6. Balikan dan penguatan Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil
yang baik. Hasil yang baik akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar yang selanjutnya Hudoyo, 1988.
7. Perbedaan individual Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang
sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya. Perbedaan
invidual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. Pembelajaran
yang bersifat klasikal yang mengabaikan perbedaan individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara, antara lain penggunaan metode atau strategi belajar
mengajar yang bervariasi sehingga perbedaan-perbedaan kemampuan siswa dapat terlayani. Juga penggunaan media instruksional akan membantu melayani
perbedaan-perbedaan siswa dalam cara belajar Suwarsono, 2002.
B. Faktor-Faktor yang Memungkinkan Terjadinya Belajar
Banyak faktor yang memungkinkan terjadinya belajar Dimyati dan Mudjiono,2002:247 menyatakan faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya
belajar adalah sebagai berikut. a. Faktor Intern yang dialami siswa dan dihayati oleh siswa meliputi : 1 sikap
terhadap belajar, 2 motivasi belajar, 3 konsentrasi belajar, 4 kemampuan mengolah bahan belajar, 5 kemampuan menyimpan perolehan hasil belajar,
6 kemampuan menggali hasil belajar yang tersimpan, 7 kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, 8 rasa percaya diri siswa, 9 intelegensi dan
keberhasilan belajar, 10 kebiasaan belajar, dan 11 cita-cita siswa. Faktor-faktor interen ini akan menjadi masalah sejauh siswa tidak dapat menghasilkan tindak
belajar yang menghasilkan hasil belajar yang lebih baik.
b. Faktor Ekstern belajar meliputi : 1 guru sebagai pembina belajar, 2 prasarana
dan sarana pembelajaran, 3 kebijakan penilaian, 4 lingkungan sosial siswa di sekolah, dan kurikulum sekolah. Dari segi guru sebagai pembelajar maka peranan
guru dalam mengatasi masalah-masalah ekstern belajar merupakan prasyarat terlaksananya siswa dapat belajar.
C. Keaktifan
Banyak cara untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran, misalnya praktek dan belajar dari orang-orang yang memiliki banyak pengalaman dan sukses
dalam menjalankan tugas kewajiban yang mulia. Mengetahui asas-asas didaktik dasar-dasar mengajar dan melaksanakan sebaik-baiknya juga merupakan salah satu
kunci keberhasilan dalam interaksi pembelajaran. Keaktifan merupakan salah satu dari 9 dasar-dasar mengajar.
Menurut Sriyono 1991:75, yang dimaksud dengan keaktifan di sini adalah suatu kondisi dalam pembelajaran dimana guru harus mengusahakan agar murid-
muridnya aktif, jasmani maupun rokhani. Keaktifan jasmani maupun rokhani meliputi antara lain:
a. Keaktifan indera. Para siswa harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik
mungkin. b. Keaktifan akal
Akal anak-anak harus aktif atau diaktifkan untuk memecahkan masalah, mempertimbangkan, menyusun pendapat, dan mengambil keputusan.
c. Keaktifan ingatan Pada waktu pembelajaran, siswa harus aktif menerima bahan pengajaran yang
disampaikan oleh guru, dan kemudian menyimpannya dalam otak, dan pada suatu saat siswa siap dan mampu mengutarakan kembali.
d. Keaktifan emosi Siswa hendaklah senantiasa berusaha mencintai pelajarannya, karena
sesungguhnya mencintai pelajaran akan menambah hasil belajar siswa. Keaktifan siswa dalam mencoba atau mengerjakan sesuatu amat besar
artinya dalam pendidikan dan pembelajaran. Percobaan-percobaan yang ia lakukan akan memantapkan hasil belajarnya serta akan menjadikannya rajin, tekun, tahan uji,
dan percaya pada diri sendiri. Ia mempunyai rasa optimis dalam menghadapi hidup. Dewey dalam Sriyono,1991, mengemukakan pendidikan adalah proses
pengalaman. Tiap pengalaman positif maupun negatif pasti berguna bagi anak, karena berdasarkan pengalaman ia akan dapat membentuk pengertian dan pendapat,
mengambil keputusan, bersikap tepat dan memiliki ketrampilan belajar, bekerja dan sebagainya.
Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa sangat besar pengaruhnya dalam mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Indikator keaktifan siswa dapat dilihat pada halaman 34, lampiran 13.
D. Ketrampilan Berproses