22
Fasilitas, artinya memudahkan segala hal. Fasilitas dalam konteks ini merujuk kepada implementasi strategi yang menyingkirkan hambatan
belajar, mengembalikan proses belajar ke kedaannya yang “mudah” dan alami. Fasilitas juga termasuk penyediaan alat-alat bantu yang
memudahkan siswa belajar. Berdasarkan keterangan di atas disimpulkan bahwa inti Quantum
Teaching atau Pembelajaran Kuantum adalah adanya upaya guru untuk mengorkestrasikan berbagai interaksi dalam proses pembelajaran menjadi
cahaya yang melejitkan prestasi siswa, dengan menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat
belajar secara mudah dan alami.
8. Aktif dalam Pembelajaran Seni Tari
Aktif adalah giat berusaha dan bekerja untuk menghasilkan sesuatu. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang direncanakan oleh guru dan
dilaksanakan oleh siswa dengan penuh riang gembira tanpa beban. Mampu mengekspresikan dirinya dan mengeluarkan potensi unik yang ada dalam
dirinya, sehingga menghantarkan dirinya menemukan minat dan bakatnya secara alami.
Guru yang aktif dalam pembelajaran Seni Tari yaitu guru dapat merencanakan dan siswa melaksanakan pembelajaran tari. Selain itu, aktif
disini yaitu guru menjalankan tugasnya sebagai guru kelas di sekolah dasar
23
untuk mengajarkan kepada siswanya pelajaran Seni Tari, supaya siswa dapat belajar, menggali bakat dan potensi dirinya.
Seandainya banyak guru yang telah melakukan pembelajaran aktif dengan benar di sekolah-sekolah kita, tentu akan banyak kreativitas
tercipta, akan banyak siswa yang menemukan potensi uniknya. Namun sayang, tak semua guru mampu melakukannya. Kalau sudah begitu lebih
baik ganti saja pembelajaran siswa aktif menjadi pembelajaran guru aktif agar para guru terus memperbaiki proses pembelajarannya di kelasnya
sendiri Kusumah 2010. Guru berperan sebagai fasilitator, bukan berarti ia harus pasif, akan
tetapi juga harus berperan aktif dalam suatu proses pembelajaran, Rongers Anthony J. Sutich dan Miles A Vich, dalam Syamsudin 2006: 1.11
memegaskan bahwa dalam proses pembelajaran, guru berperan aktif dalam:
a. Membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif dan sikap positif
terhadap pembelajaran; b.
Membantu peserta didik mengklasifikasikan tujuan belajar dengan cara memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik secara bebas
menyakan apa yang mereka pelajari; c.
Membantu peserta didik mengembangkan dorongan dengan tujuan sebagai kekuatan pembelajaran; dan
d. Menyediakan sumber-sumber belajar.
24
9. Kreatif dalam Pembelajaran Seni Tari
Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata. Baik dalam bentuk karya
baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan kemampuan yaitu yang
berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak
kreatif Tyas 2010. Salah satu kriteria guru ideal adalah guru yang kreatif dan inovatif.
Dalam bidang pendidikan, pemegang kunci dalam pengembangan daya kreatif anak adalah guru. Seorang guru yang ingin mengembangkan
kreativitas pada siswanya, harus terlebih dahulu kreatif. Pada umumnya, guru yang kreatif itu pernah dididik oleh orang-orang yang kreatif dalam
lingkungan yang mendukung. Douglas Brown J dalam Asmani 2011: 26, menamakan guru
yang kreatif dengan sebutan Teacher Scholar. Mengajar, katanya jika dilakukan dengan baik, pada hakikatnya juga kreatif. Para guru harus
selalu mengkomunikasikan kepada siswanya ide-ide lama dan ide-ide baru dalam bentuk yang baru.
Guru yang kreatif dalam pembelajaran Seni Tari yaitu guru yang mampu melahirkan sesuatu yang baru seperti metode maupun media
pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan materi dan karakteristik siswa, yang jarang digunakan dalam pembelajaran. Guru yang kreatif akan
25
memunculkan suatu ide-ide yang cemerlang untuk kemajuan dalam pembelajaran Seni Tari, sehingga siswa akan tertarik dalam pelajaran Seni
Tari. Pembelajaran seni sebagai upaya pendidikan kreatif, menurut
Rohidi, dkk dalam Tumarang 2006: 99-100, dalam pelaksanaannya harus memperhatikan empat hal, yakni:
a.
Potensi pribadi siswa sebagai suatu hal yang unik;
b.
Lingkungan yang memberi pengaruh atau memupuk motivasi seseorang untuk berkreasi;
c.
Proses terjadinya kreativitas, berupa kesempatan atau peluang bagi seseorang untuk bersibuk diri secara kreatif;
d.
Hasil kreatif yang terwujud karena faktor-faktor di atas. Selama ini umumnya guru bangga kalau siswanya memiliki nilai
matematika atau pelajaran eksakta lainnya yang tinggi. Guru akan mengklaimnya sebagai siswa yang cerdas, sementara siswa lainnya yang
hanya memiliki bakat menyanyi, pintar bermain musik, pintar menari atau pandai berolah raga tidak termasuk anak yang cerdas. Para guru selama ini
terjebak dengan kecerdasan tunggal yang terlalu diagung-agungkan. Padahal sudah banyak terbukti orang yang sukses berasal dari berbagai
latar belakang kecerdasan yang berbeda. Namun guru umumnya tidak menyadarinya.
Seorang guru harus mengajarkan pengetahuan kepada siswanya dengan cara semudah dan semenarik mungkin. Kreatifitas seorang guru
26
diuji agar dapat menemukan kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh siswa dan dapat membantu meningkatkan kecerdasan secara maksimal. Jadi
sudah tidak jamannya lagi siswa dijejali dengan hafalan teks yang panjang- panjang, sehingga kelak menjadi seperti burung beo yang pandai berbicara
tetapi tidak mengerti makna yang diucapkannya atau seperti robot yang melakukan sesuatu sesuai dengan perintah yang diterimanya tanpa bisa
melakukan hal-hal sesuai dengan keinginannya sendiri Haryadi 2009
.
Seperti telah disebutkan di atas, bahwa siswa cerdas seharusnya bukan hanya yang pintar dalam pelajaran eksak saja. Tetapi salah satunya
dengan pandai menari juga bisa dinamakan cerdas karena memunyai potensi yang tinggi terhadap tari. Dalam pembelajaran Seni Tari seorang
guru sekolah dasar harus dapat membuat sesuatu yang kreatif. Dimulai dari yang sederhana, dari diri guru sendiri untuk mengubah cara mengajar
yang lebih baik dan inovatif. Selain itu, juga kreatif dalam mencari atau menggunakan media yang menarik dan menyenangkan bagi siswa,
sehingga pelajaran Seni Tari menjadi pelajaran yang digemari mereka.
10. Gugus Sekolah Dasar