Peran Kantor Administrator Bandar Udara

BAB V ANALISA DATA

A. Peran Kantor Administrator Bandar Udara

1. Fungsi Kantor Administrator Bandar Udara Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, Kantor Administrator Bandar Udara memiliki 8 delapan fungsi sebagai bentuk pelaksanaan tugas. Beberapa di antaranya yaitu melaksanakan pengawasan dan pengendalian keamanan dan keselamatan serta kelancaran penerbangan, dan melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kegiatan fungsi pemerintahan dan pelayanan jasa bandar udara dan jasa penerbangan untuk kelancaran operasional di bandar udara. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian terhadap keamanan dan keselamatan serta kelancaran penerbangan, Kantor Administrator Bandar Udara melakukan berbagai usaha sebagai upaya dalam memaksimalkan fungsi tersebut. Beberapa diantaranya yaitu melakukan sosialisasi kepada masyarakat maupun unsur-unsur yang terkait dengan penerbangan. Sosialisasi biasanya dilakukan dalam bentuk seminar. Dalam berbagai sosialisai tersebut Kantor Administrator Bandar Udara menjelaskan mengenai peraturan-peraturan baru dalam dunia penerbangan, dan juga mengenai penyimpangan-penyimpangan baik berupa administrasi maupun berupa teknis yang ditemukan Kantor Administrator Bandar Udara dalam melaksanakan tugasnya. Universitas Sumatera Utara Sosialisasi yang dialakukan sangatlah efektif terutama bagi unsur- unsur yang terkait dengan dunia penerbangan. Mereka-mereka sebagai pelaksana teknis di lapangan menjadi lebih paham tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan di bandar udara yang mungkin saja dapat mempengaruhi keselamatan orang lain. Seperti, ada daerah-daerah terentu yang boleh dilalui orang, daerah-daerah tertentu yang boleh dilalui kendaraan, atau tindakan apa yang boleh dilakukan atau tidak ketika berada pada sisi udara. Dengan adanya jadwal sosialisasi yang rutin dilakukan kepada unsur-unsur yang terkait dengan dunia penerbangan, yakni 2 dua kali dalam seminggu maka unsur terkait tersebut menjadi tahu akan peraturan-peraturan yang berlaku di bandar udara. Bagi Kantor Administrator Bandar Udara sendiri, sosialisai yang dilakukan tersebut akan mempermudah Kantor Administrator Bandar Udara dalam memaksimalkan fungsinya sebagai pelaksana pengawasan dan pengendalian keamanan dan keselamatan serta kelancaran penerbangan. Sementara, dalam melaksanakan fungsi koordinasi dan fasilitasi kegiatan fungsi pemerintahan dan pelayanan jasa bandar udara dan jasa penerbangan untuk kelancaran operasional di bandar udara, Kantor Administrator Bandar Udara menyelenggarakan maupun menghadiri pertemuan-pertemuan dengan pihak Pemprovsu, Pemko Medan, TNI-AU, Kepolisian, Agkasa Pura II, Imigrasi, Bea Cukai, maupun pihak airlines. Pertemuan-pertemuan tersebut diantaranya membahas seputar penciptaan Universitas Sumatera Utara keamaman bandar udara, ketertiban bandar udara, keselamatan penerbangan, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Kelompok Pelaksana Pengawasan Operasi, accidentincident Pesawat Udara dan Penutupan Bandar Udara, upaya yang dilakukan dalam meningkatkan fungsi Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan yakni melaporkan atas accidentincident yang terjadi di Bandar Udara Polonia kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagai bentuk investigasi awal, kemudian mengamankan pesawat udara dari tindakan pemindahan atau penghilangan barang bukti dari peristiwa accidentincident. Serta melakukan pemeriksaan rutin terhadap pesawat udara yang beregistrasi PK Pihak Ketiga. Untuk Kelompok Pelaksanan Pengawasan GSESTKP dan Pergerakan Pada NPANPA, upaya yang dilakukan dalam meningkatkan fungsi Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan yakni memeriksa apakah orang-orang yang bekerja di Bandar Udara Polonia menggunakan PAS atau tidak, memeriksa apakah PAS yang dimiliki digunakan sesuai dengan area yang tertera pada PAS, Kemudian memeriksa apakah kendaraan yang beroperasi di Bandar Udara memiliki stikerplatform sebagai tanda untuk kendaraan yang boleh beroperasi pada daerah-daerah tertentu, memeriksa pengemudi kendaraan apakah memiliki izin mengemudi pada NPARPA. Dan memeriksa apakah operator penerbangan memiliki STKP Sertifikat Tanda Kecakapan Personil atau tidak. Universitas Sumatera Utara Dan untuk Kelompok Pengawasan Angkutan Udara, upaya yang dilakukan dalam meningkatkan fungsi Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan yakni, memeriksa izin terbang setiap penerbangan yang dilakukan, apakah semua dokumen sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan atau tidak. