ayat 45 dikatakan bahwa ” Otoritas bandar udara adalah lembaga yang diangkat oleh menteri dan memiliki kewenangan untuk menjalankan dan
melakukan pengawasan terhadap terpenuhinya ketentuan peraturan- perundang-undangan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan
pelayanan penerbangan”. Sampai saat ini otoritas bandar udara masih sebatas wacana di tingkat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Mengingat pentingnya peran Kantor Administrator Bandar Udara dalam upaya pencegahan kesalaahan kegiatan kebandarudaraan maupun
kecelakaan penerbangan, diharapkan otoritas bandar udara segera terwujud sehingga kewenangan untuk mengambil tindakan hukum sesuai peraturan
yang berlaku segera dimiliki oleh Kantor Administrator Bandar Udara sejalan dengan perubahan nama menjadi Otoritas Bandar Udara.
B. Pengawasan Keselamatan Penerbangan
1. Audit
Aspek pengawasan keselamatan penerbangan yang pertama yaitu dilihat dari pelaksanaan audit yang merupakan pemeriksaan terhadap
prosedur, fasilitas, personil, dan dokumentasi organisasi penyedia jasa penerbangan untuk melihat tingkat kepatuhan terhadap ketentuan dan
peraturan yang berlaku. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Kantor Administrator
Bandar Udara Polonia Medan, ternyata diperoleh informasi bahwa dalam pelaksanaan pengawasan keselamatan penerbangan yang merupakan tugas
Kantor Administrator Bandar Udara, Kantor Administrator Bandar Udara
Universitas Sumatera Utara
itu sendiri tidak memiliki kewenangan melaksanakan audit. Audit dilaksanakan oleh tim dari pusat, dimana dalam pelaksanaannya tim dari
pusat tersebut didampingi oleh Kantor Administrator Bandar Udara. Jika dilihat dari fakta tersebut dapat dinilai bahwa kewenangan
yang dimiliki Kantor Administrator Bandar Udara saat ini masih kurang kuat. Hal ini dirasa kurang relevan dengan tugas pokok dan fungsi dari
Kantor Administrator Bandar Udara itu sendiri. Seperti yang sudah dibahas pada beberapa halaman sebelumnya, jika terjadi accidentincident
di bandar udara yang membutuhkan reaksi penanganan yang cepat, maka Kantor Administrator Bandar Udara tidak dapat berbuat apa-apa selain
menunggu keputusan dari pusat. Tentu saja hal ini akan berdampak buruk terhadap kualitas kinerja instansi pemerintah dimata masyarakat.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pengawasan keselamatan penerbangan saat ini belum terjadi pelimpahan
wewenang seutuhnya dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada Kantor Administrator Bandar Udara.
2. Inspeksi
Aspek pengawasan kselamatan penerbangan yang selanjutnya yaitu inspeksi, yang merupakan pemeriksaan sederhana terhadap pemenuhan
standar suatu produk akhir objek tertentu. Masih berdasarkan informasi yang didapat dari informan yang
sama, diketahui bahwa inspeksi dilakukan secara acak,bisa dilakukan 2 dua kali dalam sebulan yang mana waktu pelaksanaannya tidak
Universitas Sumatera Utara
ditentukan untuk menghindari bocornya informasi agar para pelanggar tidak dapat menghidar terlebih dahulu. Kecenderungan kesalahan yang
sering ditemukan saat inspeksi di Bandar Udara Polonia Medan, untuk penguna PAS pada umumnya PAS yang digunakan sudah expired,
ditemukan orang yang merokok pada sisi udara, dan orang yang berkendaraan melebihi batas kecepatan.
Hal tersebut diatas menunjukkan seberapa besar peran Kantor Administrator Bandar Udara dalam upaya melaksanakan pengawasan
keselamatan penerbangan, yang mana hasil dari kinerja mereka langsung dirasakan oleh masyarakat pengguna jasa penerbangan. Tentu saja tugas
dan fungsi yang mereka jalankan seharusnya ditopang dengan kekuatan kewenangan yang mereka miliki pula.
3. Pengamatan surveilance
Pengamatan merupakan salah satu aspek yang menunjang terciptanya pengawasan keselamatan penerbangan. Pengamatan yang
dimaksud berupa kegiatan penelusuran yang mendalam atas bagian tertentu dari prosedur, fasilitas, personil dan dokumentasi organisasi
penyedia jasa penerbangan untuk melihat tingkat kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Dalam pengawasan keselamatan penerbangan yang dilakukan Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan, bahwa kenyataan
yang ditemukan dilapangan untuk tingkat kepatuhan penyedia jasa
Universitas Sumatera Utara
penerbangan masih memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku, baik dari segi prosedur, fasilitas, personel, dan dokumentasi organisasi.
Kenyataan bahwa penyedia jasa penerbangan di Bandar Udara Polonia Medan masih memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku
tentu saja tidak terlepas dari kinerja aparatur Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan dalam melaksankan tugas dan fungsinya
sebagaimana yang telah ditetapkan pada KM 79 Tahun 2004. Hanya saja tugas dan fungsi tersebut butuh wewenang yang kuat untuk lebih
memaksimalkan lagi kinerja aparatur pada khususnya yang akhirnya akan memaksimalkan kinerja Kantor Administrator Bandar Udara Polonia
Medan pada umumnya.
4. Pemantauan monitoring Aspek pelaksanaan pengawasan keselamatan penerbangan yang
terakhir adalah pemantauan monitoring. Pemantauan adalah kegiatan evaluasi terhadap data, laporan dan informasi untuk mengetahui
kecenderungan kinerja keselamatan penerbangan. Dalam pelaksanaan kegiatan pengamatan yang dilakukan Kantor
Administrator Banda Udara Polonia Medan selama ini, dapat dikatakan secara umum tingkat kesadaran mulai membaik, misalnya orang yang
bergerak di sisi udara semakin sedikit, artinya hanya orang-orang yang berkepentingan yang bergerakmelakukan aktivitas di sisi udara tersebut.
Keberadaan semua orang diketahui, hal ini dilihat dari apakah orang-orang atau kedaraan yang berada di NPARPA mengunakan PAS atau memiliki
Universitas Sumatera Utara
izin berkendara. Selain itu penempatan terhadap peralatan pendukung operasional pesawat udara sudah baik.
Hal tersebut meunjukkan bahwa betapa besarnya peran Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan dalam upaya pelaksanaan
pengawasan keselamatan penerbangan. Dan menunjukkan betapa pentingnya kewenangan yang kuat yang harus dimiliki suatu instansi.
C. Peranan Kantor Administrator Bandar Udara Dalam Pengawasan Keselamatan Penerbangan