Pembangunan Infrastruktur Landasan Teoritis 1. Teori Kepuasan Masyarakat

42 5. Berbagai konflik yang timbul sebagai konsekuensi dari adanya UBR dirumah dapat diatasi secara alami, baik internal rumah maupun dengan lingkungan dan tetangga disekitarnya yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam berbagai kegiatan UBR. Menurut Lanti, A 2000, pembangunan dan pengembangan perumahan produktif dalam mengantisipasi tantangan ekonomi kerakyatan ditempuh dengan kebijakan yang mendorong dan memfasilitasi terbentuknya iklim dan lingkungan usaha yang kondusif, melalui optimalisasi keterpaduan pelaksanaan program perumahan dan pemukiman dengan program ekonomi kerakyatan yang terkait dalam suatu kerangka skenario pembangunan wilayah induknya.

2.1.4. Pembangunan Infrastruktur

Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi Grigg, 1988 dalam Kodoatie, 2005. Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan- peralatan, instalasi-instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat Grigg, 1988 dalam Kodoatie, 2005. Universitas Sumatera Utara 43 Prasarana dan sarana atau infrastruktur diartikan sebagai fasilitas fisik suatu kota atau negara yang sering disebut pekerjaan umum Grigg, 1988. Pekerjaan umum public works telah didefinisikan oleh American Public Works Association APWA sebagai berikut Stone, 1974 dalam Suripin, 2004: Public works are the physical structures and facilities that are developed or acquired by the public agencies to house governmental functions and provide water, power, waste disposal, transportation, and similar services to facilitate the achievement of common social and economic objectives. Definisi yang lain diberikan oleh AGCA Associated General Contractors of America, untuk semua aset yang berumur panjang yang dimiliki oleh pemerintah daerah, maupun pusat dan utilitas yang dimiliki oleh pengusaha Kwiatkowski, 1986: The nation’s infrastructure is its system of public facilities, both publicly or privately funded, which provide for the delivery of essential services and a sustained standard of living. This interdependent, yet self-contained, set of structures provides for mobility, shelter, services, and utilities. It is the nation’s highways, bridges, railroads, and mass transit systems. It is our sewers, sewage, sewage treatment plants, water supply systems, and reservoirs. It is our dams, locks, waterways, and ports. It is our electric, gas, and power producing plants. It is our court houses, jails, fire houses, police stations, schools, post offices, and government buildings. Amterica’s infrastructures is the base upon which society rests. It is condition affects our life styles and security and each is threatened by its un answered decay AGCA, 1982. Prasarana dan sarana merupakan bangunan dasar yang sangat diperlukan untuk mendukung kehidupan manusia yang hidup bersama-sama dalam suatu ruang yang terbatas agar manusia dapat bermukim dengan nyaman dan dapat bergerak Universitas Sumatera Utara 44 dengan mudah dalam segala waktu dan cuaca, sehingga dapat hidup dengan sehat dan dapat berinteraksi satu dengan lainnya dalam mempertahankan kehidupannya. Secara lebih lugas dapat dikatakan bahwa infrastruktur adalah bangunan atau fasilitas-fasilitas dasar, peralatan-peralatan, dan instalasi-instalasi yang dibangun dan dibutuhkan untuk mendukung berfungsinya suatu sistem tatanan kehidupan sosial- ekonomi masyarakat. Infrastruktur merupakan aset fisik yang dirancang dalam sistem, sehingga mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Sebagai suatu sistem, komponen infrastruktur pada dasarnya sangat luas dan banyak, namun secara umum terdiri dari 12 komponen sesuai dengan sifat dan karakternya, yaitu: 1. Sistem air bersih, termasuk bendungan, waduk, transmisi, instalasi pengolah air, dan fasilitas distribusinya 2. Sistem manajemen air limbah, termasuk pengumpulan, pengolah, pembuangan disposal, dan sistem pakai ulang reuse 3. Fasilitas manajemen limbah padat atau persampahan 4. Fasilitas transportasi, termasuk jalan raya, rel kereta api, dan lapangan terbang 5. Sistem