Formula Dasar Gel Formula Sediaan Tabel 3. Rancangan formula sediaan gel antioksidan ekstrak umbi bawang Penentuan Mutu Fisik Sediaan

Nilai absorbansi larutan DPPH sebelum dan sesudah penambahan larutan uji tersebut dihitung sebagai persen peredaman. Peredaman = x 100 Keterangan : A kontrol A = Absorbansi tidak mengandung sampel sampel

3.6.8 Penentuan nilai IC

= Absorbansi mengandung sampel Nilai IC 50 50 Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai IC merupakan bilangan yang menunjukkan konsentrasi sampel uji µgml yang memberikan peredaman DPPH sebesar 50 mampu menghambat meredam proses oksidasi sebsar 50. Nilai 0 berarti tidak mempunyai aktivitas antioksidan, sedangkan nilai 100 berarti peredaman total dan pengujian perlu dilanjutkan dengan pengenceran larutan uji untuk melihat batas konsentrasi aktivitasnya. Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam persamaan regresi dengan konsentrasi ekstrak µgml sebagai absis sumbu X dan nilai peredaman antioksidan sebagai ordinatnya sumbu Y. Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 62. 50 kurang dari 50 µgml, kuat untuk IC 50 bernilai 50-100 µgml, sedang jika IC 50 bernilai 100-150 µgml, dan lemah jika IC 50

3.7 Formula Dasar Gel

bernilai 151-200 µgml Mardawati, 2008. Tabel 2. Rancangan formula dasar gel Formula I g Formula II g HPMC 3,5 3,5 Propilen glikol 15 - Metil Paraben 0,18 0,18 Air Suling ad 100 100 Universitas Sumatera Utara Cara Pembuatan : Air suling sebanyak 20 kali berat HPMC dipanaskan hingga mendidih, kemudian diangkat dan HPMC dikembangkan di dalamnya selama 15 menit, setelah kembang ditambahkan metil paraben. Ditambahkan dengan atau tanpa propilen glikol sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogen, lalu dicukupkan dengan air suling hingga 100 g Suardi, dkk., 2008.

3.8 Formula Sediaan Tabel 3. Rancangan formula sediaan gel antioksidan ekstrak umbi bawang

sabrang Ekstrak umbi bawang sabrang 30 mg Ekstrak umbi bawang sabrang 60 mg Ekstrak umbi bawang sabrang 180 mg Dasar Gel I ad 100 g Dasar Gel II ad 100 g Dasar Gel I ad 100 g Dasar Gel II ad 100 g Dasar Gel I ad 100 g Dasar Gel II ad 100 g Cara Pembuatan : Ekstrak umbi bawang sabrang 0,030, 0,060 dan 0,180 digerus sedikit demi sedikit dengan masing-masing dasar gel sampai homogen, lalu dipindahkan ke dalam beker gelas, terakhir dicukupkan dengan dasar gel hingga 100 g dan diaduk hingga homogen.

3.9 Penentuan Mutu Fisik Sediaan

Penentuan mutu fisik sediaan gel umbi bawang sabrang dilakukan terhadap uji organoleptis, homogenitas dan penentuan pH sediaan yang dilakukan selama 28 hari dengan pengukuran setiap 4 hari Herdiana, 2007; Farida, 2007 Universitas Sumatera Utara

3.9.1 Uji organoleptis

Meliputi bentuk, warna dan bau yang diamati secara visual.

3.9.2 Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan objek gelas. Cara : Sejumlah tertentu sediaan jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar Depkes, 1979.

3.9.3 Penentuan pH sediaan

Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter. Cara: Alat pH meter dikalibrasi menggunakan larutan dapar pH 4 dan pH 7. Satu gram sediaan yang akan diperiksa diencerkan dengan air suling hingga 10 mL. Elektroda pH meter dicelupkan ke dalam larutan yang diperiksa, pH meter dibiarkan bergerak sampai menunjukkan posisi tetap, angka yang ditunjukkan pH meter dicatat Suardi, dkk., 2008. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan Universitas Sumatera Utara Identifikasi tumbuhan dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, LIPI, Bogor, disebutkan bahwa tumbuhan yang digunakan adalah bawang sabrang Eleutherine palmifolia L. Merr. suku Iridaceae Sinaga, 2010. Tumbuhan yang digunakan pada penelitian ini diambil pada tempat yang sama yaitu kelurahan Simalingkar B kecamatan Medan Tuntungan, sehingga tidak dilakukan identifikasi kembali. Gambar tumbuhan dan umbi bawang sabrang dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 53.

4.2 Hasil Ekstraksi Serbuk Umbi Bawang Sabrang