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan rute penerbangan meliputi, jadwal penerbangan, flight number, registrasi dan tipe pesawat, mengawasai apakah terjadi delay atau tidak terhadap jadwal penerbangan dan apakah ada kompensasi yang diberikan pihak airlines kepada penumpang yang mengalami penundaan keberangkatan, apakah flihgt number pesawat udara yang akan melakukan penerbangan tercatat dengan benar, dan mengawasi apakah pesawat udara beregistrasi atau tidak Serta melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan hak angkut oleh perusahaan angkutan udara asing. 2. Tugas Pokok Kantor Administrator Bandar Udara Sesuai KM 79 Tahun 2004 pasal 2, Kantor Administator Bandar Udara memiliki tugas sebagai penyelenggara pengawasan dan pengendalian di bidang keamanan, keselamatan dan kelancaran penerbangan K3P serta keamanan dan ketertiban di bandar udara K2B. Kantor Administrator Bandar Udara melaksanakan berbagai program sebagai wujud pelaksanaan tugas tersebut. Program-program yang dilaksanakan seperti melakukan pemantauan di lapangan, melakukan SIDAK bersama, melakukan ramp chek, dan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat maupun unsur-unsur terkait dengan penerbangan. Universitas Sumatera Utara Dari hasil wawancara yang dilakukan, untuk Kelompok Pelaksana Pengawasan Operasi accidentincident Pesawat Udara dan Penutupan Bandar Udara terkait pelaksanaan tugas, hal-hal yang dilakukan yaitu melaksanakan pelaporan awal atas accidentincident pesawat udara, kemudian melakukan penutupan bandar udara dalam keadaan tertentu. Untuk Kelompok Pelaksana Pengawasan GSESTKP dan Pergerakan Pada NPARPA, hal yang dilakukan sebagai bentuk pelaksanaan tugas yakni melaksanakan SIDAK yang dilakukan secara acak yang bekerjasama dengan TNI-AU. Dan untuk Kelompok Pelaksana Pengawasan Angkutan Udara, kegiatan yang dilakukan sebagai wujud pelaksanaan tugas yaitu mengawasi apakah peraturan-peraturan yang ada dilaksanakan dengan baik. Dari ketiga hasil wawancara dengan masing-masing ketua kelompok di atas terdapat kesamaan, dimana hasil dari setiap pengawasan yang dilakukan kemudian dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Hal ini terjadi karena Kantor Administraor Bandar Udara hanya sebagai pelaksana teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara. Dan untuk memaksimalkan fungsi dan tugasnya, Kantor Administrator Bandar Udara juga menjalin koordinasi dan kerjasama dengan instansi lainnya. Berbagai bentuk koordinasi yang dilakukan diantaranya merupakan koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya pelaksanaan pengawasan penerbangan. Kantor Administrator Bandar Udara melakuan koordinasi dengan instansi terkait mengenai usaha-usaha Universitas Sumatera Utara pencegahan terhadap terjadinya kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul dalam kegiatan penerbangan, dan pemberian teguran terhadap pihak-pihak yang terbukti melakukan kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan kebandarudaraan. Sebab Kantor Administrator Bandar Udara tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang sudah terbukti melakukan kesalahan tersebut. 3. Wewenang Kantor Administrator Bandar Udara Wewenang yang kuat sesungguhnya merupakan suatu kekuatan bagi suatu lembaga atau instansi untuk melakukan suatu tundakan hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku guna meneggakkan kebenaran dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan sehingga dapat tercipta dan tercitra di mata masyarakat akan pelaksaan pemerintahan yang baik. Dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna fungsi pemerintahan serta pelayanan kepada masyarakat maka pada beberapa bandar udara yang diselenggarakan oleh Badan Usaha Kebandarudaraan, maka berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.79 Tahun 2004, dibentuklah Kantor Administrator Bandar Udara. Sesuai dengan Keputusan Menteri tersebut, kewenangan yang dimiliki Kantor Administrator Bandar Udara sebagaimana