BAB IV PENYAJIAN DATA
Dalam bab ini penulis akan memaparkan berbagai data yang telah berhasil dihimpun selama penulis melakukan penelitian selama kurang lebih dalam waku...
Data yan disajkan berikut meruakan data dari berbagai teknik pengumplan data baik primer maupun sekunder.
Hasil dari penyajian data ini tidak bersifat baku, dimana penyajiannya seluruhnya sesuai dengan yang didapat di lapangan, melainan penulis mencoba
melakukan sedikit perubahan agar maksud yang hendak disampaikan dapat dipahami, namun tentu dengan tidak mengubah hasil akhir dari penelitian itu
sendiri. Data yang disajikan dalam bab ini selanjutnya akan menjadibahan analisis
penulis terhadap fenomena yang sedang diteliti yang akan diuraikan pada bab selanjutnya, sekaligus menjadi bukti dari fakta fenomena itu sendiri.
Berikut ini adalah penyajian data-data yang diperoleh melalui metode wawancara dengan berbagai informan baik dari informan kunci yaitu pihak
internal Kantor Administrator Badar Udara Polonia-Medan maupun informan utama yaitu masyarakat.
Adapun daftar pertanyaan dalam wawancara ini disesuaikan dengan defenisi operasional dalam penelitian, yang juga merupakan kunci guna menjawab
fenomena yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
1. Wawancara dengan Bapak Ir. Razali Abubakar, MM selaku Kepala
Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan. Peranan Kantor Administrator Bandar Udara
A. Fungsi Kantor Administrator Bandar Udara 1.
Pertanyaan terkait usaha-usaha memaksimalkan fungsi-fungsi Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan
” Usaha yang dilaksanakan dalam meningkatkan fungsi Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan yakni, peningkatan kualitas
SDM melalui training-training dan kompetensi terkait dengan fungsi dan tugas masing-masing bidang yang ada. Pengajuan anggaran guna
mendukung kegiatan-kegiatan. Serta melakukan koordinasi antar Kantor Administrator Bandar Udara yang ada di Indonesia”.
2. Pertanyaan terkait apa saja yang dibutuhkan dalam usaha meningkatkan
fungsi-fungsi Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan ”Kebuukan Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan dalam
upaya peningkatan fungsi yakni SDM yang berkualitas, peralatan yang memadai, dan regulasi yang mendukung”.
3. Pertanyaan terkait koordinasi yang dijalin Kantor Administrator Bandar
Udara Polonia-Medan dengan Instansi lainnya ” Koordinasi dengan instansi lainnya cukup baik dan dapat diterima semua
kalangan, antara lain dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemko Medan, Pangkalan TNI-AU Medan, Kepolisian maupum kalangan BUMN
dan Swasta yang terkait dengan kegiatan penerbangan pada Bandar Udara Polonia- Medan.”
Universitas Sumatera Utara
B. Tugas Kantor Administrator Bandar Udara
1. Pertanyaan terkait program-program yang dilaksanakan Kantor
Administrator Bandar Udara Polonia-Medan ” Program-program yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tugas seperti,
melakukan pemantauan di lapangan, melakukan SIDAK bersama, melakukan ramp check, dan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat
maupun unsur-unsur yang terkait dengan penerbangan”.
2. Pertanyaan terkait hasil dari program-program yang dilaksanakan Kantor
Administrator Bandar Udara Polonia-Medan ” Hasil program yang dilaksanakan cukup baik. Sebagai contoh, Kantor
Administrator Bandar Udara Polonia-Medan meminimalis kegiatan orang maupun kendaraan yang bergerak di airside ataupun yang memasuki area
terminal tanpa identitas berupa PAS atau tiket. Hal ini dilakukan guna mendukung tugas keamanan negara dalam antisipasi serangan teroris yang
akan masuk ke Sumatera Utara. Sosialisasi dapat menambah wawasan komunitas udara dalam menunjang kegiatan penerbangan yang secure dan
safety”.
3. Pertanyaan terkait sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan ” Untuk sarana dan prasarana yang dimiliki, untuk saat ini dirasa cukup
namun kemajuan teknologi penerbangan tidak pernah berhenti, untuk itu Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan terus mengikuti
perkembangan dengan mengadakan peralatan-peralatan yang terkait dengan pelaksanaan tupoksi”.
Universitas Sumatera Utara
C. Wewenang Kantor Administrator Bandar Udara 1.
Pertanyaan terkait kekuatan kewenangan yang dimiliki Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan
” Sesuai dengan KM 79 Tahun 2004 tentang Kantor Administrator Bandar Udara, maka kewenangan kantor Administrator Bandar Udara Adalah
melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan penerbangan dimasing-masing bandar udara. Setiap temuan yang ada, akan dilaporkan
ke Direktur Jenderal Perhubungan Udara sebagai otoritas tertinggi dibidang penerbangan”.
2. Pertanyaan terkait benturan kewenangan Kantor Administrator Bandar
Udara dengan kewenangan instansi lainnya ” Sampai saat ini benturan kewenangan tidak ada, karena masing-masing
instansi sudah berada pada rule masing-masing”
3. Pertanyaan terkait kendala-kendala yang dihadapi Kantor Administrator
Bandar Udara Polonia-Medan dalam menjalankan wewenangnya ” Kendala-kendala yang dihadapi Kantor Administrator Bandar Udara
dalam menjalankan kewenangannya diminimalisasi dengan dilakukannya sosialisasi, dengan sosialisasi diharapkan unsur-unsur ataupun pihak yang
terkait dengan penerbangan dapat mengerti dan paham tentang tugas dan wewenang Kantor Administrator Bandar Udara. Demikian juga dengan
masyarakat di sekitar bandar udara diberikan pemahaman, misalnya batas ketinggian banggunan, bahaya akan layang-layang yang dimainkan di
sekitar kawasan operasi penerbangan”.
4. Pertanyaan terkait tindakan yang diambil Kantor Administrator Bandar
Udara Poloni-Medan jika penyedia jasa penerbangan tidak memenuhi standar keselamatan penerbangan nasional
” Departemen Perhubungan dalam memberi pemahaman tentang keselamatan, memiliki motto 3 S safety, secure, service + 1 C
compliance, artinya pemenuhan terhadap regualasi yang ditetapkan. Ini adalah sifatnya sosialisai. Bila metoda ini tidak diindahkan, maka Kantor
Universitas Sumatera Utara
Administrator Bandar Udara dapat menindak penyedia jasa penerbangan. Misalnya penerbangan tidak dilengkapi atau memiliki licence, rating atau
expired. Tindakan yang dilakukan adalah menahan pesawat udara sampai perusahaan tersebut mendatangkan pengganti penerbang yang memenuhi
standar yang ditetapkan”.
Pengawasan Keselamatan Penerbangan
A. Audit 1.
Pertanyaan terkait mengenai audit yang sering dilaksanakan ” Kantor Administrator Bandar Udara tidak melaksanakan audit, audit
dilaksanakan oleh Direktotrat Jenderal Perhubungan Udara. Dalam pelaksanaannya, Kantor Administrator Bandar Udara mendampingi tim
dari pusat. Dasar pelaksanaan audit diambil dari hasil laporan-laporan yang disampaikan Kantor Administrator Bandar Udara dan memantau
hasil audit yang sebelumnya”.
2. Pertanyaan terkait sistemmekanisme pelaksanaan audit
” Untuk mekanisme pelaksanaan audit, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menetapkan tim untuk melaksanakan audit ke bandara-bandara
yang akan diaudit. Tim ini terdiri dari masing-masing direktorat terkait yaitu, Direktorat Bandar Udara, Direktorat Kelaikan Udara, Direktorat
Angkutan Udara, Direktorat Navigasi Penerbangan dan Direktorat Keamanan Penerbangan. Audit adalah pemeriksaan yang terjadwal,
sistematis, dan mendalam terhadap prosedur, fasilitas, personel dokumentasi organisasi dan penyedia jasa penerbangan untuk melihat
tingkat kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku. Selanjutnya hasil temuan-temuan dilapangan akan dibuatkan surat kepada
penyedia jasa misalnya Non Compliance Notification NCN Pemberitahuan Tidak Terpenuhinya Peraturan PTP dann diminta kepada
penyedia jasa untuk melaporkan atau menanggapi proses tindak lanjut temuan tersebut selama 28 hari.”
Universitas Sumatera Utara
B. Inspeksi 1.
Pertanyaan terkait tingkat keseringan inspeksi dilaksanakan ” Inspeksi dilakukan secara acak, bisa 2 dua kali dalam sebulan tapi
waktunya tidak ditentukan, hal ini dilakukan guna menghindari bocornya informasi sehingga para pelanggar dapat menghindar terlebih dahulu.”
2. Pertanyaan terkait kecenderungan kesalahan yang ditemukan saat inspeksi
” Kecenderunga kesalahan yang ditemukan untuk pengguna PAS pada umumnya yang banyak ditemukan adalah PAS yang expired, lokasi
keberadaan orang tidak sesuai dengan lokasi yang tertera pada PAS. Untukdi sisi udara misalnya masih ditemukan orang yang merokok, orang
yang berkendaraan yang melebihi batas kecepatan”.
