Karakteristik Pengelompokan Wilayah Curah Hujan 1 Karakteristik Pengelompokan Wilayah Curah Hujan 2 Karakteristik Pengelompokan Wilayah Curah Hujan 3

Pembagian wilayah hujan 4 meliputi beberapa kabupaten antara lain: sebahagian Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Kota Medan, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Nias dan Nias Selatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran I.

4.2.5. Pengelompokan Curah Hujan 5

Pembagian wilayah hujan 5 meliputi beberapa kabupaten antara lain: sebahagian Kabupaten Pak-pak Bharat, Humbanghasundutan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Karo, Mandailing Natal dan Simalungun. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran J.

4.2.6. Pengelompokan Curah Hujan 6

Pembagian wilayah hujan 6 meliputi beberapa kabupaten antara lain: sebahagian Kabupaten Dairi, Pak-pak Bharat, Humbanghasundutan, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Asahan, Simalungun, Labuhan Batu dan Tapanuli Selatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran K.

4.3. Karakteristik Curah Hujan

Hasil pembagian wilayah hujan di Sumatera Utara yang terdiri atas 6 enam wilayah hujan tersebut memiliki karakteristik yang sangat berbeda untuk masing-masing wilayah antara lain:

4.3.1. Karakteristik Pengelompokan Wilayah Curah Hujan 1

Berdasarkan analisis hasil kajian menunjukkan pengelompokan hujan 1 termasuk kedalam pola curah hujan Equatorial, yaitu rata-rata setiap wilayah yang berada di pengelompokan hujan 1 memiliki dua puncak hujan maksimum dimana dicirikan dengan terjadinya puncak hujan tertinggi pertama antara bulan Maret-April dan puncak kedua Universitas Sumatera Utara terjadi antara bulan Oktober-Nopember. Nilai curah hujan tahunan di pengelompokan hujan 1 rata-rata sebesar 4500 mm dengan rata-rata curah hujan bulanan sebesar 380 mm. Demikian pula dengan rata-rata curah hujan maksimum bulanannya terjadi pada bulan Nopember sebesar 545 serta minimum pada bulan Juni 249 mm. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada gambar 4.2. Gambar 4.2.Grafik Curah Hujan Rata-Rata Bulanan Pengelompokan hujan 1

4.3.2. Karakteristik Pengelompokan Wilayah Curah Hujan 2

Berdasarkan analisis hasil kajian menunjukkan pengelompokan hujan 2 termasuk kedalam pola curah hujan Equatorial, yaitu rata-rata setiap wilayah yang berada di pengelompokan hujan 2 memiliki dua puncak hujan maksimum dimana dicirikan dengan terjadinya puncak hujan tertinggi pertama antara bulan Maret-April dan puncak kedua terjadi antara bulan Oktober-Nopember. Nilai curah hujan tahunan di pengelompokan Universitas Sumatera Utara hujan 2 rata-rata sebesar 1900 mm dengan rata-rata curah hujan bulanan sebesar 159 mm. Demikian pula dengan rata-rata curah hujan maksimum bulanannya terjadi pada bulan Maret sebesar 217 serta minimum pada bulan Juni 83 mm. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada gambar 4.3. Gambar 4.3.Grafik Curah Hujan Rata-Rata Bulanan Pengelompokan hujan 2

4.3.3. Karakteristik Pengelompokan Wilayah Curah Hujan 3

Berdasarkan analisis hasil kajian menunjukkan pengelompokan hujan 3 termasuk kedalam pola curah hujan Equatorial, yaitu rata-rata setiap wilayah yang berada di pengelompokan hujan 3 memiliki dua puncak hujan maksimum dimana dicirikan dengan terjadinya puncak hujan tertinggi pertama antara bulan Mei-Juni dan puncak kedua terjadi antara bulan September-Oktober. Nilai curah hujan tahunan di pengelompokan hujan 3 rata-rata sebesar 2000 mm dengan rata-rata curah hujan bulanan sebesar 167 Universitas Sumatera Utara mm. Demikian pula dengan rata-rata curah hujan maksimum bulanannya terjadi pada bulan September sebesar 284 serta minimum pada bulan Pebruari 79 mm. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada gambar 4.4. Gambar 4.4.Grafik Curah Hujan Rata-Rata Bulanan Pengelompokan hujan 3

4.3.4. Karakteristik Pengelompokan Wilayah Curah Hujan 4