabarkan dalam tujuan institusional SD, SLTP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Tujuan institusional pada masing-masing lembaga pendidikan yaitu SD, SLTP, SMA, dan Perguruan Tinggi kemudian dijabarkan ke dalam tujuan kurikuler, yaitu tujuan masing-masing mata pelajaran, salah satunya adalah mata pelajaran Seni Tari yang terdapat pada sekolah dasar. Tujuan mata pelajaran Seni Tari yang terdapat di SD, salah satunya supaya siswa pandai menari dan berekspresi sesuai dengan bakat dan potensi yang dimiliki melalui mata pelajaran Seni Tari. Tari merupakan salah satu jenis seni yang direkomendasikan digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Melalui tari, anak dilatih untuk menggerakkan berbagai sensori motoriknya, melatih mengkordinasikan antara gerakan dan bunyi, menginterpretasikan pengalaman disekitarnya dalam gerak dan sebagainya. Dalam pembelajaran Seni Tari, kegiatan bermain ada di dalamnya. Sehingga siswa merasa senang dan dapat menyalurkan bakat dan potensinya terhadap tari. Bakat dan potensi yang dimiliki siswa dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang berguna bagi siswa karena bakat yang dimiliki siswa sudah ada sejak mereka lahir dan dapat dirasakan kesenangannya jika bakat tersebut dapat tersalurkan dengan baik. Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan. Guru tidak hanya dituntut memiliki kemampuan mentransformasikan pengalamannya, memberikan keteladanan, tetapi juga diharapkan mampu menginspirasi siswanya agar mereka dapat 3 mengembangkan potensi diri dan memiliki akhlak yang baik Yonny 2011: 9. Bergulirnya kebijakan sertifikasi guru membuat kualitas mengajar guru menjadi rendah. Mata pelajaran yang sudah dijadwalkan menjadi terabaikan. Kebijakan sertifikasi guru membuat hasil belajar siswa semakin menurun. Penurunan hasil belajar tidak terlihat karena guru dapat memberi nilai akhir dengan baik. Adanya kebijakan profesi hendaknya membuat guru lebih berkualitas dari sebelumnya, seperti yang tadinya tidak ada aktivitas dan kreativitas terhadap pembelajaran Seni Tari menjadi ada aktivitas dan kretivitas guru dalam mengajarkan mata pelajaran Seni Tari. Aktivitas guru dalam pembelajaran Seni Tari sangat diperlukan dan pembelajaran Seni Tari bermanfaat bagi siswa karena melalui pembelajaran Seni Tari siswa dapat menggali bakat dan mengembangkan potensi yang dimiliki, serta dapat memotivasi siswa terhadap mata pelajaran Seni Tari. Sesuai dengan teori kebutuhan dan perkembangan motivasi Maslow dan Rangers Anthony J. Sutich dan Miles A Vich, dalam Syamsudin, 2006: 1.9. Aliran psikologi ini memandang bahwa “perilaku manusia itu ditentukan oleh dirinya sendiri, oleh faktor internal dirinya dan bukan oleh kondisi lingkungan ataupun pengetahuan,” dan menurut aliran ini “proses belajar yang bermakana adalah belajar yang melibatkan pengalaman langsung, berpikir dan merasakan, oleh kehendak sendiri dan melibatkan seluruh pribadi siswa.” 4 Selain itu, dengan adanya aktivitas guru terhadap pembelajaran Seni Tari, kreativitas siswa pun akan muncul dalam pembelajaran Seni Tari. Jika aktivitas guru dalam pembelajaran Seni Tari masih kurang, maka potensi yang ada pada diri siswa tidak akan muncul dan tidak akan tersalurkan sebagaimana mestinya yang diharapkan. Seperti yang diungkapkan oleh Treffinger dalam Munandar 2009: 35, bahwa “pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan. Rencana inovatif serta produk orisinil mereka telah dipikirkan dengan matang lebih dahulu, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul dan implikasinya.” Aktivitas dan kreativitas saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain. Guru Seni Tari yang kreatif yaitu guru yang mampu menumbuhkan imajinasi kreatif terhadap siswa dan menghasilkan siswa yang kreatif pula dibidang seni tari. Guru yang kreatif diperlukan dalam mengajar mata pelajaran Seni Tari di sekolah untuk mencetak siswa yang kreatif dibidang tari. Mata pelajaran Seni tari merupakan bagian dari mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan SBK di Sekolah Dasar. Selain mata pelajaran Seni Tari, terdapat mata pelajaran seni lainnya yaitu Seni Musik, Seni Rupa, dan Seni Keterampilan. Kenyataan di lapangan terlihat bahwa guru di Sekolah Dasar pada umumnya hanya mengajarkan Seni Rupa dan Seni Keterampilan. Selain itu persepsi guru yang negatif membuat pembelajaran Seni Tari menjadi terhambat. Padahal aktivitas dan kreativitas dalam 5 pembelajaran Seni Tari sangat diperlukan supaya pembelajaran Seni Tari menjadi pembelajaran yang bermakana. Sesuai dengan teori belajar yang diungkapkan oleh Ausbel dalam Trianto 2007: 5, bahwa “Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang”. Selain itu, “dalam membantu siswa menenemukan sesuatu yang baru memerlukan konsep- konsep awal yang diperlukan siswa”. Berdasarkan uraian di atas, muncul suatu pemikiran untuk mencari tahu tentang aktivitas dan kreativitas guru sekolah dasar dalam mata pelajaran Seni Tari di gugus II Bantarbolang Kabupaten Pemalang.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah