2.2. Penelitian yang relevan
Penelitian tentang pengembangan modul IPA Terpadu telah banyak dilakukan. Namun untuk penelitian modul IPA Terpadu yang berbasis Strarter
Experiment Approach pada tema Kalor dan Penyulingan ini masih jarang ditemui atau bahkan belum ada. Penelitian tentang pengembangan modul IPA Terpadu
antara lain: a. Penelitian yang disusun oleh Muhammad 2013, dengan judul
Pengembangan Modul IPA Terpadu berpendekatan Ketrampilan Proses pada tema bunyi kelas VIII. Berdasarkan penelitian ini modul IPA Terpadu yang
dikembangkan dikatakan efektif digunakan dalam pembelajaran siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Satu Atap Ayah. Hal itu terlihat dari tanggapan positif
yang diberikan guru dan siswa serta diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 100 siswa telah tuntas belajar.
b. Penelitian yang disusun oleh Asfiah 2013, dengan judul Pengembangan modul IPA Terpadu Kontekstual pada tema Bunyi. Hasil dari penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa modul IPA terpadu kontekstual pada tema bunyi yang dikembangkan layak digunakan sebagai bahan ajar di SMP. Rata-
rata penilaian kelayakan modul oleh pakar mencapai 95,47, tanggapan siswa mencapai 99,34 dan semua siswa 100 telah mencapai nilai KKM
75, sehingga efektif dan dapat diterapkan bagi siswa SMPMTs kelas VIII. Pendekatan Starter Experiment Approach merupakan salah satu pendekatan
yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Banyak penelitian yang menggunakan pendeketan ini dalam kegiatan pembelajaran, antara lain:
a. Penelitian yang disusun oleh Subamia 2012, dengan judul Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan
Pendekatan Starter Experiment. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana model pembelajaran menggunakan SEA berpengaruh terhadap
penguasaan ketrampilan proses sains dan hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa peneran model pembelajaran SEA dapat
berpengaruh dalam meningaktkan keterampilan proses sains dan hasil belajar.
b. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Farizal 2013 dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar fisika pada materi pokok kalor
peserta didik kelas VII MTs NU 09 Gemuh Kendal dengan penerapan Pendekatan Percobaan Awal Starter Experiment Approach adalah sebesar
82,43. Sedangkan rata-rata hasil belajar fisika dengan metode konvensional sebesar 72,00. Dari hasil perhitungan uji t-test diperoleh hitung t = 4,905
dengan
α
= 5, dk = 68 diperoleh ttabel = 2,0. Hal ini menunjukkan bahwa thitung ttabel sehingga H
ditolak dan H
1
diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran IPA fisika dengan Pendekatan Percobaan
Awal Starter Experiment Approach pada materi pokok kalor efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII MTs NU 09 Gemuh
Kendal
.
26
BAB III METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Wonokerto pada bulan Mei dan Juni tahun 2014 yang terletak di Desa Wonokerto, Kecamatan Wonokerto,
Kabupaten Pekalongan.
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan atau dikenal dengan Research and Development. Menurut Sugiyono 2010, metode Research
and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang dihasilkan
dalam penelitian ini adalah modul IPA terpadu berpendekatan SEA tema kalor. Langkah langkah penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian
Mengidentifikasi Potensi dan masalah
Pengumpulan data
Mendesain produk modul IPA Terpadu
berpendekatan SEA
Validasi desain modul IPA Terpadu
berpendekatan SEA
Revisi desain modul IPA Terpadu
berpendekatan SEA Revisi desain modul
IPA Terpadu berpendekatan SEA
Uji coba skala besar modul IPA Terpadu
berpendekatan SEA Uji coba skala kecil
modul IPA Terpadu berpendekatan SEA
Revisi produk modul IPA Terpadu
berpendekatan SEA
Penerapan Modul IPA Terpadu berpendekatan
SEA