Tujuan Manfaat penelitian Masyarakat Desa Hutan

3. Peran stakeholder yaitu Pengelola TNGL, Pemerintah, LSM atau perusahaan yang memanfaatkan jasa kehutanan memberikan pengaruh dalam keberlangsungan kelestarian TNGL kerena tidak jarang juga mengambil keuntungan baik luasan lahan maupun menjadi mediator dalam penyelesaian konflik antara masyarakat dan pengelola TNGL.

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk : a. Mengetahui isu, wujud dan penyebab konflik lahan yang terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. b. Mengetahui efektivitas penyelesaian konflik lahan. c. Memberikan masukan kepada pihak taman nasional dalam penyelesaian masalah konflik lahan.

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran tentang kondisi masyarakat sekitar hutan sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan kehutanan. b. Bagi instansi pendidikan, dapat memberikan dokumentasi ilmiah yang bermanfaat untuk kepentingan akademik ataupun penelitian serupa lainnya. c. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat memberikan solusi atau kontribusi dalam pemecahan masalah yang terkait dengan konflik lahan yang sedang terjadi di TNGL. d. Bagi individu, penelitian ini dapat menumbuhkan semangat untuk menemukan ide-ide kreatif berkaitan dengan penyelesaian konflik lahan. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Masyarakat Desa Hutan

Hutan berperan penting dalam dalam kehidupan masyarakat sekitar hutan. Hal ini dikarenakan hampir seluruh kehidupan masyarakat sangat tergantung pada hutan. Bahkan menurut Tokede et al. 2005 hutan sebagai ibu kandung yang memberi makan anak- anaknya sebagai pengikat hubungan sosial antar suku dan antar marga dalam suku memiliki nilai budaya dan norma adat yang dipercayainya. Masyarakat desa hutan adalah masyarakat yang menguntungkan segala kehidupannya pada hutan baik masyarakat yang tinggal di kawasan hutan maupun yang memanfaatkan hutan dalam mencukupkan kehidupannaya. Redfield 1982 dalam bukunya yag berjudul “Masyarakat Petani dan Kebudayaan” mengatakan bahwa masyarakat desa mungkin telah memelihara kebudayaan rakyatnya dengan sedikit sekali mendapat pengaruh dari kelas atas. Hutan dikaruniakan Tuhan untuk dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat, sehingga dalam upaya pelestariannya juga harus melibatkan masyarakat khususnya di sekitar hutan alam. Kehidupan masyarakat yang majemuk, nampaknya menyimpan potensi konflik horizontal. Karena itu, pemerintah, masyarakat, kelompok-kelompok sosial, maupun individu harus tetap waspada terhadap terjadinya konflik yang mungkin terjadi, sehingga di perlukan kesadaran yang tinggi dalam memahami rasa kebangsaan yang utuh, karena kemajemukan yang terjadi tidak dapat dihindari dan di perlukan satu konsesus yang dapat bertahan dan senantiasa dihormati sebagai pengendali konflik Muntakin dan Pasya 2003.

2.2 Konflik