4.2 Kondisi Umum Kawasan
Kabupaten Aceh Tenggara berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, yakni bagian dari pegunungan
Bukit Barisan. Taman Nasional Gunung Lauser yang merupakan daerah cagar alam nasional terbesar terdapat di kabupaten ini. Diperkirakan ada sekitar 3.500
jenis flora termasuk tanaman langka Rafflesia atjehensis dan Johanestey smannia altifrons pohon payung raksasa serta Rizanthes zippelnii yang merupakan bunga
terbesar, langka, dan dilindungi, dengan diameter 1,5 meter. Ada sekitar 130 jenis mamalia dengan hampir tiga perempatnya termasuk jenis langka BBTNGL
2010.
Sumber : BBTNGL 2010
Gambar 2 Lokasi penelitian. Secara geografis, Kabupaten Aceh Tenggara terletak pada posisi 3
55 23
–
4 16 37
LU dan 96 43 23
–
98 10 32 BT. Di sebelah utara berbatasan
dengan dengan Kabupaten Gayo Lues, di sebelah timur dengan Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Aceh Timur, di sebelah selatan dengan Kabupaten Aceh
Selatan, Kabupaten Aceh Singkil dan Provinsi Sumatera Utara, dan di sebelah barat dengan Kabupaten Aceh Selatan. Kabupaten Aceh Tenggara memiliki luas
wilayah 4.231,41 km
2
dengan jumlah penduduk 169.053 jiwa yang terdiri dari 11
kecamatan, 1 kelurahan, dan 249 Desa. Dengan luas wilayah 4.231,41 km
2
, 91,72 diantaranya merupakan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser TNGL dan
Kawasan Ekosistem Leuser KEL BBTNGL 2010.
4.2.1 Letak Administrasi
Secara administrasi Taman Nasional Gunung Leuser TNGL terletak di dua Provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam.
Berbatasan dengan 9 kabupaten yaitu Aceh Tenggara, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Langkat, Dairi, dan Karo
BBTNGL 2010.
4.2.2 Letak Geografis
Taman Nasional Gunung Leuser TNGL merupakan satu kesatuan kawasan pelastarian alam, seluas 1.094.692 ha yang terletak di dua Provinsi yaitu
Nangroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera utara. Kawasan TNGL berada pada koordinat 90º 35- 98º30 BT dan 2º 50- 4º 10 LU. Secara geografis,
Kabupaten Aceh Tenggara terletak pada posisi 3 55 23
–
4 16 37
LU dan 96
43 23
–
98 10 32
BT. Di sebelah utara berbatasan dengan dengan Kabupaten Gayo Lues, di sebelah timur dengan Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten
Aceh Timur, di sebelah selatan dengan Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Singkil dan Provinsi Sumatera Utara, dan di sebelah barat dengan Kabupaten
Aceh Selatan BBTNGL 2010.
4.2.3 Iklim
Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser dalam pengaruh inter-tropical convergence zone oleh karena itu sebagian besar klasifikasi iklimnya masuk
kedalam kategori klas A, yaitu wet and hot tropical rainforest climate. Dalam tipe iklim ini, temperature bulanan mencapai 18ºC dan curah hujan tahunan lebih
besar dari pada evaporasi tahunan aktual. Suhu udara berkisar antara 15 -32
Celsius BBTNGL 2010.
4.2.4 Kondisi Tanah
Jenis tanah di kawasan TNGL cukup beragam dari jenis aluvial, andosol, komplek podsolik, podsolik coklat, podsolik merah kuning, latosol, litosol,
komplek rensing, organosol, regosol, humus, tanah gambut, tanah sedimentasi dan tanah vulkanik BBTNGL 2010.
4.2.5 Topografi
Ditinjau dari segi topografi, kawasan TNGL memiliki topografi mulai dari 0 meter dari permukaan laut mdpl yaitu daerah pantai hingga ketinggian lebih
lebih dari 3000 mdpl, namun secara rata-rata hampir 80 kawasan memiliki kemiringan di atas 40. Pengunungan berbukit dan bergelombang, sebagaian
kecil arealnya berupa dataran rendah. Terdapat sedikitnya terdapat 33 bukit atau gunung yang tercatat sedang puncak tertinggi TNGL, yaitu 3.149m dpl BBTNGL
2010
4.2.6 Sosial Kemasyarakatan Penduduk
Masyarakat yang tinggal pada areal yang berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Gunung Leuser mayoritas adalah Suku Alas dan Gayo yang
merupakan suku asli Aceh Tenggara. Kehidupan dijalankan dengan pola adat yang sangat erat, sistem kehidupan didominasi oleh pertanian. Melihat kondisi
topografi yang berbukit dan jauhnya jarak dari ibukota propinsi penyebab wilayah ini terlambat mengalami pertumbuhan industri ataupun informasi. Sektor
pertanian dan perkebunan adalah alat penunjang perekonomian yang didominasi oleh perdagangan. Secara umum ditinjau dari potensi pengembangan ekonomi,
wilayah Aceh Tenggara termasuk Zona Pertanian. Potensi ekonomi daerah ini adalah kopi, kakao dan hasil hutan.