yang telah terlampir pada bab sebelumnya, bahwa kewenangan yang dimiliki hanya sebatas sebagai pengawas terhadap kegiatan kebandarudaraan. Kantor Administrator Bandar Udara tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak terkait di bandar udara yang Universitas Sumatera Utara terbuki melakukan kesalahan dalam segala kegiatan kebandarudaraan. Kantor Administrator Bandar Udara hanya memiliki kewenangan sebatas memberikan teguran baik langsung maupun tersurat kepada pihak yang bersalah tersebut, kemudian kesalahan-kesalahan yang ditemukan di lapangan dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan menunggu sanksi apa yang kemudian akan diberikan kepada pihak yang terbukti bersalah tersebut. Dari urian kewenangan tersebut, maka dapat dilihat bahwa sesungguhnya ukuran keberhasilan kinerja Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan ditentukan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dimaksud diantaranya adalah kinerja Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan dalam upaya pelaksanaan pengawasan sampai pada tahapan pemberian laporan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan respon atau tanggapan pihak-pihak yang terbukti melakuan kesalahan atas teguran baik langsung maupun tersurat yang diberikan oleh Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan. Besar atau kecilnya respon yang diberikan instansi terkait atas teguran yang diberikan oleh Kantor Administrator Bandar Udara Polnia Medan tergantung pada dua hal. Yang pertama berasal dari kenginan kuat dari pejabatinstansi yang bersalah untuk memperbaiki kondisi atau masalah yang ditemukan Kantor Administrator Bandar Udara serta keinginan memperbaiki kinerjanya dalam memberikan pelayanan jasa kebandarudaraan kepada masyarakat. Dan hal kedua yang Universitas Sumatera Utara paling penting adalah bergantung pada kuat atau tidaknya kewenangan yang dimiliki oleh Kantor Administrator Bandar Udara yang membuat pejabatinstansi yang bersalah mau tidak mau harus mentaati teguran dari Kantor Administrator Bandar Udara. Namun Keberadaan Kantor Administrator Bandar Udara yang sedemkian penting dalam upaya pencegahan kecelakaan penerbangan maupun pencegahan terhadap segala kesalahan yang mungkin terjadi dalam kegiatan kebandarudaraan tidak didukung oleh keberadan undang- undang yang dapat mendukung Kantor Administrator Bandar Udara memaksimalan fungsi dan tugas yang dimilikinya. Seperti yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya, bahwa tugas Kantor Administrator Bandar Udara sebagai pengawas segala kegiatan kebandarudaraan, namun kewenangan yang dimiliki hanya sebatas pemberian teguran kepada pihak yang terbukti bersalah terhadap temuan-temuan di lapangan. Hal ini dirasa sangat mengkhawatirkan mengingat pentingnya peran Kantor Administrator Bandar Udara ini dalam upaya penciptaan keselamatan penerbangan. Dapat diambil contoh jika terjadi suatu kesalahan yang sangat fatal dan membutuhkan tindakan yang cepat atas kesalahan yang terjadi tersebut, maka dengan kewenangan seperti yang dimiliki saat ini sudah dipastikan menjadi kendala yang besar bagi Kantor Administrator Bandar Udara untuk mengambil tindakan tanggap darurat. Menanggapi keterbatasan kewenangan yang dimiliki Kantor Administrator Bandar Udara, sebenarnya telah diatur dengan jelas pada Undang Undang No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Dalam Pasal 1 Universitas Sumatera Utara ayat 45 dikatakan bahwa ” Otoritas bandar udara adalah lembaga yang diangkat oleh menteri dan memiliki kewenangan untuk menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap terpenuhinya ketentuan peraturan- perundang-undangan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan pelayanan penerbangan”. Sampai saat ini otoritas bandar udara masih sebatas wacana di tingkat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Mengingat pentingnya peran Kantor Administrator Bandar Udara dalam upaya pencegahan kesalaahan kegiatan kebandarudaraan maupun kecelakaan penerbangan, diharapkan otoritas bandar udara segera terwujud sehingga kewenangan untuk mengambil tindakan hukum sesuai peraturan yang berlaku segera dimiliki oleh Kantor Administrator Bandar Udara sejalan dengan perubahan nama menjadi Otoritas Bandar Udara.

B. Pengawasan Keselamatan Penerbangan