yaitu 2 mghari dan untuk wanita 1,6 mghari. Piridoksin sangat berguna dalam pembentukan sel-sel darah, mencegah kekeringan pada ujung bibir serta membantu
proses pertumbuhan dan pekerjaan urat syaraf Kartasapoetra, 2005. Kekurangan piridoksin dapat menyebabkan dermatitis, neuritis perifer, dan kram.
e. Vitamin B12 sianokobalamin
Sianokobalamin dapat diperoleh dari hati, daging merah, ikan, telur, dan susu. Kebutuhan sianokobalamin yaitu 1,8 mcghari untuk usia 9-13 tahun, dan
2,4 mcghari untuk usia 14-70 tahun. Sianokobalamin diperlukan untuk pembentukan sel darah merah, membangun material genetik, fungsi sistem saraf, dan
metabolisme protein dan lemak Soetjiningsih, 2004. Kekurangan sianokobalamin dapat mengakibatkan anemia megaloblastik dan
anemia pernisiosa.
f. Asam Folat
Sumber folat berkadar tinggi ditemukan pada sayur hijau, kacang-kacangan, biji- bijian, benih gandum, dan hati. Bahan makanan yang tidak banyak mengandung
folat adalah susu, telur, umbi-umbian, dan buah, kecuali jeruk. Kebutuhan folat untuk remaja diperkirakan 3 gkgBB. Folat sangat berperan dalam pembentukan
hemoglobin sel darah merah dan sel darah putih serta material genetik Soetjiningsih, 2004.
Kekurangan folat menghambat pertumbuhan, menyebabkan anemia megaloblastik dan gangguan darah lain, peradangan lidah glositis dan gangguan
saluran cerna.
Universitas Sumatera Utara
e. Mineral
a. Kalsium
Kebutuhan nutrisi selama masa remaja terutama pada kalsium yang berguna untuk membentuk tulang. Kepadatan tulang ditentukan pada masa remaja dewasa
muda, sehingga sangatlah penting untuk memakan tiga jenis atau lebih sumber kalsium dalam diet setiap hari. Kalsium mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh
yaitu pembentukan tulang dan gigi, mengatur pembekuan darah, dan mengatur kontraksi otot Almatsier, 2004.
Kalsium dapat diperoleh dari sumber makanan seperti susu, keju, yogurt, ikan sarden, bayam, tofu, kacang-kacangan, dan brokoli. Kebutuhan kalsium yaitu 1300
mghari untuk usia 9-18 tahun dan 1000 mghari untuk usia 19-50 tahun. Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat mengakibatkan gangguan
pertumbuhan, osteoporosis, osteomalasia, tetani, dan riketsia. Kelebihan kalsium dapat mengakibatkan batu ginjal atau gangguan ginjal dan konstipasi
Almatsier,2004.
b. Natrium
Sebagian kation utama dalam cairan ekstraseluler, natrium menjaga keseimbangan cairan, menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan
dalam absorpsi glukosa dan sebagai alat angkut zat-zat lain melalui membran, terutama melalui dinding usus. Kebutuhan sehari natrium adalah sebanyak 500 mg,
kebutuhan ini didasarkan pada kebutuhan untuk pertumbuhan, kehilangan natrium melalui keringat dan sekresi lain. Sumber natrium adalah garam dapur, mono
sodium glutamat MSG, kecap, dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur. Diantara makanan yang belum diolah, sayuran dan buah mengandung paling sedikit
Universitas Sumatera Utara
natrium. Kekurangan natrium menyebabkan kejang, apatis, dan kehilangan nafsu makan. Kekurangan natrium dapat terjadi sesudah muntah, diare, keringat
berlebihan, dan bila menjalankan diet terbatas dalam natrium. Kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan oedema dan
hipertensi. Hal ini dapat diatasi dengan banyak minum Almatsier, 2004.
c. Kalium