Analisis Data Penelitian Metode Analisis Data

Keterangan : D = indeks diskriminasi B A = banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar J A = jumlah peserta tes pada kelompok atas J B = jumlah peserta tes pada kelompok bawah Daya pembeda soal menurut Arikunto 2002 juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut: D = 0,40 – 1,00 maka soal sangat baik D = 0,30 – 0,39 maka soal baik D = 0,20 – 0,29 maka soal cukup D = 0,19 – 0,00 maka soal jelek D = negatif maka soal dibuang, tidak baik Berdasarkan hasil analisis uji daya pembeda yang telah dilakukan, diperoleh data yang disajikan dalam Tabel 3.3. Tabel 3.3 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba Kriteria Nomer Butir Soal Jumlah Soal Jelek 5,10,17,23,25 5 Cukup 4,15 2 Baik 2,7,8,9,12,13,16,24 8 Sangat Baik 1,3,6,11,14,18,19,20,21,22, 10 Jumlah 25 Data hasil perhitungan disajikan selengkapnya pada lampiran 22

3.5.2 Analisis Data Penelitian

3.5.2.1 Analisis Validasi Pakar

Data kelayakan modul IPA Terpadu berpendekatan SEA dinilai oleh pakar yang mengacu pada instrumen penilaian bahan ajar dari BSNP dengan kriteria sebagai berikut: 1 Tahap I Untuk analisis kelayakan pada tahap I dikatakan layak jika semua butir instrumen dalam penilaian modul mendapatkan respon positif Ya dari penilaian para pakar. Jika dalam instrumen penilaian modul terdapat satu saja butir yang dijawab negatif, maka modul tersebut dinyatakan tidak lolos penilaian Tahap I ini. 2 Tahap II Modul yang telah lolos dari seleksi Tahap I dinilai kembali secara lebih komprehensif dan mendalam pada komponen modul yang dinilai kelayakan isi, kelayakan bahasa dan penyajian dengan materi yang disajikan dengan menggunakan skor dengan kriteria sebagai berikut: Skor 1 = tidak baik Skor 2 = kurang baik Skor 3 = baik Skor 4 = sangat baik. Perhitungan skor dianalisis dengan menghitung rerata skor tiap komponen menggunakan rumus: Keterangan: = rerata skor = jumlah skor yang diperoleh = jumlah skor maksimal Sudjana, 2005 Hasil perhitungan kelayakan dikategorikan sesuai kriteria penilaian BSNP 2006: 1 Layak, jika komponen kelayakan isi mempunyai rata-rata skor 2,75, komponen kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan mempunyai rata-rata skor 2,50. 2 Layak dengan revisi, jika komponen kelayakan isi mempunyai rata-rata skor ≤ 2,75, komponen kelayakan bahasa, pennyajian, dan kegrafikan mempunyai rata- rata skor ≤ 2,50. 3 Tidak layak, jika memiliki rata-rata skor sama dengan 1 pada salah satu komponen.

3.5.2.2 Analisis Hasil Angket Tanggapan Guru dan Siswa

Data hasil dari isian angket tanggapan guru dan siswa mengenai penggunaan modul IPA terpadu berpendekatan Starter Experiment Approach dianalisis menggunakan rumus Sudijono, 2005 Keterangan : P : angka prosentase pada angket f : jumlah skor yang diperoleh N : jumlah skor maksimum Untuk angket tanggapan guru dianalisis menggunakan skala likert dengan kriteria sebagai berikut: 4: Sangat setuju 3: Setuju 2: cukup setuju 1: Kurang setuju Sedangkan untuk angket tanggapan siswa setiap butir instrumen akan mendapatkan skor 1 jika menjawab “Ya” dan akan mendapatkan skor 0 jika menjawab “tidak”. Kemudian jumlah skor yang diperoleh dan dianalisis menggunakan rumus: Keterangan: P = persentase skor yang diperoleh F = skor yang diperoleh N = skor maksimal Sudijono, 2009 Hasil perhitungan persentase keseluruhan skor yang diperoleh baik angket tanggapan guru dan siswa kemudian dikelompokkan berdasarkan kriteria sebagai berikut: 80 ≤ P ≤ 100 = Sangat Baik 60 ≤ P 80 = Baik 40 ≤ P 60 = Cukup Baik 20 ≤ P 40 = Kurang Baik 0 ≤ P 20 = Tidak Baik Modul IPA Terpadu berpendekatan Starter Experiment Approach dikatakan baik, apabila hasil persentase tanggapan guru dan siswa menunjukkan kriteria minimal baik.

3.5.3 Analisis Keefektifan