3. Lapisan Subkutan
Lapisan subkutan adalah kelanjutan dermis atas jaringan ikat longgar, berisi sel-sel lemak didalamnya. Fungsi dari lapisan hipodermis yaitu
membantu melindungi tubuh dari benturan-benturan fisik dan mengatur panas tubuh. Jumlah lemak pada lapisan ini akan meningkat apabila makan
berlebihan. Jika tubuh memerlukan energi ekstra maka lapisan ini akan memberikan energi dengan cara memecah simpanan lemaknya
Wirakusumah, 1994.
2.2.2 Fungsi Kulit
Kulit sebagai organ tubuh yang paling utama mempunyai beberapa fungsi Dhody, 1998, diantaranya sebagai berikut:
a. Kulit sebagai pelindung dan filter tubuh
Kulit memiliki kemampuan untuk memilih bahan-bahan penting yang diperlukan oleh tubuh,seperti mencegah bakteri penyakit dan zat kimia
yang masuk kedalam tubuh. Di samping itu, kulit juga dapat melindungi tubuh dari bahaya lingkungan, seperti panas sinar matahari, benturan fisik,
dingin, hujan, dan angin dengan cara membentuk perlindung asam kulit secara alamiah, juga berfungsi mengekskresi.
Fungsi proteksi Dwikarya, 2003, terjadi karena beberapa hal: 1.
Keasaman pH kulit akibat keringat dan lemak kulit sebum menahan dan menekan bakteri dan jamur yang berada di sekitar kulit.
2. jaringan kolagen dan jaringan lemak menahan atau melindungi organ
tubuh dari benturan.
Universitas Sumatera Utara
b. Kulit sebagai pengatur suhu tubuh
Kulit berfungsi membantu menjaga agar suhu tubuh tetap optimal dengan cara melepaskan keringat ketika tubuh terasa panas, lalu keringat akan
menguap dan tubuh akan terasa dingin kembali. Sebaiknya, bila tubuh merasa kedinginan maka pembuluh darah dalam kulit akan menyempit
vasokonstriksi sehingga panas tubuh akan tetap tertahan. c.
Kulit menjaga kelembaban tubuh Kelembaban dijaga dengan cara mencegah keluarnya cairan dalam tubuh.
Lapisan kulit bersifat kenyal, terutama pada bagian lapisan tanduknya sehingga air tidak mudah keluar dari dalam tubuh. Kulit juga mempunyai
daya mengikat air yang sangat kuat, yaitu mencapai empat kali beratnya sehingga mampu mempertahankan teksturnya sendiri.
d. Kulit sebagai system syaraf yang sensitif
Kulit memiliki system saraf yang sangat peka terhadap pengaruh atau ancaman dari luar, seperti dingin, panas, sentuhan, tekanan, dan sakit.
Oleh karena itu, kulit akan segera memberikan reaksi bila ada tanda-tanda awal dari system syaraf tersebut seperti rasa gatal dan kemerahan.
2.2.3 Jenis Kulit
Ditinjau dari sudut perawatan Wasitaatmadja, 1997, kulit terdiri atas 3 jenis: 1.
Kulit Normal Merupakan kulit yang ideal yang sehat, tidak mengkilap atau kusam, segar
dan elastis dengan minyak dan kelembaban cukup. 2.
Kulit Berminyak
Universitas Sumatera Utara
Adalah kulit yang mempunyai kadar minyak permukaan kulit yang berlebihan sehingga tampak mengkilat, kotor dan kusam. Biasanya pori
kulit lebar sehingga kesannya kasar dan lengket. 3.
Kulit Kering Adalah kulit yang mempunyai lemak permukaan kulit yang kurang atau
sedikit sehingga pada perabaan terasa kering, kasar karena banyak lapisan kulit yang lepas dan retak, kaku atau tidak elastis dan mudah terlihat
kerutan.
2.2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecantikan Kulit