Angka Harapan HidupAHH Proyeksi Angka Kelahiran Dan Kematian Bayi Pada Tahun 2013 Di Kabupaten Dairi

t = 5 tahun r = -0,0765 Sehingga : P t = P 0. 1+r = 25,40 1-0,0765 t 5 = 25,40 0,9245 = 25,40 0,67171415 5 = 17,061 P t = 17,1 Dari hasil proyeksi didapat bahwa pada tahun 2013 diperkirakan IMR mengalami penurunan sebesar 17,1 bayi.

5.4 Angka Harapan HidupAHH

Angka harapan hidup pada suatu usia merupakan indikator yang baik untuk menunjukkan tingkat sosial-ekonomi secara umum. Indicator yang sering dipakai adalah angka harapan hidup waktu lahir yang didefenisikan sebagai rata-rata tahun kehidupan yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir. Angka harapan hidup AHH pada suatu umur didefenisikan sebagai rata-rata jumlah tahun kehidupan yang masih dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur tetap dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakat. Seiring dengan menurunnya angka kematin bayi maka angka harapan hidup mengalami kenaikan. Di Kabupaten Dairi sendiri angka harapan hidup terus mengalami Universitas Sumatera Utara peeningkatan. Hal ini disebabkan karena terjadinya krisis moneter yang berpengaruh pada social-ekonomi masyarakat. Gambar 5.2 Hubungan tingkat IMR dan AHH di Kabupaten Dairi

5.4.1 Penurunan Angka Kematian Bayi

Faktor sosial ekonomi merupakan faktor penentuan mortalitas bayi. Namun faktor sosial- ekonomi tidak bersifat langsung, yaitu harus melalui mekanisme biologi tertentu variabel antara yang kemudian menimbulkan resiko, dan selanjutnya bayi sakit dan apabila tidak sembuh akhirnya cacat atau meninggal. Faktor-faktor material, lingkungan, gizi, penolong, persalinan pertama, pelayanan kesehatan merupakan beberapa variabel antara yang dapat mempengaruhi angka kematian bayi. Dalam mekanismenya, penyakit dan kurang gizi merupakan variabel antara pada angka kematian bayi karena dapat mempengaruhi kematian bayi itu sendiri. Faktor sosial- 10 20 30 40 50 60 70 80 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 J U M L AH TAHUN HUBUNGAN TINGKAT IMR DAN AHH IMR Angka Harapan Hidup Universitas Sumatera Utara ekonomi juga sangat mempengaruhi kematian bayi. Yang termasuk faktor sosial-ekonomi adalah faktor-faktor yang ada dalam individu, keluarga, dan masyarakat. 1. Penolong Persalinan Untuk p`enolong persalinan bayi dapat dijadikan salah satu faktor tingkat kematian bayi. Dilihat dari persalinan oleh tenaga medis seperti Dokter atau Bidan. Tabel 5.3 Persentase menurut penolong kelahiran tahun 2007 No Kecamatan Dokter Bidan Perawat 1 Sidikalang 28 24 117 2 Sitinjo 1 9 6 3 Berampu 1 7 10 4 Parbuluan 1 8 19 5 Sumbul 4 7 43 6 Silahisabungan 1 2 6 7 Silima Pungga-pungga 3 6 29 8 Lae Parira 1 8 18 9 Siempat Nempu 1 18 19 10 Siempat Nempu Hulu 1 15 16 11 Siempat Nempu Hilir 1 6 15 12 Tigalingga 1 12 31 13 Gungung Sitember 1 2 15 14 Pegagan Hilir - 8 16 15 Tanah Pinem 1 14 22 Jumlah Total 46 146 382 Universitas Sumatera Utara Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi 2. Pelayanan Kesehatan Kabupaten Dairi yang kini terdiri dari 15 kecamatan memberikan Pelayanan kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu juga yang dapat di lihat pada tabel 4.4 berikut. Tabel 5.4 Banyaknya Pusat Kesehatan Masyarakat dan Sejenisnya Menurut Kecamatan 2008 No KECAMATAN RS PUSKESMAS POSYANDU PRAKTEK APOTIK 1 Sidikalang 2 2 58 40 7 2 Sitinjo - 1 6 4 - 3 Berampu - 1 15 1 - 4 Parbuluan - 1 26 12 - 5 Sumbul - 2 67 15 - 6 Silahisabungan - 1 9 3 - 7 Silima Pungga- pungga - 2 37 17 - 8 Lae Parira - 1 32 3 - 9 Siempat Nempu - 1 40 7 - 10 Siempat Nempu Hulu - 1 59 5 - Universitas Sumatera Utara 11 Siempat Nempu Hilir - 1 30 7 - 12 Tigalingga - 1 40 12 - 13 Gungung Sitember - 1 18 4 - 14 Pegagan Hilir - 1 30 10 - 15 Tanah Pinem - 1 26 17 - Jumlah Total 2 18 493 160 7 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Universitas Sumatera Utara BAB 6 IMPLEMENTASI DATA

6.1 Tahap Implementasi