Visi dan Misi Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

7. PP No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik. Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980 peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik propinsi. Di kabupaten kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 ditetapkan nama Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

4.2 Visi dan Misi

4.2.1 Visi

Badan Pusat Statistik mempunyai visi untuk menjadikan informasi sebagai tulang punggung pembangunan nasianal dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.

4.2.2 Misi

Dalam menunjang pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengemban misi mengarahkan pembangunan statistik pada penydiaan data statistik yang bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan kegunaan badan statistik dan mengemban ilmu pengetahuan statistik dalam kehidupan sehari-hari. Universitas Sumatera Utara

4.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik adalah suatu lembaga pemerintah non-departemen yang bertanggung jawab kepada presiden. Ini menjamin BPS tidak tergantung pada instansi pemerintah lainnya dalam menghasilkan data statistik. Struktur organisasi BPS pada peraturan pemerintahan No. 2 tahun 1992. di daerah- daerah terdapat 27 kantor perwakilan Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik tingkat propinsi, dan dibawahnya terdapat 302 kantor perwakilan Badan Pusat Statistik tingkat Kabupaten Kotamadya. Kantor statistik tingkat propinsi dibagi dalam dua kategori yaitu tipe A dan tipe B. Tipe kantor statistik tersebut didasarkan atas beban kerja serta pertimbangan lain yang dinilai mempunyai keterkaitan langsung dengan tugas dan fungsi kantor statistik propinsi. Pengumpulan data penulis ini yang dilakukan di BPS dan masuk dalam kategori tipe A. Kantor statistik tipe A berlokasi di enam propinsi yaitu : DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan sedangkan kantor statistik di propinsi lainnya bertipe B. Menteri statistik adalah aparat Badan Pusat Statistik di kecamatan yang bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Statistik tingkat II. Mereka itu adalah petugas pengumpul data statistik yang secara langsung berhubungan dengan responden. Untuk memperlancar kegiatan statistik dan menghindari kecurigaan diantara reponden, undang-undang statistik juga mengatur berbagai ketentuan, termasuk kewajiban untuk memberikan data, kerahasiaan data individual pelanggaran hokum. Universitas Sumatera Utara BAB 5 ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Pengumpulan Data