Pajak Daerah Kota Depok

Lain-lain PAD yang sah merupakan komponen penyumbang ketiga bagi penerimaan PAD di Kota Depok. Lain-lain PAD yang sah mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun 2004-2007, yakni sebesar 4,46 persen pada tahun 2004 menjadi 11,80 persen pada tahun 2005 dan menjadi 17,67 persen pada tahun 2007. Komponen hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah merupakan komponen yang memberikan kontribusi terkecil diantara komponen PAD lainnya, yakni hanya sebesar 3,04 persen pada tahun 2007. Secara umum, kondisi di atas memperlihatkan bahwa perkembangan kontribusi komponen PAD terhadap total penerimaan PAD di Kota Depok selama tahun 2002-2007 cenderung fluktuatif. Namun, dari Tabel 5.2. terlihat bahwa komponen pajak daerah dan retribusi daerah merupakan dua komponen yang selalu memberikan kontribusi terbesar setiap tahunnya.

5.2.1. Pajak Daerah Kota Depok

Berdasarkan Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. Selanjutnya, yang termasuk ke dalam golongan pajak kabupatenkota berdasarkan undang-undang tersebut adalah pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galian golongan C, dan pajak parkir. Namun, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 02 Tahun 2002, jenis-jenis pajak daerah di Kota Depok terdiri atas Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Restoran, dan Pajak Parkir. Adapun pajak pengambilan bahan galian golongan C tidak diberlakukan karena tidak terdapat potensi bahan galian golongan C di Kota Depok. Perkembangan realisasi penerimaan pajak daerah di Kota Depok disajikan pada Tabel 5.3. Berdasarkan Tabel 5.3. terlihat bahwa jenis pajak daerah yang paling dominan di Kota Depok adalah pajak penerangan jalan. Penerimaan pajak penerangan jalan selama tahun 2002-2007 terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, yaitu dari Rp 9,49 milyar pada tahun 2002 menjadi Rp 19,82 milyar pada tahun 2007. Jika dilihat berdasarkan persentasenya terhadap total pajak daerah, kontribusi pajak penerangan jalan selama tahun 2002-2007 cenderung fluktuatif, yaitu sebesar 49,97 persen pada tahun 2002 kemudian meningkat menjadi 52,08 persen pada tahun 2003. Selanjutnya, pada tahun 2003-2005, kontribusi pajak penerangan jalan mengalami penurunan hingga mencapai 45,77 persen pada tahun 2005. Pada tahun 2006, penerimaan pajak penerangan jalan kembali mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya menjadi 50,39 persen dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2007 menjadi 46,76 persen. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh jumlah konsumsi listrik masyarakat. Tabel 5.3. Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kota Depok Tahun 2002- 2007 miliar rupiah Jenis Pajak Daerah Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Pajak Hotel 0,84 4,42 0,95 4,03 1,04 3,84 1,11 3,63 1,24 3,23 1,43 3,37 Pajak Restoran 6,95 36,60 8,05 34,14 9,39 34,63 11,98 39,16 12,86 33,51 15,13 35,69 Pajak Hiburan 0,61 3,21 0,72 3,05 0,99 3,65 1,11 3,63 1,33 3,47 1,89 4,46 Pajak Reklame 0,79 4,16 1,00 4,24 1,19 4,39 1,57 5,13 2,56 6,67 2,80 6,61 Pajak Penerangan Jalan 9,49 49,97 12,28 52,08 13,82 50,98 14,00 45,77 19,34 50,39 19,82 46,76 Pajak Parkir 0,31 1,64 0,58 2,46 0,68 2,51 0,82 2,68 1,05 2,73 1,32 3,11 Total 18,99 100 23,58 100 27,11 100 30,59 100 38,38 100 42,39 100 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Depok 2002-2007, diolah Keterangan : Angka di dalam kurung … menunjukkan persentase Jenis pajak daerah yang memiliki kontribusi terbesar kedua di Kota Depok adalah pajak restoran. Nilai nominal penerimaan pajak restoran selama tahun 2002-2007 selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu sebesar Rp 6,95 milyar pada tahun 2002 menjadi Rp 15,13 milyar pada tahun 2007. Hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya jumlah restoran di Kota Depok setiap tahunnya. Pada tahun 2002, jenis pajak yang memberikan kontribusi terbesar ketiga di Kota Depok adalah pajak hotel, kemudian diikuti oleh pajak reklame. Namun sejak tahun 2003-2007, jenis pajak yang memberikan kontribusi terbesar ketiga di Kota Depok adalah pajak reklame yang diikuti oleh pajak hotel. Jika dilihat dari jumlah nominalnya, kontribusi pajak reklame terhadap total penerimaan pajak daerah selama tahun 2003-2007 terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, yaitu sebesar Rp 1 milyar pada tahun 2003 menjadi Rp 2,80 milyar pada tahun 2007. Sejak tahun 2006, kontribusi pajak hiburan di Kota Depok terhadap total PAD melebihi kontribusi pajak hotel. Hal ini diduga disebabkan oleh jumlah hotel di Kota Depok yang cenderung tetap. Dari semua jenis pajak, pajak parkir merupakan jenis pajak yang memberikan kontribusi terkecil, yakni hanya sebesar Rp 1,32 milyar pada tahun 2007. Berdasarkan Tabel 5.3. terlihat bahwa jenis pajak yang paling potensial di Kota Depok adalah pajak restoran dengan jumlah penerimaan yang terus mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya.

5.2.2. Retribusi Daerah Kota Depok