Pisau Kompor Kertas Pasir Proses Pengawetan Bambu

4.5.2.5 Pisau

Pisau dalam pembuatan singkadu berguna sebagai alat untuk membentuk dan merapikan lobang tiup,dan penyekat duct singkadu

4.5.2.6. Kompor

Kompor di gunakan sebagai pemanas besi yang akan digunakan dalam pembentukan lobang jari pada alat musik singkadu 67 Gambar 19. pisau, Gambar 20. Kompor Minyak Tanah Universitas Sumatera Utara

4.5.2.7 Kertas Pasir

Kertas pasir berguna untuk proses finishingmerapikan lobang,tiup, pembelah udara, dan lobang jari yang masih kasar,kertas pasir yang di gunakan adalah kertas pasir halus 4.5.3.Proses Pembuatan Singkadu Dalam pembuatan singkadu buatan bapak kadirun memiliki berberapa tahapan, dalam proses pembuatan ini Bapak Kadirun tidak menngunakan Pitunang, dikarenakan menurut bapak kadirun menggunakan pitunang akan memakan waktu yang cukup lama sekali dan kapan waktu nya tidak dapat di tentukan apabila menggunakan pitunang, berikut merupakan tahapan-tahapan pembuatan singkadu buatan bapak kadirun : 68 Gambar 21. Kertas Pasir Universitas Sumatera Utara Tabel 7 Tahapan dalam Pembuatan Singkadu 4.5.3.1.Pemilihan dan Pemotongan BambuBuluh Sarik Tahap pertama dalam proses pengerjaan singkadu adalah dengan mengambil bahan baku Yang mana bahan baku utama dalam pembentukan singkadu adalah bambu yang berjenis Buluh sarik dimana bambu yang dipakai dalam pembuatan ini menurut bapak kadirun adalah batang bambu yang masih muda. Tahap –Tahap Pengerjaan Singkadu 1 Pemilihan dan Pemotongan BambuBuluh Sarik 2 Proses pengawetan Bambu 3 Pemotongan Bambu Sesuai Ukuran Singkadu 4 Proses Melubangi bagian Bawah Pangkal Badan Tabung Tube 5 Pembentukan Lobang Pembelah Udara 6 Pembentukan Lobang tiup 7 Pembentukan Lobang Jari 8 pemotongan ranting kayu katapang 9 pembentukan penyekat duct singkadu 10 Proses pencocokan penyekat terhadap Lobang Tiup 11 Merapikan Finishing 69 Universitas Sumatera Utara

4.5.3.2. Proses Pengawetan Bambu

Setelah bambu terpisahdi potong dari pohonya,bambu tersebut menurut kerterangan bapak Kadirun tidak langsung di gunakan, melainkan harus di awetkan dahulu kira-kira 2 minggu dalam hal ini yang di maksud pengawetan adalah bambu tersebut di simpan dan dijauhkan dari sinar matahari dan dalam proses penyimpanan bambu tersebut bapak Kadirun menuturkan di karenakan buluh sarik yang di gunakan dalam pembuatan adalah bambu yang muda, agar bambu tidak cepat pecah ketika akan di bentuk nantinya ,bambu terlebih dahulu harus disimpan selama kira-kira dua minggu.

4.5.3.3. Pemotongan Bambu Sesuai Ukuran Badan Tabung Tube Singkadu