8. Prosedur Pemberian Kredit
Prosedur pemberian kredit adalah : Tahapan-tahapan yang harus dilalui sebelum kredit diputuskan untuk dikucurkan.
Menurut Jusuf 2005 : 13, ada 7 tujuh tahap proses kredit yang secara umum berlaku di bank, yaitu :
1 Permohonan Kredit
Proses penyaluran kredit dimulai dengan permohonan kredit ke bank yang biasanya berawal dari hasil perbincangan calon debitur dengan
pihak bank atau melalui pengajuan tertulis yang berisi informasi perusahaan yang diberikan kepada bank. Pengajuan tertulis ini disebut
dengan Proposal Kredit. Begitu permohonan diterima lisan atau tulisan,
bank mulai bekerja melalui investigasi awal. Mereka mulai mencari tahu tentang diri calon debitur ke berbagai sumber. Apabila segalanya menunjukkan sinyal
positing dan bagus, barulah mereka akan melangkah ke tahap berikutnya. Akan tetapi, bila sebaliknya, maka bank akan menolak permohonan
kredit.
2 Pengumpulan Data Usaha dan Peninjauan Jaminan
Jika bank memilai bahwa permohonan kredit layak diproses lebih lanjut, bank akan menghubungi pemohon kredit untuk mengadakan pertemuan. Calon debitur harus
memberikan keterangan yang jelas mengenai jaminan yang akan diberikan kepada pihak bank. Misalnya kalau jaminan yang akan diberikan adalah tanah kosong, maka calon debitur
harus menunjukkan batas-batas tanah yang jelas. Penilaian jaminan umumnya dilakukan oleh Account Officer kecuali ditentukan oleh peraturan yang mengharuskan bank memanfaatkan
Universitas Sumatera Utara
jasa penilai independen. Hasilnya dapat diberikan kepada pihak bank sebagai data pembanding.
3 Analisis Kredit
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, Account Officer akan melakukan analisis kredit.
Pada dasarnya, ada 2 golongan data yang dianalisis yaitu : 1. Analisis data kuantitatif, seperti menghitung kredit modal kerja yang dibutuhkan,
kemampuan membayar bunga, dan pokok pinjaman, analisis keuangan, dll 2. Analisis data kualitatif, misalnya cara calon debitur menghadapi persaingan, kemampuan
manajemen dalam mengelola bisnis, dll. Menurut Kasmir, 2008 : 92, dalam dunia perbankan prinsip analisis kredit dengan
konsep 5C yaitu : character watak, capacity kapasitas, capital modal, condition kondisi, dan collateral jaminan.
4 Penyusunan Proposal Kredit
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, bank akan sampai pada kesimpulan kelayakan proposal kredit. Account Officer akan menyusun proposal kredit untuk diajukan ke
pejabat kredit yang berwenang agar disetujui.
5 Pengumpulan Data Pelengkap
Apabila proposal kredit dinilai layak untuk dibiayai, bank tentu akan menyetujui proposal tersebut. Calon debitur tersebut akan menerima pemberitahuan dari AO yang
mengajukan. Selain itu,calon debitur juga diminta agar segera melengkapi berbagai dokumen
Universitas Sumatera Utara
yang dibutuhkan dalam rangkan realisasi permohonan kredit yang telah disetujui, seperti dokumen jaminan yang asli, kelengkapan data calon debitur dan sebagainya.
6 Pengikatan Kredit dan Pengikatan Jaminan
Pada saat inilah hubungan perkreditan dimulai. Dengan menandatangani perjanjian kredit dan jaminan, bank dan calon debitur menyepakati berbagai hak dan kewajiban yang
berkaitan dengan kredit yang akan diberikan bank. Ada 2 perjanjian yang akan ditandatangani :
Perjanjian kredit yang berisi berbagai aspek yang berkaitan dengan kredit. Misalnya :
jumlah, mata uang, jangka waktu, persyaratan pemberian dana, pembayaran bunga dan pokok, dan sebagainya.
Perjanjian jaminan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu kredit.
Misalnya, pemberian kekuasaan kepada bank untuk menjual mobil apabila terjadi kredit bermasalah, pemasangan hak tanggungan untuk jaminan tanahbangunan, pengalihan hak
tagih, dll.
7 Administrasi Pinjaman
Pekerjaan ini sepenuhnya ada di bank. Yang terjadi adalah bank akan mengusahakan berbagai aspek yang berkaitan dengan pinjaman yang disalurkan. Misalnya : menyimpan
jaminan dan dokumennya ditempat yang aman dan tahan api, memasukkan data debitur ke sistem komputer, menghitung bunga, melakukan pemotongan cicilan kewajiban.
Universitas Sumatera Utara
8 Pencairan Dana dan Pembukaan Fasilitas
Setelah semuanya selesai, maka dana dapat dicairkan sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam perjanjian kredit dan bank akan memberikan fasilitas yang dibutuhkan
debitur sesuai perjanjian.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap pemberian kredit modal kerja antara lain :
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Penelitian
Variabel Yang Digunakan
Hasil
Anna Safitri 2009
Pengaruh Debt To Total Asset Ratio, Quick Ratio,
Net Profit Margin dan Return On Investment
Terhadap Penyaluran
Kredit Modal Kerja Pada PT BNI PerseroTbk,
Medan Variabel Independen :
Debt To Total Asset Ratio, Quick Ratio,
Net Profit Margin, dan Return On Investment
Variabel Dependen : Penyaluran Kredit
Modal Kerja Debt To Total Asset Ratio secara
simultan berpengaruh terhadap pemberian kredit modal kerja.
Quick Ratio, Net Profit Margin dan Return On Investment secara
simultan tidak berpengaruh terhadap pemberian kredit modal
kerja.
Putri Puspita Sari
2009 Pengaruh Debt To Equity
Ratio Dan Return On Investment Terhadap
Pemberian Kredit Modal Kerja Pada PT Bank
Mandiri, Tbk Cabang Lhokseumawe Merdeka
Variabel Independen : Debt To Equity Ratio
dan Return On Equity
Variabel Dependen : Pemberian Kredit
Debt To Equity Ratio dan Return On Equity secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap pemberian kredit
Variabel Debt To Equity Ratio secara parsial berpengaruh
Universitas Sumatera Utara