3. Pertanyaan terkait sanksi yang diberikan apabila ditemukan kesalahan saat
inspeksi ” Bila ditemukan orang di sisi udara tanpa PAS maka, akan diberi
peringatan. Namun bila hal ini masih terus berulang maka akan ditetapkan sanksi sesuai dengan UU No.1 Tahun 2009 pasal 421 ” Setiap orang
berada di daerah tertentu di bandar udara, tanpa memperoleh izin dari otoritas bandar udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210 dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 satu tahun atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 seratus juta rupiah
”
C. Pengamatan surveilance 1.
Pertanyaan terkait tingkat kepatuhan penyedia jasa penerbangan dilihat dari pengamatan yang dilakukan
” Untuk Bandar Udara Polonia Medan secara umum masih memenuhi baik prosedur, fasilitas, personel, dan dokumentasi organisasi”.
Universitas Sumatera Utara
2. Pertanyaan terkait sanksi yang diberikan kepada penyedia jasa
penerbangan yang melakukan kesalahan dari pengamatan yang dilakukan ” Sanksi yang diberikan berupa peringatan, dengan catatan agar segera
dilengkapi hal-hal yang masih kurang”.
D. Pemantauan monitoring 1.
Pertanyaan terkait kecenderungan kinerja keselamatan penerbangan dari evaluasi terhadap data, laporan, informasi
” Secara umum tingkat kesadaran mulai membaik, misalnya orang yang bergerak di sisi udara semakin sedikit, artinya hanya orang-orang yang
berkepentingan yang bergerak disana. Penempatan peralatan pendukung disana sudah membaik”.
2. Pertanyaan terkait tindakan yang diambil jika hasil evaluasi manunjukkan
indikasi tidak baik atau kurang baik ” Tindakan yang diambil bila dari hasil evaluasi yang kita lakukan kurang
baik, maka kita akan lakukan pembenahan dengan terus-menerus melakukan sosialisasi, dan bila perlu pelaksanaan sanksi penuh dengan
menerapkan pasal-pasal yang berlaku di UU No.1 Tahun 2009”.
3. Pertanyaan terkait kesadaran seluruh penyedia jasa penerbangan akan
pentingnya budaya keselamatan ” Budaya keselamatan harus ditanamkna dalam personel yang bekerja di
bidang penerbangan. Untuk Bandar Udara, pemerintah telah mengakomodasi hal tersebut dengan diterbitkannya KM 20 Tahun 2009
tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil terkait dengan sistem
Universitas Sumatera Utara
manajemen keselamatan yang harus diterapkan per 01 Januari 2010. Hal ini sudah diimplementasikan di Bandar Udara Polonia Medan sebagai
percontohan untuk bandar udara di lingkungan BUMN bagian barat Indonesia”.
2. Wawancara dengan Bapak Ir. Marwan Effendi selaku Kepala Bidang
Keamanan, Keselamatan, dan Kelancaran Penerbangan. Peranan Kantor Administrator Bandar Udara
A. Fungsi Kantor Administrator Bandar Udara 1.
Pertanyaan tekait usaha-usaha dalam memaksimalkan fungsi-fungsi Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan
” Kantor Adminisrator Bandar Udara memiliki fungsi melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap operasional Bandar Udara, yang
dipertanggungjawabkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Sejalan dengan disahkannya UU No.1 Tahun 2009 tentang penerbangan,
dimana Kantor Administrator Bandar Udara kedepannya diharapkan segera terealisasi menjadi otoritas bandar udara. Otoritas bandar udara
adalah lembaga pemerintah yang diangkat oleh menteri dan memiliki kewenangan untuk menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap
terpenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan pelayanan penerbangan pasal 1 ayat 45 UU
No.1 Tahun 2009. Untuk mencapai hal tersebut Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan banyak mengikuti diskusi-diskusi dengan
pihak terkait mengenai pembahasan seputar otoritas bandara”.
