Ketrampilan Berproses Indikator Pencapaian Kompetensi Hasil Belajar

Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa sangat besar pengaruhnya dalam mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran. Indikator keaktifan siswa dapat dilihat pada halaman 34, lampiran 13.

D. Ketrampilan Berproses

Menurut Syah 2003:109, proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil- hasil tertentu. Ketrampilan adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Ketrampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik melainkan juga pengejawantahan fungsi mental yang bersifat kognitif. Jadi ketrampilan berproses dalam pembelajaran adalah suatu kecakapan yang diperoleh akibat langkah-langkah strategi pembelajaran sehingga terjadi perubahan tingkah laku positif. Indikator ketrampilan berproses dapat dilihat pada halaman 35.

E. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan tanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan dapat terobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian BSNP, 2006 .

F. Hasil Belajar

Winkel 1999:34, berpendapat bahwa hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang di mana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas, sedangkan prestasi belajar achievement adalah tingkat kemampuan seseorang siswa dalam menguasai bahan pelajaran yang telah diajarkan kepadanya Depdikbud,1999. Jadi, dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak seseorang siswa, sedangkan prestasi belajar adalah tingkat kemampuan seseorang siswa, baik aspek pengetahuan maupun keterampilan. Belajar merupakan suatu perubahan dalam disposisi watak atau kapabilitas kemampuan manusia yang berlangsung selama jangka waktu tertentu, dan tidak sekedar menganggapnya sebagai proses pertumbuhan. Pandangan Bruner, belajar didefinisikan sebagai suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru di luar melebihi informasi yang diberikan kepada dirinya Suwarsono, 2002:25. Menurut Hudoyo 1988:144, dalam belajar terjadi proses berfikir, yaitu melakukan kegiatan mental dan dalam kegiatan itu tersusun hubungan-hubungan antara bagian-bagian informasi yang diperoleh sebagai pengertian untuk dipahami kemudian menguasai hubungan-hubungan itu, menampilkan penguasaan bahan pelajaran yang dipelajari. Hasil belajar dalam pandangan Sujana 1990:20, adalah kemampuan- kemampuan yang telah dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya, perubahan sikap dan prilaku akan terlihat dalam perubahan kebiasaan, ketrampilan, pengamatan, sikap dan kemampuan. Menurut Soedijarta 1993:49, bahwa hasil belajar merupakan tingkatan penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan pendidikan yang ditetapkan. Setiap pelajar memiliki cara tersendiri untuk mengerti, memiliki cara yang cocok untuk mengkonstruksi pengetahuannya yang terkadang sangat berbeda dengan teman-teman yang lain. Dari beberapa pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki para siswa setelah ia menerima pengalaman belajar, yang merupakan tingkatan penguasaan yang dicapai oleh siswa. Setiap siswa mempunyai kemampuan sendiri dalam mengkonstruksi pengetahuan sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Perbedaan tingkat intelektual, sosial, dan emosional termasuk kultur akan banyak mempengaruhi pemahaman mereka, oleh karena itu sangat penting untuk dimengerti para guru bahwa latar belakang dan pengertian awal yang dibawa siswa akan membantu dalam memajukan dan mengembangkan pengetahuan yang ilmiah yang berpengaruh pada kualitas hasil pembelajaran. Kualitas pendidikan sebagai hasil dari adanya proses pembelajaran sering dikaitkan pula dengan kualitas guru. Guru sebagai salah satu komponen penting dalam pembelajaran menjadi faktor dominan bagi tercapainya tujuan pendidikan, sehingga upaya meningkatkan kualitas pendidikan harus didukung dengan kualitas guru. Kualitas mengandung makna derajat atau tingkat keunggulan suatu produk atau hasil kerja, baik berupa barang ataupun jasa, dalam dunia pendidikan kualitas berarti mengacu kepada proses dan hasil pembelajaran Widodo, 2005:2.

G. Pendekatan Pembelajaran Matematika