Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik di Indonesia

BAB 4 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

4.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik di Indonesia

Sejarah Badan Pusat Statistik di bagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa orde baru. Masa sebelum kemerdekaan dibagi kembali dakam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan masa pemerintahan Jepang.

4.1.1 Masa Pemerintahan Belanda

Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali dibentuk oleh direktur pertamina, kerajinan, dan perdagangan Directur Van landbow nijerverheid en Handel yang berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik. Pada bulan Maret 1923, dibentuk sutu komisi untuk badan statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diserahi tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central kantor Voor de Statistik CKS atau kantor statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Universitas Sumatera Utara Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilaksanakan aleh kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen AIU yang sekarang disebut kator bea dan cukai.

4.1.2 Masa Pemerintahan Jepang

Pada bulan juni 1944, pemerintah jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya di arahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini CKS diganti menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.

4.1.3 Masa Pemerintahan Republik

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik tidak lagi ditangani oleh Chosasitsu Gunseikanbu tetapi oleh lembaga instansi baru yang sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia. Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi Linggarjati. Sementara ini Pemerintah Belanda NICA di Jakarta mengaktifkan kembali CKS. Berdasarkan surat edaran Kementrian Kemakmuran, tanggal 12 juni 1950 No. 219S.C,KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik KPS dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kemakmuran. Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 No. P44, lembaga KPS berada dibawah tanggung jawab menteri perekonomian. Selanjutnya keputusan menteri Universitas Sumatera Utara perekonomian tanggal 24 Desember 1953 No.18.009M KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian riset yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggara tata usaha yang disebut Afdeling B. Dengan keputusan Presiden RI No. 131 tahun 1957 , kementerien perekonomian dipecah menjadi kementerian perdagangan dan perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan presiden RI No. 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 nama KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah perdana menteri.

4.1.4 Masa Orde baru Sampai Sekarang

Pada pemerintehan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi Biro Pusat Statistik. Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami 4 kali perubahan struktur organisasi, yaitu : 1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS. 2. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1980 tentang Organisasi BPS. 3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang Organisasi BPS dan keputusan presiden No. 6 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik. 4. Undang-undang No. tahun 1997 tentang statistik. 5. Keputusan Presiden RI No. 86 tentang BPS. 6. Keputusan kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS. Universitas Sumatera Utara 7. PP No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik. Tahun 1968 ditetapkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980 peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik propinsi. Di kabupaten kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 ditetapkan nama Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

4.2 Visi dan Misi