Analisis Prapenelitian Metode Analisis Data

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Prapenelitian

3.5.1.1 Validitas

Untuk mencari validitas instrumen soal tes digunakan validitas product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:                       2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Keterangan : r xy = validitas tes ∑X = jumlah skor butir soal ∑X 2 = jumlah kuadrat skor butir soal ∑Y = jumlah skor total ∑Y 2 = jumlah kuadrat skor total ∑XY = jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total. Harga r xy yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel r product moment 5. Ta raf signifikan α = 5, jika harga r hitung r tabel product moment maka item soal yang diuji bersifat valid. Item soal yang tidak valid maka tidak dipakai. Kriteria validitas menurut Arikunto 2002 adalah: r 0,2 = sangat rendah 0,2 ≤ r 0,4 = rendah 0,4 ≤ r 0,6 = sedang 0,6 ≤ r 0,8 = tinggi 0,8 ≤ r 1,0 = sangat tinggi Perhitungann validitas butir soal uji coba secara keseluruhan disajikan dalam pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Kriteria Nomer Butir Soal Keterangan Valid 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 24 Dipakai Tidak Valid 5, 10, 17, 23, 25 Dibuang Data hasil perhitungan disajikan selengkapnya pada lampiran 22

3.5.1.2 Reliabilitas

Instrumen berupa pilihan ganda maka reliabilitas diukur dengan menggunakan rumus K-R21:             kVt M k M k k r 1 1 11 Arikunto, 2006 Keterangan: 1 1 r = reliabilitas tes secara keseluruhan k = jumlah butir soal M = rata-rata skor total Vt = varian skor total Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf kesalahan 5, jika harga r hitung r tabel product moment maka instrumen yang diuji cobakan bersifat reliabel. Item soal yang tidak reliabel maka tidak dipakai. Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut: r 0,2 = sangat rendah 0,2 ≤ r 0,4 = rendah 0,4 ≤ r 0,6 = sedang 0,6 ≤ r 0,8 = tinggi 0,8 ≤ r 1,0 = sangat tinggi Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas soal uji coba yang telah diuji cobakan, diperoleh r 11 sebesar 0,672. Nilai r 11 akan dibandingkan dengan nilai r tabel. Berdasarkan r tabel pada n=24 dengan taraf signifikansi 5 didapatkan nilai r tabel sebesar 0,339. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa soal instrumen dikatakan reliabel karena nilai r 11 r tabel dan memiliki reliabilitas yang tinggi.

3.5.1.3 Tingkat Kesukaran

Untuk menguji tingkat kesukaran instrumen digunakan rumus: Keterangan : P = Tingkat kesukaran B = Banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes Menurut Arikunto 2002 Indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: 0,00 = Terlalu sukar 0,01 – 0,30 = Sukar 0,31 – 0,70 = Sedang 0,71 – 1,00 = Mudah ≥ 1,01 = Sangat Mudah Item soal yang digunakan yaitu yang mempunyai tingkat kesukaran sukar, sedang dan mudah. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran yang telah dilakukan, diperoleh data tingkat kesukaran pada soal uji coba yang disajikan pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Kriteria Soal Nomer Butir Soal Jumlah Soal Sedang 1,2,3,4,5, 6,7,8,9,10,11,13,14,16,17,18,19, 20,21,22 20 Mudah 23,25 2 Sukar 12,15,24, 3 Jumlah 25 Data hasil perhitungan disajikan selengkapnya pada lampiran 22 Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran, dapat diketahui bahwa 20 butir soal termasuk kategori sedang, 2 butir soal kategori mudah dan 3 butir soal termasuk kategori sukar. Instrumen soal yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 17 soal kategori sedang, dan 3 soal kategori sukar.

3.5.1.4 Daya Pembeda

Rumus yang digunakan untuk menguji daya beda Arikunto, 2002 adalah: Keterangan : D = indeks diskriminasi B A = banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar J A = jumlah peserta tes pada kelompok atas J B = jumlah peserta tes pada kelompok bawah Daya pembeda soal menurut Arikunto 2002 juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut: D = 0,40 – 1,00 maka soal sangat baik D = 0,30 – 0,39 maka soal baik D = 0,20 – 0,29 maka soal cukup D = 0,19 – 0,00 maka soal jelek D = negatif maka soal dibuang, tidak baik Berdasarkan hasil analisis uji daya pembeda yang telah dilakukan, diperoleh data yang disajikan dalam Tabel 3.3. Tabel 3.3 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba Kriteria Nomer Butir Soal Jumlah Soal Jelek 5,10,17,23,25 5 Cukup 4,15 2 Baik 2,7,8,9,12,13,16,24 8 Sangat Baik 1,3,6,11,14,18,19,20,21,22, 10 Jumlah 25 Data hasil perhitungan disajikan selengkapnya pada lampiran 22

3.5.2 Analisis Data Penelitian