transit publik 6. Sistem kelistrikan, termasuk produksi dan distribusinya 7. Fasilitas gas alam 8. Fasilitas drainase pengendalian banjir 9. Bangunan umum, seperti pasar, sekolahan, rumah sakit, kantor polisi, dan fasilitas pemadam kebakaran 10. Fasilitas perumahan Universitas Sumatera Utara 45 11. Taman, tempat bermain, fasilitas rekreasi dan stadion 12. Fasilitas telekomunikasi Dari keduabelas komponen tersebut, dapat dikelompokkan ke dalam tujuh grup infrastruktur, yaitu: 1. Kelompok air; meliputi air bersih, sanitasi, drainase, dan pengendalian banjir 2. Kelompok jalan; meliputi jalan raya, jalan kota, dan jembatan 3. Kelompok sarana transportasi; meliputi terminal, jaringan rel dan stasiun kereta api, pelabuhan, dan pelabuhan udara 4. Kelompok pengelolaan limbah; meliputi sistem manajemen limbah padat persampahan 5. Kelompok bangunan kota, pasar, dan sarana olah raga terbuka outdoor sports 6. Kelompok energi; meliputi produksi dan distribusi listrik dan gas. 7. Kelompok telekomunikasi. Selain itu berdasarkan rancangan Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Aceh dan Nias-Buku III: Rencana Bidang Infrastruktur dan Perumahan, disebutkan bahwa: “Bidang infrastruktur dan perumahan yang menjadi obyek perencanaan secara garis besar mencakup beberapa sub bidang, yaitu: transportasi; energi dan listrik; pos dan telematika; perumahan; air minum dan sanitas; sumber daya air; serta prasarana dan sarana lainnya. Sub Bidang Transportasi mencakup transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, pencarian dan penyelamatan search and rescue, serta meteorogi dan geofisika. Sub Bidang Energi dan Listrik mencakup penyediaan Bahan Bakar Minyak BBM dan penyediaan Universitas Sumatera Utara 46 tenaga listrik. Sub Bidang Pos dan Telematika mencakup pelayanan pos serta komunikasi dan telepon dan media elektronik. Sub Bidang Air Minum dan Sanitasi meliputi air minum, air limbah, persampahan, dan drainase makro, pengendalian banjir, dan pengamanan pantai. Cakupan kegiatan yang termasuk dalam kategori Sub Bidang Prasarana dan Sarana Lainnya antara lain pasar, prasarana penyelamatan escape facilites, sistem peringatan dini early warning system, dan jaringan utama tambah untuk perikanan budidaya”. Variabel infrastruktur dan perumahan berdasarkan Rancangan Rencana Induk Rehabilitas dan Rekonstruksi Wilayah Aceh dan Nias-Buku III: rencana bidang Infrastruktur dan Perumahan: a. Transportasi meliputi transportasi darat. b. Penyediaan Bahan Bakar Minyak BBM. c. Penyediaan tenaga listrik. d. Pelayanan komunikasi telepon. e. Perumahan. f. Air minum dan sanitasi meliputi air minum, dan drainase kota. g. Pengendalian banjir. h. Pengamanan pantai. Sebagai suatu sistem yang terdiri dari banyak komponen, maka perencanaan infrastruktur harus mempertimbangkan keterkaitan dan keterpengaruhan antar komponen, beserta dampak-dampaknya. Perencanaan infrastruktur merupakan proses dengan kompleksitas tinggi, multi disiplin, multi sektor, dan multi user. Oleh karena Universitas Sumatera Utara 47 itu, perencanaan infrastruktur tidak bisa sektoral, namun juga tidak bisa terlalu global. Jika perencanaan terlalu spesifik bersifat sektoral tanpa memperdulikan komponen lain, maka akan banyak bertabrakan dengan komponen lainnya. Sebaliknya jika terlalu global, hasilnya tidak akan efektif Grigg, 1988. Perencanaan yang mungkin paling baik adalah yang berada diantaranya, yaitu perencanaan yang didasarkan pada pendekatan permasalahan secara global pada tingkatan yang tepat dengan mempertimbangkan secara matang segala dampak eksternalnya, namun masih berkonsentrasi secara spesifik pada persoalan utama yang ingin dipecahkan. Dalam setiap pembangunan terdapat banyak aspek yang harus diperhatikan, antara lain adalah aspek sosial yang sangat penting dalam setiap prosesproyek pembangunan. Karena proyek harus dipandang sebagai suatu aktifitas yang menyeluruh yang pada hakekatnya adalah dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dalam mewujudkan suatu kehidupan yang layak, berkeadilan dan sejahtera Kodoatie, 2005.

2.1.5. Pengembangan Wilayah