b. Dokumentasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau
dokumen yang ada di lokasi penelitian seperti petunjuk pelaksana, petunjuk teknis serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.
E. Teknik Analisa Data
Sesuai dengan bentuk penelitian, teknik analisa data yang digunakan penulis adalah teknik analisa data kualitatif, yaitu dengan menyajikan data yang
dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah, menyusunnya dalam satu-satuan,
yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya, dan memeriksa keabsahan data serta menafsirkannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya nalar
peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian. Ada tiga unsur utama dalam proses analisis data penelitian kualitatif Manurung,
2005:89 yaitu: 1.
Reduksi data: bagian dari analisis data yang mempertegas, memperpendek dan membuang hal-hal yang tidak penting sehingga kesimpulan penelitian
dapat dilaksanakan. Hasil laporan lapangan sebagian bahan dapat disingkat dan disusun lebih sistematis sehingga lebih mudah dikendalikan. Data
yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data
yang diperoleh apabila diperlukan. 2.
Penyajian Data: suatu susunan informasi yang memungkinkan dapat ditarik suatu kesipulan penelitian. Penyajian data dalam bentuk gambaran,
Universitas Sumatera Utara
skema dan tabel akan berguna untuk mendapatkan gambaran yang jelas serta memudahkan dalam penyusunan kesimpulan penelitian. Pada
dasarnya, sajian data dirancang untuk mengambarkan suatu informasi secara sistematis dan mudah dilihat serta dipahami dalam bentuk
keseluruhan sajiannya. 3.
Verifikasi Penarikan Kesimpulan: kesimpulan merupakan hasil akhir dari reduksi data dan penyajian data. Kesimpulan penelitian perlu diverifikasi
agar tepat sasaran dan benar-benar bisa dipertanggungjawakan kebenarannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. SEJARAH KANTOR ADMINISTRATOR BANDAR UDARA
POLONIA MEDAN
Nama Polonia berasal dari nama negara asal para pembangunnya, Polandia Polonia merupakan nama Polandia dalam bahasa Latin. Sebelum
menjadi bandar udara, kawasan tersebut merupakan lahan perkebunan milik orang Polandia bernama Baron Michalsky. Tahun 1872 dia mendapat konsesi dari
Pemerintah Belanda untuk membuka perkebunan tembakau di Sumatra Timur di daerah Medan. Kemudian dia menamakan daerah itu dengan nama Polonia,
sebuah daerah di negeri kelahirannya. Tahun 1879 karena suatu hal, konsesi atas tanah perkebunan itu berpindah
tangan kepada Deli Maatschappij Deli MIJ atau NV Deli Maskapai. Tahun itu terdapat kabar pionir penerbang bangsa Belanda van der Hoop akan
menerbangkan pesawat kecilnya Fokker dari Eropa ke wilayah Hindia Belanda dalam waktu 20 jam terbang. Maka Deli MIJ yang memegang konsesi atas tanah
itu, menyediakan sebidang lahan untuk diserahkan sebagai lapangan terbang pertama di Medan.
Pada tahun 1924, setelah berita pertama tentang kedatangan pesawat udara itu tidak terdengar, maka rencana kedatangan pesawat udara kembali terdengar.
Mengingat waktu itu sangat pendek, persiapan untuk lapangan terbang tidak dapat dikejar, akhirnya pesawat kecil yang diawaki van der Hoop yang menumpangi
pesawat Fokker, bersama VN Poelman dan van der Broeke mendarat di lapangan
Universitas Sumatera Utara