2. Pertanyaan terkait apa saja yang dibutuhkan dalam usaha meningkatkan
fungsi-fungsi Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan ” Yang sangat dibutukan dalam usaha meningkatkan fungsi Kantor
Administrator Bandar Udara Polonia-Medan adalah SDM berkualitas. Sebab dilihat dari jumlah SDM yang ada di bidang Keamanan,
Keselamatan, dan Kelancaran Penerbangan K3P sangat terbatas. Untuk Kelompok Pelaksanaan Pengawasan Operasi AccidentIncident Pesawat
Udara dan Penutupan Bandar Udara, terdiri dari 1 orang ketua kelompok dan 5 orang anggota. Untuk Kelompok Pelaksanan Pengawasan
GSESTKP dan Pergerakan Pada NPARPA, terdiri dari 1 orang ketua kelompok dan 2 orang anggota. Dan untuk Kelompok Pelaksana
Pengawasan Angkutan Udara, terdiri dari 1 orang ketua kelompok dan 4 orang anggota. Dari jumlah pegawai yang ada di bidang K3P saat ini,
Universitas Sumatera Utara
dirasa masih kurang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan di Bandar Udara Polonia-Medan yang dapat dikatakan memiliki area cukup luas”.
3. Pertanyaan terkait koordinasi yang dijalin Kantor Administrator Bandar
Udara dengan instansi lainnya ” Mengenai koordinasi, Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-
Medan menjalin koordinasi dengan instansi lain seperti, pihak arlines, Angasa Pura II, Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, TNI-AU dan Kepolisian
Sumatera Utara.”
B. Tugas Kantor Administrator Bandar Udara 1.
Pertanyaan terkait program-program yang dilaksanakan Kantor Administrator Bandar Udara
” Sebagai bentuk pelaksanaan tugas, yakni melaksanakan pengawasan terhadap operasional Bandar Udara Polonia-Medan, Kantor Administrator
Bandar Udara untuk 3 tiga kelompok di K3P melaksanakan ramp check”.
2. Pertanyaan terkait hasil dari program-program yang dilaksanakan Kantor
Administrator Bandar Udara Polonia-Medan ” Untuk hasil dari kegiatan yang dilaksanakan Kantor Administrator
Bandar Udara Polonia-Medan, seperti halnya pelaksanaan ramp check, akan dilaporkan secara rutin kepada Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara”.
Universitas Sumatera Utara
3. Pertanyaan terkait sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas kantor Adminstrator Bandar Udara Polonia-Medan ” Sarana dan prasarana yang dimiliki Kantor Administrator Bandar Udara
Polonia dapat dikatakan kurang. Kendaraan Patroli yang dimiliki tidak mendukung kelancaran pelaksanaa tugas”.
C. Wewenang Kantor Administrator Bandar Udara 1.
Pertanyaan terkait kendala-kendala yang dihadapi Kantor Administrator Bandar Udara dalam menjalankan wewenangnya
” Kendala internal yang sering terjadi pada Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan yakni pegawai yang bertugas melaksanakan ramp
check malas melaksanakan pengawasan jika dana untuk operasional ramp check tersebut tidak ada. Hal ini tentu saja menjadi kendala yang sangat
besar, megingat bahwa tugas pokok dari Kantor Administrator Bandar Udara adalah sebagai pelaksana pengawasan dan pengendalian di bandar
udara”.
3. Wawancara dengan Bapak Robert M.H, S.IPEM selaku Ketua Kelompok Pelaksana Pengawasan Operasi, AccidentIncident Pesawat Udara
Penutupan Bandar Udara. Peranan Kantor Administrator Bandar Udara
A. Fungsi Kantor Administrator Bandar Udara 1.
Pertanyaan terkait usaha-usaha dalam memaksimalkan fungsi-fungsi Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan.
” Sebagai kelompok Pelaksana Pengawasan Operasi, AccidentIncident Pesawat Udara Penutupan Bandar Udara, hal yang dilakukan dalam
meningkatkan fungsi-fungsi Kantor Administrator Badar Udara Polonia- Medan yakni melaporkan accidenticident yang terjadi di Bandar Udara
polonia sebagai investigasi awal yang dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Kemudian mengamankan pesawat udara dari
tindakan pemindahanpenghilangan barang bukti dari peristiwa
Universitas Sumatera Utara
accidentincident. Serta pemeriksaan rutinramp check terhadap pesawat udara yang beregistrasi PK”.
2. Pertanyaan terkait apa saja yang dibutuhkan dalam usaha memaksimalkan
fungsi Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan. ” Yang dibutuhkan dalam kelompok ini yaitu SDM, sebab untuk
memaksimalkan pelaksanaan tugas, kelompok ini hanya terdiri dari 6 orang”.
3. Pertanyaan terkait koordinasi yang dijalin Kantor Administrator Bandar
UdaraPolonia-Medan dengan instansi lainnya. ” Jika ada ditemukan kesalahan pada prosedur pengoperasian pesawat
udara, Kantor Administrator Bandara Polonia melasanakan koordinasi dengan bagian teknisi pesawat yang kemudian mereka berkoordinasi
kepada pimpinan di Jakarta”.
