Evaluasi Pembelajaran Matematika menurut Konstruktivisme

menyelesaikan tugas-tugas di kelas, maka pengetahuan matematika dikonstruksi secara aktif. Menurut Cobb dalam TIM MKPBM UPI, 2001, mengatakan bahwa dari perspektifnya konstruktivis, belajar matematika bukanlah suatu proses ‘pengepakan’ pengetahuan secara hati-hati, melainkan mengorganisir aktivitas, dimana kegiatan ini diinterpretasikan secara luas termasuk aktivitas dan berfikir konseptual. Belajar matematika merupakan proses dimana siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan matematika.

J. Evaluasi Pembelajaran Matematika menurut Konstruktivisme

Untuk mendeskripsikan evaluasi pembelajaran, perlu diklarifikasi seberapa bedakah antara assesmen dan evaluasi. Menurut Webb dalam Tim MKPBM UPI, 2001, evaluasi dalam pendidikan adalah suatu investigasi sistematis tentang nilai atau merit tentang suatu tujuan. Termasuk di dalam suatu evaluasi adalah kumpulan bukti-bukti secara sistematis untuk membantu membuat keputusan tentang : 1 siswa belajar; 2 pengembangan materi, 3 program. Wood dalam Tim MKPBM UPI, 2001, mengemukakan bahwa assesmen dianggap sebagai penyediaan suatu pertimbangan komprehensif dari suatu fungsi individu di dalam melukiskan rasa paling luas dalam berbagai bukti baik kualitatif maupun kuantitatif dan karenanya sampai kepada pengujian ketrampilan kognitif dengan teknik paper-pencil untuk sejumlah orang. Sedangkan Webb dalam Tim MKPBM UPI, 2001, mengatakan bahwa assesmen adalah proses penentuan apakah siswa tahu. Merupakan suatu bagian dari aktivitas pengajaran matematika, yaitu pengecekan apakah siswa memahami, mendapatkan umpan balik dari siswa, kemudian menggunakan informasi ini untuk membimbing pengembangan pengalaman belajarnya. Meskipun ada perbedaan pengertian antara evaluasi dan assesmen yang dimaksudkan di sini adalah cara guru mengakses prestasi siswa belajar matematika. Jacobsen dalam Tim MKPBM UPI, 2001, mengidentifikasi tahap ketiga dari pembelajaran adalah evaluasi. Disini guru mencoba mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk menentukan apakah pembelajarannya telah sukses? Apa yang semestinya guru lakukan untuk mengukur konsep pemahaman matematika? Bagaimana guru akan mengetahui bahwa siswanya telah mengetahui matematika? Dalam assesmen pengetahuan matematika siswa mestinya mendapatkan data kemampuan hitung siswa; yang juga harus memasukkan tentang pengetahuan siswa pada konsep matematika, prosedur matematika, dan kemampuan problem solving, reasoning, dan komunikasi Tim MKPBM UPI, 2001. Dari pendapat para ahli di atas, pendekatan pembelajaran konstruktivisme berbantuan CD pembelajaran dalam penelitian ini adalah suatu pendekatan pembelajaran yang inovatif dengan menggunakan CD pembelajaran sebagai alat bantu atau media pembelajaran yang dapat menampilkan permasalahan realitas dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian diharapkan siswa merasa senang, tidak bosan dengan dibantu LKS agar siswa bertambah aktif dalam mengikuti pembelajaran serta siswa diberi tugas terstruktur melalui LKS.

K. Sintaks Pembelajaran Aritmetika Sosial dengan Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme.