Tipe ini terjadi di daerah tropik pada lintang 0°-3,5° lintang utara dan selatan. Tipe ini mempunyai satu puncak maksimum yaitu terjadi pada
bulan dimana matahari berada didaerah tesebut. c.
Monsun
Tipe ini terjadi didaerah-daerah yang dilalui angin muson. Tipe ini mempunyai hujan maksimum pada musim barat bersamaan dengan
musim hujan dan minimum pada waktu musim timuran bersamaan denga
musim kemarau.
d. ContinentLokal
Tipe ini terjadi hujan pada musim panas. Pada musim panas daerah daratan suhunya tinggi sehingga tekanan udara rendah dan udara
sekitarnya mempunyai tekanan yang tebih tinggi sehingga angin akan bertiup kedaerah tersebut sehingga terbentuk konveksi dan terjadi hujan.
Sebaliknya musim dingin daerah tersebut menjadi pusat anti siklon
sehingga hujan jarang terjadi.
e. Maritim
Hujan terjadi merata sepanjang tahun. Tipe ini biasanya dimiliki oleh
pulau-pulau yang terletak di tengah Samudra.
f. Tropik
Tipe ini terjadi di daerah sub tropik. Tipe ini mempunyai satu curah hujan minimum yang terjadi pada pertengahan tahun.
2.4. Sifat dan Bentuk Hujan
Jatuhan hidrometeor yang meninggalkan dasar awan, baik dalam bentuk tetes air
Universitas Sumatera Utara
maupun dalam berbagai bentuk es dan mencapai tanah disebut hujan. Agar hidrometeor tersebut dapat mencapai tanah, diperlukan suatu keadaan dimana udara dibawah awan
tidak terlalu panas dan kering. Namun demikian, selama dalam perjalanan jatuh, hidrometeor tersebut tetap akan mengalami penguapan atau sublimasi
a Drizzle Drizzle, adalah hujan yang serba sama dengan tetes-tetes air yang kecil dan rapat.
Berdasarkan ketentuan internasional. drizzle terdiri dari tetes air yang memiliki garis tengah kurang dan 250 yang selanjutnya disebut tetes-tetes drizzle.
Drizzle umumnya jatuh dari awan-awan Jenis Stratus yang tebalnya hanya beberapa ratus meter dan dapat mencapai tanah jika arus udara naik sangat lemah.
b Hujan Hujan, terdiri dari tetes-tetes air yang memiliki garis tengah lebih dari 250. Tetes -
tetes hujan yang besar umumnya awan yang tebalnya beberapa kilometer dan jatuhnya hujan tertinggi lebat dihasilkan dari awan-awan jenis Cumulus yang
tingginya bisa mencapai 10 kilometer atau lebih dengan arus naik yang luat didalamnya.
c Salju Salju, adalah hujan dalam bentuk kristal-kristal es. Sebagian terbesar dari kristal es
ini bercabang yang kadang-kadang berbentuk seperti bintang. Kelompok dari kristal-kristal es ini disebut keping salju. Kristal-kristal es juga bisa berbentuk
seperti jarum, butiran atau lempengan dan disebut sebagai prisma-prisma es. Prisma es ini sering sedemikian kecilnya sehingga seolah melayang di udara.
Universitas Sumatera Utara
d Butir-butir Salju
Butir salju, terdiri dari biji-biji es yang berwarna putih kabur dalam bentuk bola atau kerucut dengan garis tengah antara 2 - 5 mm.
Butir salju terbentuk dari accretion air super dingin pada kristal es atau keping salju dalam bentuk rime. Butir salju bersifat kering dan mudah pecah dan jika
jatuh mengenai benda keras akan memantul. e
Butir-butir Es Butir-butir es, terdiri dari butir es yang transparan maupun translusen dengan
bentuk bola atau bentuk yang tidak teratur.
2.5. Pengamatan dan Alat Ukur Curah Hujan 2.5.1. Pengamatan Pos Hujan