B. Tugas Pokok Kantor Administrator Bandar Udara 1.
Pertanyaan terkait program-program yang dilakukan Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan.
” Program atau kegiatan yang dilakukan pada kelompok ini yaitu pelaporan awal atas accidentincident, kemudian melakukan penutupan
bandar udara dalam keadaan tertentu”.
Universitas Sumatera Utara
2. Pertanyaan terkait hasil dari program-program yang dilaksanakan Kantor
Administrator Bandar Udara Polonia-Medan. ” Untuk hasil dari semua program atau kegiatan yang dilakukan Kantor
Administrator Bandar Udara Polonia-Medan, dilaporkan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara”.
3. Pertanyaan terkait sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan. ” Mengenai sarana dan prasarana untuk pelaksanaan pengawasan pesawat
udara sampai saat ini sudah cukup”.
C. Wewenang Kantor Administrator Bandar Udara 1.
Pertanyaan mengenai kekuatan kewenangan yang dimiliki Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan
” Kewenangan yang dimiliki Kantor Administrator Bandar Udara saat ini masih kurang karena Kantor Administrator Bandar Udara hanya sebagai
pengawas Bandar Udara dan memberikan laporan kepada Direktoat Jenderal Perhubungan Udara. Kantor Administrator Bandar Udara tidak
berwenang untuk memberikan sanksi apabila ditemukan kesalahan atau penyimpangan di Bandar Udara”.
2. Pertanyaan mengenai tindakan yang diambil Kantor Administrator Bandar
Udara ” Misalnya ditemukan pelanggaran dalam hal kelaikudaraan
Kelaikudaraan adalah terpenuhinya persyaratan desain tipe pesawat udara dan dalam kondisi aman untuk beroperasi.UU No.1 Tahun 2009 Pasal 10
maka pesawat udara tidak diberi izin terbang. Dan jika ditemukan pelanggaran dalam bentuk administrasinya, ada toleransi yang diberikan
Kantor Administrator Bandar Udara kepada pihak operator penerbangan untuk memenuhinya dalam kurun waktu paling lama 1 satu minggu”.
Universitas Sumatera Utara
4. Wawancara dengan Bapak Sigit Y.P Munthe, ST selaku Ketua Kelompok Pelaksana Pengawasan GSESTKP Pergerakan pada NPARPA.
Peranan Kantor Administrator Bandar Udara
A. Fungsi Kantor Administrator Bandar Udara 1.
Pertanyaan terkait usaha yang dilakukan dalam memaksimalkan fungsi Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan
” Untuk pelaksanaan pengawasan GSESTKP pergerakan pada NPARPA yakni memeriksa apakah orang-orang menggunakan PAS atau
tidak, apakah PAS digunakan pada area sesuai dengan area yang tertera pada PAS orang-orangpekerja di Bandar Udara. Kemudian apakah
Kendaraan yang beroperasi di Bandar Udara memiliki stikerplatform, apakah pengemudi kendaraan memiliki izin mengemudi pada NPARPA,
dan apakah operator penerbangan memiliki STKP atau tidak”.
2. Pertanyaan terkait apa saja yang dibutuhkan dalam usaha memaksimalkan
fungsi Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan ” Untuk melaksanakan kegiatan pengawasan pada GSESTKP
pergerakan pada NPARPA yang dibutuhkan yakni mobil patroli, sebab jumlah mobil patroli yang dimiliki Kantor Administrator Bandar Udara
Polonia-Medan terbatas. Selain itu, SDMpersonil pelaksana pengawasan juga sangat minim yakni hanya 3 tiga orang”.
3. Pertanyaan terkait koordinasi yang dijalin Kantor Administrator Bandar
Udara Polonia-Medan ” Untuk Pelaksanaan pengawasan pada GSESTKP pergerakan pada
NPARPA, pihak Kantor Administrator Bandar Udara melakukan koordinasi dengan pihak security Bandar Udara yang berada dibawah
Universitas Sumatera Utara
naungan Angkasa Pura II, untuk memeriksa setiap orang dan kendaraan terhadap penggunaan PAS dan Platform”.
B. Tugas Pokok Kantor Administrator Bandar Udara 1.
Pertanyaan terkait program-program yang dilaksanakan Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan
” Program atau kegiatan yang dilaksanakan berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan pada GSESTKP pergerakan pada NPARPA yaitu
pelaksanaan sosialisasi terhadap peraturan-peraturan baru kepada operator pelaksana penerbangan berupa seminar. Pelaksanaan SIDAK yang
dilakukan secara acak bersama TNI-AU”.
