dan sebaliknya, dan asas kontradiksi internal. Sedangkan tiga hukum pokok materialisme dialektika ialah:
1. Kontradiksi
Kontradiksi memiliki dua sifat yaitu sifat umum dan sifat khusus. Sifat umum kontradiksi adalah bahwa kontradiksi ada dimana-mana, terdapat di segala sesuatu
yang dimanapun dan kapanpun segala sesuatu pasti berkontradiksi. Kontradiksi itu terjadi dan beriangsung secara terus-menerus, berawal dan berakhir. Sesudah
kontradiksi berakhir akan lahir kontradiksi yang baru dari materi yang baru, maka kontradiksi bersifat terus-menerus. Sedangkan sifat khusus dari kontradiksi adalah
bahwa kontradiksi itu berbeda-beda pada materi yang berbeda-beda. Artinya karena materi yang satu berbeda dengan yang lain, maka kontradiksinya juga
berbeda-beda. Disamping itu, kontradiksi itu berbeda-beda dikarenakan materi itu berbeda-beda pula pada tingkat perkembanganya. Kontradiksi yang ada dalam
suatu materi tidak hanya satu bisa juga lebih dari satu dan kesemuanya tidak sama kedudukanya, perananya, sifat dan wataknya.
23
Menurut Marx, perubahan dalam kuantitas jumlah dapat mengakibatkan perubahan dalam kualitas sifat. Kuantitas adalah jumlah dalam arti yang luas
meliputi bilangan, susunan, saling hubungan, dan komposisi. Kuantitas ini mempunyai peranan yang menentukan kualitas, adanya kuantitas menentukan
kualitas sesuatu. Perubahan kuantitatif selalu berlangsung kontinyu dan secara berangsur-angsur evolusioner, sedangkan perubahan kualitatif tidak kontinyu
2. Perubahan Kuantitas ke Kualitas :
23
Disarikan dari Darsono Prawiratama, Dimensi Manusia Berpikir Obyektif, Jakarta, hal 14-18
Universitas Sumatera Utara
melainkan merupakan loncatan yang terjadi sewaktu-waktu saja. Adapun perubahan kualitas adalah perubahan yang menghancurkan kualitas lama. la
merupakan proses loncatan dari kualitas lama ke kualitas yang baru, melalui proses perubahan kuantitas. Tanpa ada perubahan lebih dulu tidak akan ada dan
tidak akan terjadi perubahan kualitas. Selanjutnya kualitas baru yang mengakhiri perubahan-perubahan kuantitas lama itu menimbulkan lagi kuantitas baru. Dan
perubahan kuantitas baru ini juga menyiapkan lagi perubahan-perubahan kualitas baru, demikian seterusnya. Sebagai contoh dalam masyarakat feodal, perubahan
kekuasaan dari raja yang satu ke raja yang lainya merupakan perubahan yang evolusioner, yang tidak akan mengubah kualitas masyarakat feodal tersebut.
Dalam masyarakat kapitalis, pergantian presiden, atau perdana menteri adalah perubahan yang revolusioner yang tidak akan mengubah kualitas masyarakat
kapitalis tersebut. Perubahan kuantitas dan perubahan kualitas itu selalu berhubungan sangat erat yang tidak bisa dipisahkan antara materi yang satu
dengan yang lainya.
24
Negasi artinya tiada atau meniadakan, negasi dari negasi artinya meniadakan yang meniadakan. Hukum negasi dari negasi adalah hukum arah gerak atau hukum arah
perubahan dan perkembangan sesuatu. Hukum itu menjelaskan bahwa gerak atau perubahan dan perkembangan dari segala sesuatu arahnya tentu menuju
kebentuknya yang lama atau ke asalnya semula, dengan isi atau dengan kualitasnya yang baru. Selama gerak atau pembahan dan perkembangan sesuatu
itu belum sampai mencapai bentuknya yang lama atau kembali ke asalnya semula,
3. Negasi dari Negasi Hukum Arah Gerak atau Arah Perkembangan