Keuntungan teknik inseminasi intra uteri Kerugian teknik inseminasi intra uteri Komplikasi inseminasi intra uteri

2.1.4. Keuntungan teknik inseminasi intra uteri

IIU mempunyai beberapa keuntungan, yaitu: 1. Lebih banyak sperma yang dimasukkan langsung ke dalam kavum uteri sehingga terhindar dari proses penghancuran di vagina. 2 2. Jarak yang ditempuh sperma untuk mencapai daerah fertilisasi di tuba falopii lebih pendek. 2 3. Dalam pelaksanaannya, IIU tidak seinvasif fertilisasi in-vitro IVF dan teknik ini memungkinkan lebih banyak oosit yang berada di tuba falopii sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya fertilisasi, paling tidak salah satu di antaranya berhasil dibuahi. Pada akhirnya, adanya lebih dari satu embrio akan meningkatkan kemungkinan implantasi salah satu di antaranya. 2,9 4. Teknik yang digunakan relatif sederhana dan biayanya cukup murah. 9 5. IIU lebih diterima oleh kelompok umat beragama. 9

2.1.5. Kerugian teknik inseminasi intra uteri

Angka keberhasilannya umumnya lebih rendah dibandingkan dengan IVF dan jika siklusnya gagal, maka lebih sedikit informasi yang kita dapatkan daripada dengan siklus IVF, terutama menyinggung mengenai sel telur yang mungkin atau kualitas embrio berikutnya. IIU juga membutuhkan setidaknya satu tuba falopii yang sehat dan parameter sperma. 9 Universitas Sumatera Utara

2.1.6. Komplikasi inseminasi intra uteri

Komplikasi yang terjadi pada prosedur IIU jarang didapatkan, hanya sekitar 0,01- 0,2. 11,12 Komplikasi yang terjadi dapat berupa resiko infeksi dari kateterisasi uterus dan injeksi spesimen semen. 12 Efek samping yang bisa timbul biasanya berhubungan dengan penggunaan stimulasi ovarium yaitu sindroma hiperstimulasi ovarium dan kehamilan ganda. 11,12 Banyak penelitian yang menunjukkan data angka kejadian kehamilan ganda antara 10-15 dan kehamilan triplet kurang dari 1. Sedangkan untuk sindroma hiperstimulasi ovarium, umumnya berupa yang ringan sampai sedang. Jikapun terjadi pada tingkatan yang berat, biasanya karena penggunaan dosis stimulasi yang tidak sesuai disertai dengan pengawasan yang tidak tepat. 9 Gaudoin et al. melaporkan dalam studi cohort retrospektif bahwa induksi ovulasi yang dikombinasikan dengan IIU berhubungan dengan peningkatan resiko kelahiran preterm dan berat badan lahir bayi yang rendah. dikutip dari 12 Selain itu, pasien juga seharusnya diingatkan akan kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik, sehingga sebaiknya dilakukan USG pada pasien – pasien dengan hasil tes kehamilan + saat kandungannya berusia sekitar 6-7 minggu. 9

2.1.7. Keberhasilan dan rekomendasi inseminasi intra uteri