2. Pertanyaan terkait hasil dari pelaksanaan program-program yang
dilaksanakan Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan ” Tujuan dari pelaksanaan pengawasan pada GSESTKP pergerakan
pada NPARPA tercapai sekitar 80 ”.
3. Pertanyaan terkait sarana dan prasarana yang dimiliki dalam mendukung
pelaksanaan tugas Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan ” Mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki Kantor Administrator
Bandar Udara Polonia-Medan dirasa masih kurang. Jumlah mobil patroli yang dimiliki sedikit, tidak ada alat untuk menguji emisi gas buangan
pesawat udara, tidak ada alat dorong pesawat udara. Hal ini terjadi karna masih terjadi tumpang tindih tugas dan wewenang Kantor Administrator
Bandar Udara Polonia-Medan dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara”.
Universitas Sumatera Utara
Pengawasan Keselamatan Penerbangan
A. Audit 1.
Pertanyaan terkait jenis audit yang sering dilaksanakan ”Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No.KM 8 Tahun 2010, ada
tiga jenis audit yang dilaksanakan dalam rangka pengawasan keselamatan penerbangan yaitu, audit terjadwal, audit tidak terjadwal dan audit berbasis
resiko. Dalam pelaksanaan pengawasan keselamatan penerbangan sebagaimana yang merupakan tugas dari Kantor Administrator Bandar
Udara, Untuk Kantor Administratr Bandar Udara Polonia audit yang sering dilaksanakan adalah audit terjadwal yakni 3 tiga kali dalam 1
satu bulan”.
2. Pertanyaan terkait sistemmekanisme pelaksanaan audit
” Untuk pelaksanaan audit yang telah terjadwal tersebut, hal yang pertama dilakukan yaitu para operator penerbangan di Bandara Polonia disurati
untuk memanggil pimpinan mereka. Kemudian diterangkan tentang proses pemeriksaan, dan apa-apa saja yang akan diperiksa. Kemudian proses
pemeriksaan dilaksanakan, setelah dievaluasi apa-apa saja temuan dari proses pemeriksaan tersebut disampaikan kembali kepada pimpinan
operator penerbangan untuk kemudian disepakati kapan hasil temuan pemeriksaan yang berupa pelanggaran tersebut dapat dipenuhi. Dan
langkah terakhi yaitu memberikan laporan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengenai hasil temuan dari pelaksanaan audit yang
telah terjadwal tersebut”.
B. Inspeksi 1.
Pertanyaan terkait tingkat keseringan pelaksanaan inspeksi ”Untuk pelaksanaan inspeksi, seberapa sering inspeksi dilaksanakan itu
tergantung individu. Tergantung kesadaran individu-individu pemegang kewenangan sebagai pemeriksa atau pengawas. Tergantung bagaimana
reaksi mereka ketika berada di lapanganan dan melihat ada pelanggaran yang terjadi. Misalnya, apakah orang-orang yang berada di daerah
NPARPA memakai PAS atau tidak. Atau apakah PAS yang mereka pakai masih layak digunakan atau tidak. Dan itu semua tergantung dari individu-
individu yang melihat pelanggaran tersebut untuk menindaklanjutinya”.
Universitas Sumatera Utara
2. Pertanyaan terkait kecenderungan pelanggaran yang ditemukan saat
inspeksi ” Untuk kelompok yang saya bidangi ini, pelanggaran yang sering
ditemukan adalah orang-orang pekerja di bandara sering tidak menggunakan PAS. Atau PAS digunakan tidak pada area yang sesuai
dengan area yang tertera pada PAS yang mereka miliki. Selain itu masih banyak PAS yang mereka gunakan itu sudah tidak berlaku lagi
dikeluarkan oleh Angkasa Pura II, sebab sejak Kantor Administrator Bandar Udara dibentuk maka kewenangan menerbitkan PAS menjadi
kewenangan Kantor Administator Bandara Udara”.
3. Pertanyaan terkait sanksi yang diberikan jika ditemukan pelanggaran saat
inspeksi ” Mengenai sanksi yang diberikan terkait pelanggaran terhadap kesalahan
penggunaan PAS dan sebagainya saat inspeksi, maka PAS akan dicabut. Kemudian akan diberi PAS sementara yang memiliki jangka waktu
berlaku selama 7 tujuh hari, dan kemudian diberi pengarahan kepada orang-orang pekerja di bandara untuk kemudian mengurusnya ke Kantor
Administrator Bandar Udara Polonia-Medan”.
