Depok terhadap total PAD melebihi kontribusi pajak hotel. Hal ini diduga disebabkan oleh jumlah hotel di Kota Depok yang cenderung tetap.
Dari semua jenis pajak, pajak parkir merupakan jenis pajak yang memberikan kontribusi terkecil, yakni hanya sebesar Rp 1,32 milyar pada tahun
2007. Berdasarkan Tabel 5.3. terlihat bahwa jenis pajak yang paling potensial di Kota Depok adalah pajak restoran dengan jumlah penerimaan yang terus
mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya.
5.2.2. Retribusi Daerah Kota Depok
Menurut UU No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Retribusi daerah
di Kota Depok terdiri dari 22 jenis, yang dikelompokkan menjadi retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, dan retribusi perizinan tertentu. Dalam penelitian ini,
penulis hanya mencantumkan 11 jenis retribusi dengan pertimbangan bahwa retribusi tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan
retribusi daerah di Kota Depok. Selanjutnya, 11 jenis retribusi yang tidak dicantumkan dimasukkan ke dalam kelompok retribusi lainnya. Perkembangan
realisasi penerimaan retribusi daerah di Kota Depok pada tahun 2002-2007 disajikan dalam Tabel 5.4.
Tabel 5.4. Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kota Depok Tahun
2002-2007 milyar rupiah
Jenis Retribusi Daerah Tahun
2002 2003 2004 2005 2006 2007
Retribusi Pelayanan PersampahanKebersihan
1,36 10,29
1,85 11,19
1,54 6,56
1,72 6,00
1,85 9,61
1,91 7,33
Retribusi Biaya Cetak Akte Catatan Sipil
0,44 3,33
0,49 2,96
0,58 2,47
0,62 2,16
0,60 3,12
0,62 2,38
Retribusi Pelayanan Pemakaman dan
Pengabuan Mayat 0,07
0,53 0,07
0,43 0,11
0,47 0,11
0,38 0,11
0,57 0,11
0,42 Retribusi Pelayanan
Pasar 0,54
4,09 0,74
4,48 1,75
7,46 2,24
7,81 2,49
12,93 2,84
10,90 Retribusi Pengujian
Kendaraan BermotorKIR
0,74 5,60
0,89 5,38
0,99 4,22
1,12 3,91
1,14 5,91
1,09 4,18
Retribusi Terminal 1,08
8,18 1,62
9,79 1,46
6,22 1,19
4,15 1,19
6,18 1,17
4,49 Retribusi Izin
Mendirikan Bangunan 4,72
35,73 5,75
34,76 10,72
45,68 12,29
42,85 4,51
23,42 9,07
34,82 Retribusi Izin Trayek
0,17 1,29
0,20 1,21
0,19 0,81
0,22 0,77
0,22 1,14
0,24 0,92
Retribusi Izin Pemanfaatan Ruang
0,42 3,18
0,54 3,26
1,20 5,11
3,09 10,77
1,43 7,42
2,74 10,52
Retribusi Wajib Daftar Perusahaan WDP
0,03 0,23
0,05 0,30
0,04 0,17
0,05 0,17
0,05 0,26
0,06 0,23
Retribusi Izin Usaha Bidang Industri IUBI
0,04 0,30
0,04 0,24
0,04 0,17
0,04 0,14
0,05 0,26
0,05 0,20
Retribusi Lainnya 3,60
27,25 4,30
26,00 4,85
20,66 5,99
20,89 5,62
29,18 6,15
23,61
Total 13,21
100 16,54
100 23,47
100 28,68
100 19,26
100 26,05
100
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Depok 2002-2007, diolah Keterangan : Angka di dalam kurung … menunjukkan persentase
Berdasarkan Tabel 5.4. terlihat bahwa retribusi izin mendirikan bangunan merupakan jenis retribusi yang memberikan kontribusi terbesar pada penerimaan
retribusi daerah di Kota Depok. Hal ini mengindikasikan pesatnya pembangunan di Kota Depok, baik yang berupa gedung-gedung perkantoran, pusat perbelanjaan
maupun pemukiman penduduk. Secara nominal, kontribusi retribusi izin mendirikan bangunan terhadap total penerimaan retribusi daerah mengalami
peningkatan selama tahun 2002-2005. Namun, pada tahun 2006 terjadi penurunan kontribusi retribusi izin mendirikan bangunan yang sangat signifikan, yaitu dari
Rp 12,29 milyar pada tahun 2005 menjadi Rp 4,51 milyar pada tahun 2006 yang kemudian kembali mengalami peningkatan pada tahun 2007 menjadi Rp 9,07
milyar. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa pada tahun 2006 pemerintah daerah Kota Depok membatasi jumlah izin mendirikan bangunan karena
pertimbangan keterbatasan wilayah. Jenis retribusi daerah yang memberikan kontribusi terbesar kedua di Kota
Depok adalah retribusi pelayanan persampahankebersihan, yakni sebesar Rp 1,36 milyar pada tahun 2002 menjadi Rp 1,91 milyar pada tahun 2007. Besarnya
jumlah penduduk di Kota Depok diduga mempengaruhi penerimaan retribusi pelayanan persampahankebersihan secara tidak langsung. Dengan meningkatnya
jumlah penduduk, maka jumlah sampah yang dibuang juga semakin banyak sehingga kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan persampahankebersihan juga
semakin besar. Selanjutnya, jenis retribusi yang memberikan kontribusi terbesar ketiga di
Kota Depok adalah retribusi pelayanan pasar, retribusi izin pemanfaatan ruang, dan retribusi pengujian kendaraan bermotorKIR dengan nilai kontribusi antara 3
hingga 13 persen setiap tahunnya. Adapun nilai penerimaan ketiga retribusi tersebut cenderung fluktuatif, baik dilihat dari nilai nominalnya maupun
persentasenya. Adapun jenis retribusi biaya cetak akte catatan sipil, retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat, retribusi terminal, retribusi izin
trayek, retribusi Wajib Daftar Perusahaan WDP, serta retribusi Izin Usaha Bidang Industri IUBI nilainya relatif stabil dari tahun ke tahun, yakni berkisar
antara 0,14 hingga 9,79 persen.
5.2.3. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan