17
3 Naturalisasi
Di sini anak mempunyai kemampuan psikologis motorik yang lebih tinggi, dan dapat melakukan keterampilan gerak secara urut dan
tersusun dengan baik. Dengan kata lain pada tahap ini anak sudah memiliki keterampilan melakukan gerak yang cukup tinggi
Purwatiningsih 2002: 70-71.
5. Bakat Anak Sekolah Dasar
Bakat setiap orang berbeda-beda dalam jenis maupun kadarnya. Dalam masa pertumbuhannya bila bakat anak tidak terwujud secara nyata,
maka dapat disebabkan oleh orang tua, guru atau sekolah dan pergaulan. Dari sisi orang tua, tidak jarang dijumpai orang tua yang tidak menyadari
atau tidak mengenal bakat-bakat anaknya. Meskipun ia mengenal bakat anaknya dan memiliki sarana untuk mengembangkannya, namun hal ini
dianggap bukan merupakan sesuatu yang penting. Mengikuti les berbagai macam mata pelajaran, membelikan berbagai macam buku tanya jawab
dan soal-soal tampaknya lebih disukai dan menjadi perhatian orang tua, daripada memberikan kesempatan pada anak untuk les menyanyi atau
menari. Di sekolah, jika guru memiliki sikap atau pandangan yang sama dengan yang ditunjukkan orang tua tersebut maka bakat anak juga tidak
akan pernah terwujud. Di dalam pergaulan terhadap teman-teman sebaya atau sepermainan
juga dapat memberi pengaruh terhadap terwujud atau tidaknya bakat
18
seorang anak. Anak yang sebutulnya berbakat menari, tetapi tidak mengikuti kegiatan tari di sekolahnya karena teman-teman
sepermainannya tidak memilih kegiatan menari. Munandar dalam Mikarsa 2007: 3.24, menjelaskan bahwa ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi bakat anak dapat terwujud. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Faktor dalam Diri Anak
Bagaimana minat anak pada sesuatu, seberapa besar keinginan anak untuk mewujudkan bakatnya dalam prestasi, misalnya anak yang
berbakat menari mengikuti suatu kompetensi menari di sekolah karena ia ingin menjadi juara, seberapa besar keuletan anak menghadapi
tantangan dan bagaimana motivasinya. b.
Faktor Keadaaan Lingkungan Anak Terwujudnya bakat anak dapat ditentukan dari seberapa jauh anak
mendapat kesempatan untuk mengembangkan bakatnya, sarana dan prasarana yang tersedia, seberapa besar dukungan dan dorongan orang
tua, bagaimana keadaan sosial ekonomi orang tua maupun tempat tinggalnya.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, ditemukan cara baru untuk mengetahui potensi anak sejak dini, yaitu dengan fingerprint test atau tes
sidik jari. Tes bakat ini merupakan penulusuran yang paling canggih dan paling mutakhir. Selama ini para ilmuan hanya bertumpu pada langkah-
langkah teoritis. Dengan ditemukannya metode ini, ilmu pengetahuan telah
19
menawarkan hal baru kepada kita cara lain menemukan bakat anak Muhammad 2010: 89.
Metode fingerprint test yang melibatkan teknologi canggih ini mampu memberikan keakuratan tersendiri dalam hasil yang diperolehnya.
Bahkan, dari penemuan yang pernah dilakukan di barat, banyak kalangan yang menyatakan bahwa fingerprint test lebih akurat daripada tes-tes
akurat lainnya yang kita kenal saat ini. Disamping itu, fingerprint test juga lebih praktis dan cukup mudah karena waktu yang diperlukan relatif
sebentar Muhammad 2010: 90.
6. Guru dalam Proses Belajar Megajar