C. Pemantauan monitoring 1.
Pertanyaan terkait kecenderungan kinerja keselamatan penerbangan setelah dilakukan evaluasi terhadap data, laporan, dan informasi
” Mengenai kecenderungan kinerja akan budaya keselamatan penerbangan dapat dikatakan aman. Keberadaan semua orang diketahui, hal ini dilihat
dari apakah orang-orang atau kendaraan yang berada di NPARPA menggunakan PAS atau memiliki stikerplatform pada kendaraan”.
2. Pertanyaan terkait kesadaran penyedia jasa penerbangan di Bandar Udara
Polonia-Medan akan pentingnya budaya keselamatan ” Dari hasil pemantauan yang dilakukan Kator Administrator Bandar
Udara Polonia-Medan, pihak penyedian jasa penerbangan dirasa sudah
Universitas Sumatera Utara
sadar akan pentingnya budaya keselamatan penerbangan. Hal ini dapat dilihat dari manajemen kendali mutu yang diterapkan perusahaan
penerbangan Lion Air yang disebut dengan Ramp Safety Awarnnes. Dimana setiap orang harus peduli terhadap apa-apa yang dapat
menyebabkan kesalahan terhadap penerbangan. Orang-orang yang memberikan informasi berkaitan dengan keselamatan penerbangan akan
diberi penghargaan, mengingat seringkali orang-orang takut memberi informasi karna takut akan terlibat dan berurusan dengan pihak yang
berwajib. Mereka juga memiliki nomor khusus untuk melayani pengaduan dari customers langsung kepada pimpinan mereka.”
5. Wawancara dengan Ibu Juniwati, SE selaku Ketua Kelompok Pelaksana
Pengawasan Angkutan Udara Peranan Kantor Administrator Bandar Udara
A. Fungsi Kantor Administrator Bandar Udara 1.
Petanyaan terkait apa saja yang dibutuhkan dalam usaha memaksimalkan fungsi Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan
” Yang sangat dibutuhkan tentu saja SDM yang memadai, sebab personil yang dimiliki Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan saat ini
masih kurang, dan tentu saja tingkat pendidikan harus sesuai dengan beban tugas yang menjadi tanggung jawab”.
2. Pertanyaan terkait dengan koordinasi yang dijalin Kantor Administrator
Bandar Udara Polonia-Medan dengan instansi lainnya ” Dalam menjalankan fungsinya sesuai dengan pelaksanaan pengawasan
pesawat udara, KantorAdministrator Bandar Udara menjalin koordinasi dengan pihak Imigrasi dan Angkasa Pura. Setiap beberapa bulan diadakan
diskusi untuk duduk bersama membahas kemungkinan masalah-masalah yang dihadapi dalam pengawasan pesawat udara”.
Universitas Sumatera Utara
B. Tugas Pokok Kantor Administrator Bandar Udara 1.
Pertanyaan terkait program-program yang dilaksanakan Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan
” Sebagai perpanjangan tangan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, maka Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan
melakukan pengawasan kepada pihak Airlines. Mengawasi apakah peraturan-peraturan yang ada dilaksanakan dengan baik. Jika ditemukan
kesalahan saat dilakukan pengawasan terhadap angkutan udara, maka izin terbang dari Airlines yang bersangkutan akan dicabut. Pesawat akan
dilarang terbang saat itu juga dan hal tersebut segera dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk kemudian ditindaklanjuti”.
2. Pertanyaan terkait dengan hasil dari program-program yang dilaksanakan
Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan ” Untuk pengawasan angkutan udara, program pengawasan terlaksana
hampir 100 dan hasil pengawasan tersebut dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara”.
Pengawasan Keselamatan Penerbangan
A. Audit 1.
Pertanyaan terkait jenis audit yang sering dilaksanakan ” Audit yang sering dilaksanakan yakni audit terjadwal, yang dilaksanakan
1 satu bulan 3 tiga kali. Selebihnya hanya pengawasan biasa, sesuai tugas pokok kantor Administrator Bandar Udara yakni sebagai pelaksana
pengawasan Bandar Udara di wilayah kewenangannya masing-masing”.
Universitas Sumatera Utara
2. Pertanyaan terkait sistemmekanisme pelaksanaan audit
” Untuk kegiatan pengawasan terhadap angkutan udara, pengawasanramp check dilakukan atas surat perintah tugas dari Kepala Kantor Adminisrator
Bandar Udara untuk memeriksa SOP, personil bersertifikat, dokumen yang berkaitan dengan izin terbang pihak penyedia jasa penerbangan airlines”.
