BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perairan Bagan Asahan yang terletak pada koordinat 03 01’ 00” LU dan 99
51’ 30” BT perairan tersebut penting di Sumatera Utara.Selain terletak di bibir Selat Malaka.Bagan Asahan adalah
kawasan muara Sungai Asahan, sungai yang berhulu dari Danau Toba.Sungai Asahan mengalir melewati Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Asahan dan Kota Tanjung Balai. Sejumlah sungai
kecil bermuara ke Sungai Asahan, sehingga semakin mendekati muaranya, debit air Sungai Asahan makin besar. Lebar Sungai Asahan di kawasan muara sekitar 1 kilometer PT. Pelabuhan Indonesia,
2010.
Sebagai ekosistem, banyak muara-muara sungai di bawah ancaman dari aktivitas manusia seperti polusi dan penangkapan ikan secara berlebihan. Karena kecocokan pemukiman manusia,
muara biasanya menjadi titik berat tempat tinggal manusia, dari 32 kota terbesar di dunia, 22 diantaranya terletak di muara http:id.wikipedia.org.
Muara Sungai Asahan di Tanjung Balai merupakan kawasan yang mendapat tekanan berat dari aktivitas didaratan hulu maupun hilir laut. Penyebab dari pencemaran muara tidak saja
berasal dari buangan limbah industri domestik dan limbah pertanian yang ada di sepanjang daerah aliran sungai, tetapi juga kurangnya kesadaran sebagian masyarakat yang membuang kotoran ke
dalam sungai. Sebagian bahan kimia tersebut bersifat toksik dan sulit terurai di alam, menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan perairan yang sangat besar Rahmansyah, 1997, dalam Jovita
dkk, 2003.
Pencemaran logam berat dapat menimbulkan efek gangguan terhadap kesehatan manusia, tergantung pada bagian mana dari logam berat tersebut yang terikat dalam tubuh serta besarnya
dosis paparan.Efek toksik dari logam berat mampu menghalangi kerja enzim sehingga mengganggu
Universitas Sumatera Utara
metabolisme tubuh, menyebabkan alergi, bersifat mutagen, teratogen, atau karsinogen bagi manusia maupun hewan Widowati, W, 2008.
Di sepanjang Sungai Asahan banyak terdapat aktivitas manusia antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Asahan, pariwisata, pemukiman, rumah sakit, pabrik es cold storange,
pabrik kapur, industri tapioka, gudang-gudang penyimpanan barang, gudang-gudang ikan, tambak udang dan lalu lintas kapal yang mempunyai potensi membuang limbah khususnya logam berat ke
sungai Asahan sehingga dapat menyebabkan perairan muara Sungai Asahan tercemar logam berat. Logam berat yang sering terdapat dalam pencemaran air laut adalah Hg, Pb, Cd, Cr, Cu, Zn ,Ni, dan
Fe.
Kehadiran unsur besi Fe dalam air bersih menyebabkan timbulnya rasa bau logam, menimbulkan warna koloid merah karat dalam air akibat oksidasi oleh oksigen terlarut dan dapat
merupakan racun bagi manusia. Demikian juga kehadiran unsurnikel Ni pada dosis yang rendah sudah merupakan racun bagi manusia sehingga perlu pembatasan yang ketat, sedangkan kehadiran
unsur magnesium Mg merupakan mineral yang sangat penting dibutuhkan oleh tubuh dan magnesium bersifat tidak toksik bahkan menguntungkan bagi fungsi hati dan sistem saraf.
Pemilihan lokasi pengambilan sampel di kawasan muara sungai Asahan di Tanjung Balai berdasarkan pengamatan visual yang dianggap rawan pencemaran yaitu daerah dekat dengan
kawasan industri dimana air tersebut masih digunakan masyarakat sekitar untuk berbagai aktivitas kehidupan sehari-hari seperti mencuci, mandi bahkan digunakan sebagai air minum.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui kadar dan sebaran logam berat pada air muara Sungai Asahan di Tanjung Balai dengan
menggunakan Spetrofotometer Serapan Atom SSA.
1.2. Perumusan Masalah