tetapi dengan jumlah hujan yang masih sangat terbatas.
2.5.2. Alat Pengukur Curah Hujan
Pengamatan curuh hujan dilakukan oleh alat ukur hujan. Ada 2 jenis alat yang digunakan untuk pengamatan, yakni jenis biasa dan jenis otomatis. Alat ukur biasa itu
ditempatkan di tempat yang terbuka yang tidak dipengaruhi oleh pohon-pohon dan gedung-gedung. Bagian atas alat itu di pasang 120 cm lebih tinggi dari permukaan tanah
yang sekelilingnya ditanami rumput. Ketelitian pembacaan adalah sampai 110 mm. Pembacaan harus diadakan 1 kali sehari,
biasanya jam 07.00 dan hasil pembacaan ini dicatat sebagai curah hujan hari terdahulu kemarin.
Curah hujan kurang dari 0,1 mm harus dicatat 0,00 mm, yang harus dibedakan dengan keadaan yang tidak ada curah hujan yang dicatat dengan membubuhkan garis -. Alat
ukur hujan otomatis digunakan untuk pengamatan yang kontinu. Ada 2 jenis alat ukur otomatis, yakni jenis sifon dan jenis penampung bergerak tilting bucket. Air hujan itu
tertampung di dalam sebuah silinder di mana terdapat sebuah pelampung yang dapat di angkat oleh air hujan yang masuk itu.
Curah hujan itu dapat di catat pada suatu sistim pencatat dangan sebuah pena pencatat yang di gerakkan oleh pelampung itu. Lebar kertas pencatat itu adalah sesuai dengan
curah hujan 20 mm. Jika pena pencatat itu mencapai batas atas 20mm berarti pelampung dalam selinder itu naik 20mm, maka air hujan di dalam selinder itu akan
terbuang melalui sifon pada silinder dan pena akan turun ke batas bawah, yakni titik 0 mm dari kertas pencatat karena pelampung turun.
Universitas Sumatera Utara
Konstruksi alat ukur hujan otomatis jenis pelampung bergerak tilting bucket.penampung terdiri dari 2 bagian yang sama, yang dapat bergerakberputar pada
sumbu horizontal yang terpasang di tengah- tengah.
2.5.3. Jenis Penakar Hujan Standart 2.5.3.1. Penakar Hujan Biasa non recording
Penakar hujan biasa ada beberapa macam, diantaranya tipe obeservatorium obs, tipe observatorium jenis wind shild dan tipe obsevatorium pada tanah.
a. Panakar Hujan Tipe Observatorium obs