Logam Magnesium Mg Hasil Penelitian .1 Logam Besi Fe

4.1.3 Logam Magnesium Mg

Kondisi alat Spektrofotometer Serapan Atom SSA pada pengukuran konsentrasi Logam Magnesium Mg dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11.Kondisi Alat Spektrofotometer Serapan Atom SSA pada Pengukuran Konsentrasi Logam Magnesium Mg No. Parameter Logam Magnesium Mg 1. Panjang Gelombang nm 285,2 2. Tipe Nyala Udara – C 2 H 2 3. Kesepatan Aliran Gas Pembakar Lmin 1,8 4. Kecepatan Aliran Udara Lmin 15,0 5. Lebar Celah nm 0,7 6. Ketinggian Tungku nm 7

4.1.3.1 Penentuan Kurva Standar Logam Magnesium Mg

Pembuatan kurva standar logam magnesium Mg dilakukan dengan larutan dengan berbagai konsentrasi larutan pengukuran yaitu 0,0; 0,1; 0,2; 0,3; 0,4 mgL, kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 285,2 nm. Data hasil pengukuran absorbansi larutan magnesium Mg dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 4.12. Hasil Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Magnesium Mg No Konsentrasi mgL Absorbansi Rata-rata 1. 0,0000 0,0001 2. 0,1000 0,1695 3. 0,2000 0,3517 4. 0,3000 0,5169 5. 0,4000 0,6732 Universitas Sumatera Utara Kurva larutan standar Magnesium Mg dari pengukuran absorbansi larutan standar Magnesium Mg terhadap konsentrasi larutan standar Magnesium Mg, selanjutnya linearitas kurva standar dihitung dengan menggunakan metode least square pada tabel 4.13.berikut : Tabel 4.13. Perhitungan Persamaan Garis Regresi Logam Magnesium Mg No. X Y Xi-X Yi-Y Xi-X 2 Yi-Y 2 Xi-XYi-Y 1. 0.0000 0,0001 -0,2000 -0,3422 0,0400 0,1171 0,0684 2. 0,1000 0,1696 -0,1000 -0,1727 0,0100 0,0298 0,0173 3. 0,2000 0,3517 0,0000 0,0094 0,0000 0,0001 0,0000 4. 0,3000 0,5169 0,1000 0,1746 0,0100 0,0305 0,0175 5. 0,4000 0,6732 0,2000 0,3309 0,0400 0,1095 0,0662 ∑ 1,0000 1,7115 0,0000 0,0000 0,1000 0,2869 0,1694 X = 1,0000 = 0,2000 5 Y = 1,7115 = 0,3423 5 a = a = 0,1694 0,1000 a = 1,6940 b = Y – aX b = 0,3423 – 1,69400,2000 b = 0,0035 dimana, a = slope b = intersep maka, persamaan garis regresinya adalah Y = 1,6940 X + 0,0035 Maka koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut : Universitas Sumatera Utara r = r = r = 0,9998 Gambar 4. Kurva Standar Larutan Logam Magnesium Mg Dari hasil perhitungan kurva standar diperoleh persamaan garis regresi Y = 1,6940 X + 0,0035, dengan koefisien korelasi r 0,9998. Koefisien korelasi ini dapat diterima karena memenuhi syarat yang ditetapkan ≥ 0,99 Miller J.C, 1991 Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif antara kadar dan absorbansi atau dengan kata lain meningkatnya konsentrasi maka absorbansi juga akan meningkat.

4.1.3.2 Penentuan Kadar Logam Magnesium Mg dari Sampel Air Muara Sungai Asahan di Tanjung Balai

Penentuan absorbansi logam magnesium Mg pada sampel dilakukan secara Spektrofotometri Serapan Atom SSA pada panjang gelombang 285,2 nm dan penetapan kadar sampel dilakukan dengan metode addisi standar. Hasil perhitungan kadar analisis statistik dari kadar logam y =1,6940x + 0.0035 R² = 0.9998 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40 0,45 A b so rb a n si A Konsentrasi Larutan Standar Logam Magnesium mgL Universitas Sumatera Utara magnesium Mg dapat dilihat pada tabel 4.12. Sedangkan hasil penetapan kadar logam magnesium Mg pada sampel dapat dilihat pada tabel 4.14. Tabel 4.14. Analisis Data Statistik untuk Menghitung Kadar Logam Magnesium Mg pada Sampel Air Muara Sungai Asahan di Tanjung Balai No Xi Xi-X Xi-X 2 1 0,3866 0,0238 0,0005 2 0,3462 -0,0166 0,0002 3 0,3557 -0,0070 0,0000 n = 3 X = 0,3628 ∑ Xi-X = 0,0007 SD = SD = = 0,0187 Kadar logam magnesium Mg dari statiun 1 = X ± SD = 0,3628 ± 0,0187 mgL Data selengkapnya pada tabel 4.15. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15. Hasil Perhitungan Kadar Logam Magnesium Mg pada Sampel Air Muara Sungai Asahan di Tanjung Balai. No Station Perulangan Absorbansi Y Konsentrasi X Kadar Unsur Magnesium Mg 1 ST1 U1 0,6584 0,3866 0,3628 ± 0,0187 mgL U2 0,5899 0,3462 U3 0,6060 0,3557 2 ST2 U1 0,4429 0,2594 0,2555 ± 0,0100 mgL U2 0,4407 0,2581 U3 0,4325 0,2491 3 ST3 U1 0,4501 0,2636 0,2657 ± 0,0122 mgL U2 0,4556 0,2669 U3 0,4552 0,2667

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Cu Pada Makanan Cokelat Secara Spektrofotometri Serapan Atom

3 123 42

Pemeriksaan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Pada Air Minum Isi Ulang Secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

13 178 57

Penetapan Kadar Kalsium Secara Spektrofotometri Serapan Atom dan Fosfor Secara Spektrofotometri Sinar Tampak pada Ikan Teri (Stolephorus spp.)

25 151 105

Penentuan Kadar Ion Zinkum (Zn2+), Kadmium (Cd2+) Dan Natrium (Na+) Dari Air Muara Sungai Asahan Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 44 60

Analisis Kadar Kemurnian Gliserin Dengan Metode Natrium Meta Periodat Dan Kadar Unsur Besi ( Fe ) Dan Zinkum ( Zn ) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

28 154 58

Analisis Logam Berat Cadmium (Cd), Cuprum (Cu), Cromium (Cr), Ferrum (Fe), Nikel (Ni), Zinkum (Zn) Pada Sedimen Muara Sungai Asahan Di Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

5 89 98

Penentuan Kadar Logam Cadmium(Cd), Tembaga (Cu), Crom (Cr), Besi (Fe), Nikel (Ni), dan Zinkum (Zn) dari beberapa Jenis Kerang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA)

5 52 92

Analisa Kadar Logam Besi (Fe), Kalsium (Ca) Dan Magnesium (Mg) Dalam Limbah Kelapa Sawit Secara Spektrofotometri Serapan Atom

1 39 44

Analisis Kadar Logam Besi (Fe) Dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) Yang Diperoleh Dari Penyulingan Dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel Dan Drum Bekas Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 38 4

Analisis Kadar Unsur Nikel (Ni), Kadmium (Cd) Dan Magnesium (Mg) Dalam Air Minum Kemasan Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

5 65 81