Pemotongan Bambu Sesuai Ukuran Badan Tabung Tube Singkadu Proses Melubangi bagian Bawah Tabung Tube Singkadu Pembentukan Lobang Pembelah Udara Pembentukan Lobang tiup

4.5.3.2. Proses Pengawetan Bambu

Setelah bambu terpisahdi potong dari pohonya,bambu tersebut menurut kerterangan bapak Kadirun tidak langsung di gunakan, melainkan harus di awetkan dahulu kira-kira 2 minggu dalam hal ini yang di maksud pengawetan adalah bambu tersebut di simpan dan dijauhkan dari sinar matahari dan dalam proses penyimpanan bambu tersebut bapak Kadirun menuturkan di karenakan buluh sarik yang di gunakan dalam pembuatan adalah bambu yang muda, agar bambu tidak cepat pecah ketika akan di bentuk nantinya ,bambu terlebih dahulu harus disimpan selama kira-kira dua minggu.

4.5.3.3. Pemotongan Bambu Sesuai Ukuran Badan Tabung Tube Singkadu

Setelah masa penyimpanan selama kira-kira dua minggu bambubuluh sarik tersebut kemudian di lakukan proses pemotongan menggunakan gergaji untuk mendapatkan ukuran ideal untuk di gunakan sebagai badan tabungtube singkadu, dan dalam proses pemotongan pada bagian persambungan bambu buku bambu di lebihkan sedikit 70 Gambar 22. Pemotongan bambu Gambar 23. Pemotongan bambu Buku bambu Universitas Sumatera Utara

4.5.3.4. Proses Melubangi bagian Bawah Tabung Tube Singkadu

Setelah di dapati ukuran buluh sarik yang pas untuk dijadikan sebagai tabung tube singkadu, selanjutnya proses yang di lakukan adalah pembuatan lobang pada bagian bawah ujung dari singkadu. 71 Gambar 24.pemanasan besi pembuat lobang Gambar 25.proses membuat lobang bagian bawah Gambar 26.bentuk lobang bagian bawah setelah di lobangi Universitas Sumatera Utara

4.5.3.5. Pembentukan Lobang Pembelah Udara

Dalam pembuatan lobang pembelah udara proses pertama yang dilakukan adalah pengukuran untuk menentukan posisi letak lobang pembelah udara apabila posisi lobang pembelah udara telah sesuai maka selanjutnya di gunakan pahat yang tajam untuk mengupas bagian lobang pembelah udara yang sudah di tandai terlebih dahulu dan selanjutnya dalam proses merapikan lobang pembelah udara yang belum sempurna dapat di rapikan mengunakan pisau. 72 Gambar 27.pengukuran untuk menentukan letak lobang p.udara Gambar 28.pembentukan lobang pembelah udara Gambar 30.merapikan lobang pembelah udara Gambar 29.pembentukan lobang pembelah udara Universitas Sumatera Utara

4.5.3.6. Pembentukan Lobang tiup

Setelah pembentukan lobang pembelah udara selanjutnya pada bagian atas bambu di lakukan proses pembentukan lobang tiup. yang di awali dengan memotong serong bagian atas bambu tersebut menggunakan gergaji ,selanjutnya di bentuk menggunakan pisau. 73 Gambar 31.menggergaji membentuk lobang tiup Gambar 32.menggergaji membentuk lobang tiup Gambar 33.pembentukan lobang tiup menggunakan pisau Gambar 34.bentuk akhir lobang tiup Universitas Sumatera Utara

4.5.3.7. Pembentukan Lobang Jari