Uraian Tumbuhan .1 Habitat Flavonoid

penyakit degeneratif, mineral-mineral tersebut hendaknya tersedia cukup dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari. 2 Antioksidan sekunder, berfungsi menangkap senyawa serta mencegah terjadinya reaksi berantai. Contoh: vitamin E, vitamin C, betakaroten, asam urat, bilirubin, dan albumin. 3 Antioksidan tersier, memperbaiki kerusakan sel-sel dan jaringan yang disebabkan radikal bebas. Contoh: enzim metionin sulfoksidan reduktase untuk memperbaiki DNA pada inti sel. 2.7 Uraian Tumbuhan 2.7.1 Habitat Bawang sabrang Eleutherine palmifolia L. Merr merupakan tumbuhan yang berasal dari pulau Kalimantan Tengah Galingging, 2009. Bawang ini banyak terdapat pada lahan yang kaya akan belerang pada ketinggian 600–2000 meter dari permukaan laut Stewart, 2011.

2.7.2 Sistematika tumbuhan

Sistematika tumbuhan bawang sabrang Tjitrosoepomo, 2007 adalah sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Bangsa : Liliales Suku : Iridaceae Marga : Eleutherine Universitas Sumatera Utara Jenis : Eleutherine palmifolia Sinonim : Eleutherine americana

2.7.3 Nama daerah

Nama daerah dari tumbuhan bawang sabrang adalah sebagai berikut : bawang dayak, bawang hantu Kalimantan Tengah Galingging, 2009, bawang kapal Sumatera, brambang sabrang, luluwan sapi, teki sabrang, bebawangan beureum, bawang siem Jawa Depkes, 1985.

2.7.4 Kandungan kimia

Bawang sabrang mengandung senyawa-senyawa yang meliputi alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, steroid, triterpenoid dan tanin Galingging, 2009.

2.7.5 Khasiat dan kegunaan

Secara empiris bawang dayak sudah dipergunakan masyarakat lokal sebagai obat berbagai jenis penyakit seperti kanker payudara, obat penurun darah tinggi hipertensi, penyakit kencing manis diabetes melitus, menurunkan kolesterol, obat bisul, kanker usus dan mencegah stroke Galingging, 2009.

2.8 Flavonoid

Flavonoid adalah senyawa kimia yang tersebar luas diseluruh bagian tumbuhan seperti pada korteks, akar, daun, bunga dan buah-buahan. Selain berperan sebagai fotoproteksi juga sebagai kontribusi warna tanaman. Gambar 5. Rumus Bangun Flavonoid Weber., dkk, 2009. Universitas Sumatera Utara Flavonoid telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama beberapa abad dan diakui sebagai polifenol tanaman yang bersifat sebagai antioksidan yang sangat kuat. Mengingat struktur polifenolnya, kemampuan menyumbangkan elektron dan hidrogen terhadap radikal bebas adalah fitur utama dari sifat antioksidan Weber., dkk, 2009. Efek flavonoid terhadap macam-macam organisme sangat banyak macamnya dan dapat menjelaskan mengapa tumbuhan yang mengandung flavonoid dipakai dalam pengobatan tradisional. Aktivitas antioksidan flavonoid tertentu merupakan komponen aktif tumbuhan yang digunakan secara tradisional untuk mengatasi gangguan fungsi hati. Flavonoid tertentu dalam makanan tampaknya menurunkan agregasi platelet dan dengan demikian mengurangi pembekuan darah, tetapi jika dipakai pada kulit, flavonoid menghambat pendarahan Robinson, 1995.

2.9 Ekstraksi