1.2. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa belum diketahuinya faktor yang paling mempengaruhi keberhasilan IIU di bagian Obstetri dan ginekologi fakultas kedokteran
Universitas Sumatera Utara RSUP H Adam malik dan RS jejaring.
1.3. TUJUAN PENELITIAN 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk menganalisa faktor yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan IIU.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk menganalisa hubungan usia dengan keberhasilan IIU. 2. Untuk menganalisa hubungan lamanya infertil dengan keberhasilan IIU.
3. Untuk menganalisa hubungan ketebalan endometrium dengan keberhasilan IIU. 4. Untuk menganalisa hubungan jumlah folikel dengan keberhasilan IIU.
5. Untuk menganalisa hubungan analisa sperma dengan keberhasilan IIU. 6. Untuk menganalisa hubungan Penyebab infertil dengan keberhasilan IIU.
7. Untuk menganalisa faktor yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan IIU.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi dan pusat – pusat pelayanan infertilitas dalam
memilih pasien – pasien yang akan menjalani IIU, sehingga didapati angka keberhasilan yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2. Data yang diperoleh diharapkan dapat menjadi data dasar dalam program pendidikan dokter spesialis obstetri dan ginekologi FK USU.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. INSEMINASI INTRA UTERI IIU 2.1.1. Latar belakang sejarah
Teknik konsepsi yang dibantu merupakan fasilitasi dari konsepsi alamiah yang melibatkan teknologi. Teknik ini sebenarnya telah dilakukan sejak beberapa ratus tahun
yang lalu. Diperkirakan yang pertama sekali melakukannya adalah seorang ahli bedah London yang terkenal,
John Hunter pada tahun 1785. Beliau melakukan pengobatan
terhadap pasangan suami – isteri infertil, dimana suaminya menderita hipospadia. Beliau pun melakukan inseminasi buatan dengan memasukkan sperma penderita ke
dalam vagina isterinya dan ternyata isterinya hamil dan akhirnya melahirkan.
9
Pada tahun 1866, seorang ahli ginekologi di kota New York, Sims
melaporkan kasus pertama yang berhasil, dimana sperma dimasukkan langsung ke dalam kavum uteri.
Beliau menyimpulkan bahwa kondisi sperma suami yang gagal berpenetrasi melalui lendir serviks merupakan indikasi yang baik untuk teknik ini. Sayangnya, kehamilan ini
gagal pada bulan ke-empat setelah gestasi.
13
Rendahnya angka keberhasilan inseminasi intra uteri IIU terjadi bersamaan dengan timbulnya beberapa komplikasi, seperti kram pada rahim yang ringan sampai berat
ataupun resiko penyakit inflamasi pelvis, sehingga hal ini mengarahkan kepada suatu kesimpulan bahwa IIU tidak boleh dilakukan kecuali jika tekniknya telah lebih
Universitas Sumatera Utara