B. Pemantauan monitoring 1.
Pertanyaan terkait kecenderungan kinerja keselamatan penerbangan setelah dilakukan evaluasi terhadap data, laporan dan informasi
” Pada akhirnya kegiatan pengawasan angkutan udara terhadap keselamatan penerbangan menginginkan zero accident, namun hal tersebut
tidak dipungkiri sulit untuk dicapai. Tetapi dengan adanya pengawasan angkutan udara yang dilakukan Kantor Administrator Banda Udara
Polonia-Medan dapat menciptakan angka accidentincident pesawat udara di Bandar Udara Polonia menurun atau kecil kemungkinan terjadi
accidentincident pesawat udara”.
2. Pertanyaan terkait tindakan yang diambil jika hasil evaluasi yang
dilakukan tidak baik ” Jika hasil evaluasi yang dilakukan terhadap pengawasan angkutan udara
menunjukkan hasil yang tidak baik atau kurang baik, maka Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan sebagai perpanjangan tangan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan mengundang pihak penyelenggara penerbangan untuk melaksanakan sosialisasi terhadap
kesalahan-kesalahan yang ditemukan Kantor Administrator Bandar Udara serta menjelaskan hal-hal yang harus dipatuhi pihak penyelenggara
penerbangan sesuai peraturan yang berlaku”.
Universitas Sumatera Utara
6. Wawancara dengan Masyarakat yang Menggunakan Jasa Penerbangan Melalui Bandar Udara Polonia-Medan
A. Wawancara dengan Bapak Teuku Budiman
” Kantor Administrator Bandar Udara saat ini telah cukup partisipatif dalam upaya menciptakan keselamatan penerbangan. Berdasarkan
penjelasan saudara mengenai jadwal rutin yang dimiliki Kantor Administrator Banda Udara Polonia dalam melaksanakan inspeksi baik
pengawasan terhadap pesawat udara maupun pengawasan terhadap pergerakan orang di sisi udara, saya rasa itu telah membuktIkan bahwa
Kantor Administrator cukup partisipatif dalam upaya menciptakan keselamatan penerbangan khususnya pada Kantor Administrator Bandar
Udara Polonia-Medan”.
B. Wawancara dengan Ibu Anida Lubis
” Kualitas keselamatan penerbangan berdasarkan audit, inspeksi, pengamatan dan pemantauan yang dilakukan Kantor Administrator Bandar
Udara Polonia-Medan, menurut saya berada di tingkat yang baik. Hal ini dapat saya rasakan berdasarkan kualitas penerbangan yang saya dapat
setiap kali saya menggunakan jasa penerbangan melalui Bandara Polonia- Medan. Hanya saja saya harapkan kedepannya Kantor Administrator
Bandar Udara Polonia-Medan mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik lagi dari sekarang ini. Sebab berdasarkan keterangan saudara
mengenai kewenangan yang dimiliki Kantor Administrator Bandar Udara yang terbatas takutnya akan menghalangi peningkatan kualitas
keselamatan penerbangan di Bandara Polonia-Medan ini”.
C. Wawancara dengan Bapak Rifi Siagian, Amd
” Tingkat Kecelakaan penerbangan di Bandar Udara Polonia menurut saya dapat dikatakan cukup rendah. Apalagi setelah dibentuknya Kantor
Administrator Bandar Udara yang memiliki tugas sebagai pelaksana pengawasan dan pengendalian dibidang kemanan, keselamatan, dan
kelancaran penerbangan K3P serta keamanan, dan ketertiban di bandar udara K2B. Dengan adanya kegiatan pengawasan yang dilakukan, saya
atau siapapun akan lebih nyaman dan percaya menggunakan jasa transportasi penerbangan. Kedepannya saya harap agar Kantor
Administrator Bandar Udara Polonia-Medan tidak hanya sebagai pengawas namun juga dapat memberikan sanksi tegas atau reaksi yang
cepat terhadap setiap pelanggaran yang ditemukan di lapangan”.
Universitas Sumatera Utara
D. Wawancara dengan Ibu Antika Warni
” Menurut saya audit, inspeksi, pengamatan, dan pemantauan yang dilakukan Kantor Administrator BandarUdara Polonia-Medan sudah
cukup efektif dalam upaya menciptakan keselamatan penerbangan. Setelah dilakukan hal-hal tersebut tentu saja pihak penyedia jasa penerbangan akan
meningkatkan kualitas penerbangan mereka dengan demikian hasil akhirnya adalah terciptannya keselamatan penerbangan. Saya harap
kedepannya Kantor Administrator Bandar Udara Polonia-Medan dapat lebih baik lagi”.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISA DATA