Vitamin B1 thiamin Vitamin B2 riboflavin Vitamin B6 piridoksin Vitamin B12 sianokobalamin

13 tahun, 65 mghari untuk usia 14-18 tahun, dan 75 mghari untuk usia 19-70 tahun. Fungsi vitamin C yaitu untuk pembentukan kolagen, tulang, dan gigi, antioksidan, meningkatkan sistem imun, penebalan pembuluh darah, absorpsi zat besi, dan melindungi vitamin lain dari oksidasi Soetjiningsih, 2004. Kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan kelelahan, perdarahan, gigi tanggal dini, skorbut, luka pada mulut, dan kulit kering.

b. Vitamin B1 thiamin

Sumber thiamin adalah daging, jeroan, unggas, ikan, kuning telur, gandum, kacang-kacangan, dan roti. Thiamin berguna untuk metabolisme karbohidrat, keseimbangan air dalam tubuh, dan membantu penyerapan zat lemak oleh usus. Kebutuhan thiamin minimum adalah 0,3 mg1000 kkal 1,5 mghari Syafiq, 2008. Kekurangan thiamin dapat menyebabkan penyakit beri-beri, lemah dan lesu, nafsu makan berkurang, dan pegal-pegal.

c. Vitamin B2 riboflavin

Sumber riboflavin antara lain susu, keju, daging, hati, roti, organ hewan, sayuran hijau, ikan, dan telur. Kebutuhan riboflavin setiap individu berbanding lurus dengan energi yang digunakan, minimum 0,3 mg1000 kkal atau 1,7 mghari. Riboflavin berguna untuk pertumbuhan, mempertahankan kesehatan kulit dan rambut, dan perawatan jaringan serta terlibat dalam metabolisme jaringan Syafiq, 2008. Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan dermatitis wajah, vaskularisasi kulit, dan konjungtivitis.

d. Vitamin B6 piridoksin

Piridoksin dapat diperoleh dari sumber makanan seperti ikan, ayam, daging, hati, telur, gandum, buncis, roti, dan kacang-kacangan. Kebutuhan piridoksin untuk pria Universitas Sumatera Utara yaitu 2 mghari dan untuk wanita 1,6 mghari. Piridoksin sangat berguna dalam pembentukan sel-sel darah, mencegah kekeringan pada ujung bibir serta membantu proses pertumbuhan dan pekerjaan urat syaraf Kartasapoetra, 2005. Kekurangan piridoksin dapat menyebabkan dermatitis, neuritis perifer, dan kram.

e. Vitamin B12 sianokobalamin

Sianokobalamin dapat diperoleh dari hati, daging merah, ikan, telur, dan susu. Kebutuhan sianokobalamin yaitu 1,8 mcghari untuk usia 9-13 tahun, dan 2,4 mcghari untuk usia 14-70 tahun. Sianokobalamin diperlukan untuk pembentukan sel darah merah, membangun material genetik, fungsi sistem saraf, dan metabolisme protein dan lemak Soetjiningsih, 2004. Kekurangan sianokobalamin dapat mengakibatkan anemia megaloblastik dan anemia pernisiosa.

f. Asam Folat