Kondisi Geografis Kota Depok

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DEPOK

4.1. Kondisi Geografis Kota Depok

Letak Kota Depok sangat strategis karena diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor. Hal ini menyebabkan pertumbuhan di Kota Depok semakin pesat seiring dengan meningkatnya perkembangan jaringan transportasi yang tersinkronisasi secara regional dengan kota-kota lainnya. Secara geografis, Kota Depok terletak pada koordinat 6 o 19’00”-6 o 28’00” Lintang Selatan dan 106 o 43’00”-106 o 55’30” Bujur Timur. Bentang alam Kota Depok dari Selatan ke Utara merupakan daerah dataran rendah-perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50-140 meter di atas permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 15 persen. Kota Depok sebagai salah satu wilayah termuda di Propinsi Jawa Barat, mempunyai luas wilayah sekitar 200,29 Km 2 . Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga kabupaten dan satu propinsi. Adapun batas-batas wilayah Kota Depok adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang dan wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi dan Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor tanggal 16 Mei 1994 Nomor 135SK.DPRD031994 tentang Persetujuan Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat tanggal 7 Juli 1997 Nomor 135Kep.Dewan 06DPRD1997 tentang Persetujuan Atas Pembentukan Kotamadya Dati II Depok dan untuk lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat serta untuk lebih meningkatkan peran aktif masyarakat, maka pembentukan Kota Depok sebagai wilayah administratif baru di Propinsi Jawa Barat ditetapkan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1999. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, dalam rangka pengembangan fungsi kotanya sesuai dengan potensinya dan guna memenuhi kebutuhan pada masa-masa mendatang, terutama untuk sarana dan prasarana fisik kota, serta untuk kesatuan perencanaan, pembinaan wilayah dan penduduk yang berbatasan dengan wilayah Kota Administratif Depok, maka wilayah Kota Depok tidak hanya terdiri dari wilayah Kota Administratif Depok, tetapi juga meliputi sebagian wilayah Kabupaten Bogor lainnya, yaitu Kecamatan Limo, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sawangan dan sebagian wilayah Kecamatan Bojonggede yang terdiri dari Desa Pondok Terong, Desa Ratu Jaya, Desa Pondok Jaya, Desa Cipayung dan Desa Cipayung Jaya. Sehingga wilayah Kota Depok terdiri dari 6 kecamatan. Hal ini mengakibatkan bertambahnya beban tugas dan volume kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan serta pelayanan masyarakat di Kota Depok. Sampai dengan tahun 2007, Kota Depok mempunyai 63 kelurahan, 828 Rukun Warga, dan 4.538 Rukun Tetangga BPS Kota Depok, 2007.

4.2. Pertumbuhan Penduduk