Tabel 2 Pertumbuhan penduduk Aceh Tenggara menurut kecamatan tahun 2006-2008
No Kecamatan
2006 2007 2008 1
Lawe alas 12.210
12.382 12.462
2
Babul rahman 7.510
7.616 7.665
3 Tanoh alas
4.175 4.234
4.261
4 Lawe Sigala
17.333 17.577
17.691
5 Babul makmur
11.656 11.820
11.897
6 Semadam 10.285
10.430 10.498
7 Leuser 3.403
3.451 3.473
8 Bambel 15.105
15.318 15.417
9
Bukit tusam 9.379
9.511 5.487
10 Lawe sumur
5.376 5.452
9.573
11 Babussalam 23.962
24.300 24.457
12
Lawe bulan 14.729
14.937 1.504
13 Badar 12.327
12.501 12.582
14 Darul hasanah
11.005 11.160
11.233
15 Ketambe 8.558
8.679 8.735
16 Deleng pokhisen
4.933 5.003
5.035 Jumlah 171.933
174.371 175.501
Sumber : BPS Kabupaten Aceh Tenggara 2010
Pertumbahan masyarakat yang terus mengingkat dari tahun ke tahun juga mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan lahan, baik itu untuk tempat tinggal
dan areal pertanian disisi lain juga pembangunan yang terarah seiring perkembangan zaman juga membutuhkan lahan. Masyarakat desa hutan yang
tinggal di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser masih mengangap hutan Gunung Leuser sebagai anugerah Tuhan, Oleh sebab itu bagi masyarakat awam
sangat wajarlah memasuki kawasan Gunung Leuser untuk berkebun, berburu atau mengambil kekayaan yang ada di dalamnya untuk memenuhi kehidupan sehari
hari. Tebel 3 Disribusi luas wilayah, jumlah penduduk dan jumlah keluarga menurut
Kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara.
No Kecamatan Luas
km
2
Jumlah penduduk Jumlah Keluarga
1 Bubussalam 43,36
24.925 4.712
2 Lawe Bulan
41,18 15.856
3.099 3 Badar
1.110,35 20.069
4.281 4 Darul
Hasanah 655,45
9.335 1.845
5 Bambel 48,15
22.251 4.404
6 Lawe Alas
977,45 15.595
3.107 7 Babul
rahmah 1.159,08
9.856 1.969
8 Bukit Tusam
42,29 9.515
2.001 9 Semadam
35,34 11.532
2.407 10 Lawe
Sigala 67,58
17.426 3.809
11 Babul makmur
51,18 13.318
2.979 Jumlah
4.231,41 169.409
34.613 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara, 2006.
Pada tahun 2006 jumlah kepala keluarga di Kabupaten Aceh Tenggara adalah 34.613 keluarga, jumlah ini bertambah pada tahun 2008 yaitu sebesar
48.996 kepala keluarga Kompas 2008. Meningkatnya jumlah keluarga akan menambah jumlah tanggungan dan jumlah kebutuhan yang harus di penuhi maka,
Tabel 2 lanjutan
kebutuhan akan lahan pertanian dan perkebunan yang merupakan sumber utama mata pencarian juga akan meningkat.
Cara pandang masyarakat desa hutan juga tidak banyak berubah walau hutan Gunung Leuser telah lama menjadi taman nasional, perkembangan jumlah
penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun, dan tuntutan ekonomi dalam pemenuhan kehidupan tentunya membutuhkan suatu pemecahan yaitu pemanfaat
lahan yang telah menjadi tradisi bagi mereka. Menggunakan lahan hutan yang ada di sekitar lingkungan mereka bukanlah hal yang salah, ini menjadi menarik ketika
hutan yang berdekatan dengan wilayah mereka telah menjadi taman nasional yang bertumpu pada konsep konservasi yang mementingkan aspek pelestarian, pada
umumnya masyarakat mengetahui tentang hal itu tetapi alasan kebutuhan hidup menjadi alasan penguat dari mereka. Sehingga untuk saat ini mudah di temukan
kebun masyarakat di dalam Taman Nasional Gunung Leuser.
V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Masyarakat Desa