Peningkatan Hasil Belajar Siswa

kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah diberikan modul IPA terpadu berpendekatan SEA. Hal ini sesuai dengan penelitian Suarsana 2013 yang menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan modul dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Peningkatan ini dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan modul IPA terpadu berpendekatan SEA. Langkah-langkah dalam pendekatan SEA memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar menemukan sehingga kemampuan berpikir kritis siswa dapat dikembangkan. Hal ini juga diungkapkan oleh Bestari 2014 bahwa kegiatan SEA dipusatkan pada keaktifan dan keterampilan proses siswa. Siswa diberikan permasalahan yang menuntut siswa untuk memecahkannya melalui kegiatan praktikum secara langsung sehingga siswa diajak untuk berpikir secara kritis. Dengan demikian siswa akan terbiasa dalam menghadapi sebuah permasalahan dan akan mengeidentifikasinya dengan kemampuan berpikir mereka secara kritis.

4.2.4 Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Peningkatan hasil belajar siswa diukur dari nilai pretest dan postest sebelum dan sesudah menggunakan modul IPA terpadu berpendekatan SEA. Hasil yang diperoleh melalui N-gain yaitu bahwa terdapat peningkatan hasil pretes dan postes sebesar 0,61 dan termasuk dalam kategori sedang. Selain itu berdasarkan uji t juga menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan. Hal ini dikarenakan pembelajaran SEA yang lebih melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada dasarnya siswa akan memahami suatu materi jika siswa ikut serta dalam memecahkan masalah dalam materi tersebut. Pembelajaran dengan pendekatan SEA memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi kemampuan yang dimilikinya. Hasil belajar siswa juga diperoleh dari nilai tugas individu dan tugas kelompok. Banyaknya siswa yang tuntas belajar pada kelas penerapan adalah 25 dari 27 siswa sehingga diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 92,59 . Besarnya nilai tersebut lebih dari 85 sehingga dapat dikatakan hasil belajar siswa dengan menggunakan modul IPA terpadu berpendekatan SEA dapat mencapai ketuntasan klasikal. Penlitian oleh Setyowati 2013 juga mengatakan modul dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Pembelajaran menggunakan modul IPA terpadu membuat siswa lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari hasil analisis nilai ketuntasan klasikal diperoleh 2 siswa yang tidak tuntas belajar. Nilai akhir siswa bisa rendah karena nilai pretes-postesnya rendah. Hal ini dikarenakan siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru saat pembelajaran berlangsung dan kurangnya pehamaman materi .Untuk itu siswa perlu lebih keras lagi dalam belajar sehingga dapat memhami materi secara maksimal. Pembelajaran dengan menggunakan modul IPA Terpadu berpendekatan SEA pada kelas penerapan dapat dikatakan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena modul IPA terpadu lebih mengajak siswa untuk terlibat secara langsung dalam proses kegiatan pembelajaran, baik melalui diskusi ataupun kegiatan praktikum. Sehingga siswa lebih memahami tentang materi kalor. Modul IPA Terpadu untuk siswa juga dirancang tanpa disertai kunci jawaban, sehingga siswa akan mencari jawabannya sendiri melalui ketrampilan proses pada pendekatan Starter Experiment Approach SEA. Hal ini juga diperkuat oleh Bestari 2014 yang menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan Starter Experiment Approach SEA pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran menggunakan modul IPA Terpadu tidak berpusat pada guru. Di mana peran guru hanya mengawasi dan membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran. Guru hanya memberikan sebuah permasalahan kepada siswa yang nantinya siswa akan mencari tahu alasannya melalui pengamatan dan kegiatan praktikum. Dengan terlibatnya siswa secara langsung dalam kegiatan pembelajaran siswa akan terlatih untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi suatu permasalahan dapat meningkatkan pemahaman materi dan kemampuan berpikir kritis siswa. 62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Modul IPA terpadu Starter Experiment Approach tema kalor yang telah dikembangan dan divalidasi oleh para pakar dinyatakan layak digunakan sebagai bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran. 2. Penerapan modul IPA terpadu Starter Experiment Approach tema kalor yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan diperoleh nilai N-gain sebesar 0,6 dengan kriteria sedang.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat peneliti sampaikan antara lain: 1. Diperlukan penelitian lebih lanjut pada beberapa sekolah tidak hanya satu Starter Experiment Approach tema kalor 2. Modul IPA terpadu Starter Experiment Approach tema kalor dapat dikembangkan dengan menambahkan materi yang lebih luas. 3. Guru IPA SMP diharapkan lebih kreatif dan inovatif untuk mengembangkan bahan ajar yang menarik dan inovatif sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah untuk mengoptimalkan hasil belajar.