Karakteristik Masyarakat Desa Kajian konflik lahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser: studi kasus Desa Lawe Mamas dan Desa Jambur Lak-lak STPN wilayah IV Badar BPTN wilayah II Kutacane, Aceh Tenggara

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Masyarakat Desa

Penentuan responden masyarakat desa ditentukan berdasarkan pendekatan reputasional yaitu pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat desa seperti ketua adat, sesepuh desa, ulama, perangkat desa yang sedang menjabat dan masyarakat desa. Tabel 4 Karakteristik masyarakat desa No Karakteristik Frekuensi Persentase 1 Umur 17-25 tahun 4 13 25-50 tahun 17 57 50 tahun 9 30 Total 30 100 2 Pedidikan Formal Tidak sekolah 2 7 SD atau Sederajat 5 17 SMP atau Sederajat 9 30 SMA atau Sederajat 13 43 PTakademi 1 3 Total 30 100 3 Pekerjaan Petani 19 63 Wirausaha 3 10 Tukang 3 10 PNS 3 10 Supir 2 7 Total 30 100 4 Tingkat Pendapatan Rp. 500.000 3 10 Rp. 500.000 – 1.000.000 19 63 Rp 1.000.000 8 27 Total 30 100 Sumber: Data primer hasil wawancara 2010 Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden termasuk kelompok umur 25–50 tahun, pekerjaan utama responden sekitar 63 adalah petani yang menggarap lahan yang berbatasan dengan taman nasional. Penghasilan rata-rata responden Rp 500.000,00 - 1.000.000,00 perbulan. Berdasarkan hasil wawancara dari sisi ekonomi responden menggambarkan, bahwa kehadiran TNGL belum mampu memberikan kontribusi bagi pemecahan masalah kemiskinan masyarakat BBTNGL 2010.

5.1.1 Kondisi Lahan dan Pemanfaatannya Tabel 5 Kondisi lahan dan pemanfaatannya

No Kondisi lahan Frekuensi Persentase 100 1 Kondisi lahan Terpusat 16 53 Menyebar 14 47 Total 30 100 2 Pemanfaatan lahan Berkebun 13 43 Membuka sawah 6 20 Bangunan rumah 6 20 Bangunan usahaKios 3 10 Berternak 2 7 Total 30 100 Sumber : Data primer hasil wawancara 2010 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa kondisi lahan oleh responden 53 terpusat pada suatu areal, namun 47 responden memiliki lahan yang menyebar di beberapa tempat, luas lahan yang dimiliki responden berkisar 0.5-2 ha. Sebagian besar responden, yaitu 43 memanfaatkan lahan untuk perkebunan kakaocoklat yang sedang menjadi tanaman utama masyarakat karena harga kakao yang tinggi, 20 untuk membuka sawah dan 20 untuk mendirikan bangunan seperti rumah dan pertokoan, sebagian kecil responden memanfaatkan lahan untuk peternakan.

5.2 Permasalahan dan Isu isu Startegis