Pengedalian Gas Berbahaya dari Kendaraan Bermotor

32 Seiring dengan hujan deras terjadi, saluran drainase dan kemudian sungai mendapatkan beban air limpasan yang terlampau tinggi melampaui ambang kapasitasnya. Debit air pada drainasesungai dipengaruhi oleh 3 komponen utama yaitu intensitas hujan, keadaan permukaan tanah, dan luas daerah pengaliran: Q = C . I . A Dimana: Q = Debit Puncak C = Koefisien Pengaliran I = Intensitas Hujan A = Luas Daerah Pengaliran C dapat diatur dan dikurangi besarnya melalui pengelolaan permukaan tanah diantaranya dengan penyediaan RTH. Air hujan dapat dibantu untuk menyerap ke dalam tanah sebelum mencapai saluran drainase dan sungai. Tabel 2.1. Jenis Permukaan dan Besaran Koefisien Pengaliran No. Jenis Permukaan Nilai Koefisien ā€œCā€ 1. Ekosistem Hutan 0,3 2. Padang Rumput 0,3 3. Taman dan Daerah Berumput 0,4 4. Padang Rumput Berbukit 0,42 5. Lahan datar Bertanaman 0,5 6. Kerikil 0,7 7. Atap Banguna 0,95 8. Beton dan Aspal 0,95 Sumber: Todd, 1995

b. Pengedalian Gas Berbahaya dari Kendaraan Bermotor

Universitas Sumatera Utara 33 Gas-gas yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor sebagai gas buangan bersifat menurunkan kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Terutama yang berbahaya sekali dari golongan NOx, CO, SO 2 . Diharapkan RTH mampu mengendalikan keganasan gas-gas berbahaya tersebut, meskipun RTH sendiri dapat menjadi sasaran kerusakan oleh gas tersebut. Oleh karena itu pendekatan yang dilakukan adalah mengadakan dan mengatur susunan RTH dengan komponen vegetasi di dalamnya yang mampu menjerat maupun menyerap gas-gas berbahaya. Penelitian yang telah dilakukan di Indonesia Dr. Nizar Nasrullah telah menunjukkan keragaman kemampuan berbagai jenis pohon dan tanaman merambat dalam kaitannya dengan kemampuan untuk menjerat dan menyerap gas-gas berbahaya tersebut. Perkiraan kebutuhan akan jenis vegetasi sesuai dengan maksud ini tergantung pada jenis dan jumlah kendaraan, serta susunan jenis dan jumlahnya. Sifat dan vegetasi di dalam RTH yang diunggulkan adalah kemampuannya melakukan aktifitas fotosintesis, yaitu proses metabolisme di dalam vegetasi dengan menyerap gas CO 2 , lalu membentuk gas oksigen. CO 2 adalah jenis gas buangan kendaraan bermotor yang berbahaya lainnya, sedangkan gas oksigen adalah gas yang diperlukan bagi kegiatan pernafasan manusia. Dengan demikian RTH selain mampu mengatasi gas berbahaya dari kendaraan bermotor, sekaligus menambah suplai oksigen yang diperlukan manusia. Besarnya kebutuhan RTH dalam mengendalikan gas karbondioksida ini ditentukan berdasarkan target minmal yang dapat dilakukannya untuk mengatasi gas karbon dioksida ini ditentukan berdasarkan target minimal yang dapat dilakukannya untuk mengatasi gas karbondioksida dari sejumlah Universitas Sumatera Utara 34 kendaraan dari berbagai jenis kendaraan di kawasan perkotaan tertentu Hakim, 2000. Disisi lain RTH juga dapat menurunkan kadar kandungan debu diudara. Berdasarkan studi intensif yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa RTH seluas 10 Ha dapat menurunkan kadar kandungan debu diudara dari 7000 partikell menjadi hanya 4000 partikell Martana S.P, 2003.

c. Pengamanan lingkungan hidrologis