Adat Sumando Struktur Kekerabatan Bahasa

2.5.1. Adat Sumando

Etnik Pesisir secara keseluruhan baik di kota Sibolga maupun di kabupaten Tapanuli Tengah ini memiliki kebudayaan tersendiri yang berdasar kepada adat sumando Pesisir. Konsep adat sumando ini adalah berdasar kepada adat bersendikan syarak. Artinya adat yang berlaku dalam masyarakat Pesisir adalah berdasarkan agama Islam. Menurut penjelasan Radjoki Nainggolan wawancara Oktober 2010

2.5.2. Struktur Kekerabatan

Dalam struktur kekerabatan masyarakat pesisir sibolga memiliki sistem kekerabatan adat Sumando yang mana bagi masyarakat pesisir Tapanuli Tengah dan Sibolga, sumando merupakan ikatan batin yang sangat kuat baik itu dalam hubungan kekeluargaan dan persaudaraan yang mana keputusan mengenai masalah adat dan keluarga dikatakan tidak sah tanpa melibatkan semua musyawarah anggota keluarga baik dari keluarga pihak laki-laki, maupun pihak perempuan yang telah bersatu dengan adat Sumando pesisir dan di sahkan berdasarkan agama Islam , dan didalam adat sumando pesisrir garis keturunan ditarik dari pihak laki-laki patrilinear dimana dalam hal ini pihak Ayah di masyarakat pesisir adalah orang yang pertama mengambil keputusan dalam suatu rumah tangga dan apabila dalam keluarga tersebut lahir anggota keluarga baru dalam hal ini anak, maka si anak akan memakai gelar marga yang di milki si Ayah . 33 Universitas Sumatera Utara

2.5.3. Bahasa

Bahasa pesisir merupakan bahasa yang di pakai masyarakat pesisir Sibolga dalam berinteraksi antara sesamanya, bahasa pesisir merupakan percampuran bahasa dari daerah lain di luar daerah pesisir Sibolga, seperti bahasa, Minang, dan Batak walaupun bahasa pesisir mempunyai persamaan kalimat dengan daerah lain, namun fungsi dan penempatan nya sangat berbeda menurut artinya misalnya perkataan ‘kau’ kata ini hanya digunakan sebagai kata panggilan bagi orang yang berkelamin perempuan dan tidak berlaku untuk laki-laki, dan kata ‘ang’ khusus dipakai untuk panggilan kepada laki-laki, sedangkan kata Ambo dalam bahasa pesisir Sibolga dipakai sebagai kata yang menyatakan Saya atau Aku, dan kata Munak untuk menyatakan Orang kedua dan Orang ketiga tunggal, Selanjutnya dalam Bahasa pesisir Sibolga sendiri terdapat beberapa kosa kata yang digunakan untuk menyatakan waktu seperti, seperti kata Nanti atau Besok di dalam Bahasa pesisir Sibolga kata Tersebut di nyatakan melalui kata Be’ko sebagai kata yang menyatakan Nanti dan kata Barisuk untuk menyatakan Besok, kata Kapatang dalam bahasa pesisir kata ini digunakan untuk menyatakan maksud Kemarin dan kata Sabanta yang memilki arti Sebentar. Sedangkan untuk menyatakan suatu bentuk dalam Bahasa pesisir Sibolga menggunakan kata-kata berikut ini seperti kata Kepeng Untuk menyatakan Uang, kata ini memilki persamaan dengan kata Hepeq Hepe’nk di dalam Bahasa Batak. dan kata lainya yang sering digunakan adalah kata Gadang untuk menyatakan Besar dan kata Ketek untuk menyatakan Kecil 34 Universitas Sumatera Utara dimana dalam hal ini kata Gadang dan Ketek ini juga digunakan oleh masyarakat Minang untuk menyatakan Ruang atau bentuk Selanjutnya dalam bahasa pesisir Sibolga terdapata beberapa kata yang dipakai untuk menyatakan Parange 18

2.5.4. Sistem Religi