85 menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai koefisien determinasi
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Tabel 4.7. Nilai Koefisien Determinasi R Square
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Dari Tabel 4.7. di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,492 atau 49,2. Hal ini berarti bahwa variabel dependen, yaitu
kepuasan kerja dapat dijelaskan oleh variabel independen gaya kepemimpinan X
1
, locus of control X
2
, dan karakteristik individu X
3
sebesar 49,2. Sedangkan sisanya sebesar 50,8 dijelaskan oleh variabel independen lainnya yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.
4.2.2. Pengujian Hipotesis Secara Serempak
Hasil pengujian hipotesis secara serempak pengaruh variabel gaya kepemimpinan, locus of control dan karakteristik individu terhadap kepuasan kerja
pegawai di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe dapat dilihat dalam Tabel 4.8. berikut ini:
.702
a
.492 .463
1.89806
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Predictors: Constant, K. Individu, Locus of Control, Gaya Kepemimpinan
a.
Universitas Sumatera Utara
86
Tabel 4.8. Hasil pengujian Hipotesis Secara Serempak
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.8. di atas, diperoleh nilai F
hitung
sebesar 17,123, sedangkan nilai F
tabel
sebesar 2,78. Dengan demikian nilai F
hitung
yang diperoleh sebesar 17,123 lebih besar dari F
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 atau α = 0,05. Hal
ini berarti hasil uji signifikansi dan F
hitung
pada kurva distribusi normal berada pada wilayah penolakan H
o
, memberikan arti bahwa variabel bebas gaya kepemimpinan, locus of control, dan karakteristik individu secara serempak mempunyai pengaruh
yang sangat signifikan high significant terhadap kepuasan kerja pegawai di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe. Dengan demikian H
o
yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan, locus of control, dan karakteristik individu secara bersama-sama
tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe ditolak, berarti H
a
yang menyatakan gaya kepemimpinan, locus of control dan karakteristik individu secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja pegawai di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe diterima.
4.2.3. Pengujian Hipotesis Secara Parsial
185.061 3
61.687 17.123
.000
a
190.939 53
3.603 376.000
56 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, K. Individu, Locus of Control, Gaya Kepemimpinan a.
Universitas Sumatera Utara
87 Untuk menguji pengaruh secara parsial variabel gaya kepemimpinan, locus of
control, dan karakteristik individu terhadap kepuasan kerja pegawai Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe digunakan uji statistik t uji t. Apabila nilai t
hitung
nilai t
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. Sebaliknya apabila nilai t
hitung
nilai t
tabel
, maka H
diterima dan H
a
ditolak. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.9 di bawah ini.
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial
Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah
Berdasarkan hasil regresi linier berganda yang diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 15, maka diperoleh hasil persamaan regresi sebagai
berikut : Y = 1,674 + 0,367 X
1
+ 0,348 X
2
+ 0,413 X
3
1.674 5.546
.302 .764
.367 .137
.320 2.678
.010 .348
.150 .263
2.319 .024
.413 .161
.295 2.561
.013 Constant
Gaya Kepemimpinan Locus of Control
K. Individu
Model
1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients
Beta Standardized
Coefficients t
Sig.
Universitas Sumatera Utara
88 Dari Tabel 4.9. di atas diperoleh nilai t
hitung
dari setiap variabel independen dalam penelitian ini. Nilai t
hitung
dari setiap variabel independen akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
dengan menggunakan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau
α = 0,05 maka diperoleh nilai t
tabel
2,000. 4.2.3.1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan X
1
memiliki nilai t
hitung
2,678 nilai t
tabel
2,000, maka keputusannya adalah menolak H
dan menerima H
a.
Hal ini berarti variabel gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Rumah
Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe. Gaya kepemimpinan leadership style di Rumah Tahanan Negara Klas IIB
Kabanjahe akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai dan pencapaian tujuan Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe. Pemilihan gaya kepemimpinan
yang benar dan tepat dapat mengarahkan pencapaian tujuan pegawai secara perseorangan maupun tujuan Rumah Tahanan Negara Klas II B Kabanjahe. Dengan
gaya kepemimpinan yang tidak sesuai dapat mengakibatkan pencapaian tujuan akan terabaikan dan pengarahan terhadap pegawai akan menjadi tidak jelas, dimana hal ini
dapat mengakibatkan ketidakpuasan pegawai dalam bekerja. Hal ini sesuai dengan pendapat Handoko 2003 yang menyatakan bahwa: “Dalam kenyataannya para
pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, kinerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja terutama tingkat prestasi suatu organisasi”.
Universitas Sumatera Utara
89 4.2.3.2. Pengaruh Locus of Control Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa variabel locus of control X
2
memiliki nilai t
hitung
2,319 nilai t
tabel
2,000, maka keputusannya adalah menolak H
dan menerima H
a.
Hal ini berarti variabel locus of control berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai Rumah Tahanan Negara
Klas IIB Kabanjahe. Locus of control merupakan dimensi kepribadian yang berupa kontinium dari
internal menuju eksternal, oleh karenanya tidak satupun individu yang benar-benar internal atau yang benar-benar eksternal. Kedua tipe locus of control terdapat pada
setiap individu, hanya saja ada kecenderungan untuk lebih memiliki salah satu tipe locus of control tertentu. Disamping itu locus of control tidak bersifat statis tetapi
juga dapat berubah. Individu yang berorientasi internal locus of control dapat berubah menjadi individu yang berorientasi external locus of control, dan begitu pula
sebaliknya, hal tersebut disebabkan karena situasi dan kondisi yang menyertainya yaitu dimana ia tinggal dan sering melakukan aktivitasnya.
Locus of control individu pegawai Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe terhadap mampu tidaknya mengontrol dirinya sendiri. Pegawai yang
mampu mengendalikan diri sendiri, dapat dikatakan pegawai tersebut memiliki internal locus of control. Sementara pegawai yang tidak mampu mengendalikan diri
sendiri dalam kehidupannya termasuk external locus of control. 4.2.3.3. Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Universitas Sumatera Utara
90 Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa variabel
karakteristik individu X
3
memiliki nilai t
hitung
2,561 nilai t
tabel
2,000, maka keputusannya adalah menolak H
dan menerima H
a.
Hal ini berarti variabel karakteristik individu berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai
Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe. Karaktersitik individu mempunyai hubungan dengan kepuasan kerja yang
mempunyai beberapa faktor penyebab kepuasan kerja meliputi : pekerjaan itu sendiri, mutu pengawasansupervisor, gajireward, kesempatan promosi, dan rekan kerja.
Setiap individu akan memiliki kecenderungan untuk memiliki tingkat kepuasan yang berbeda sesuai sistem yang berlaku pada dirinya. Salah satu faktor yang
mempengaruhi bagaimana seorang individu mempersepsikan pekerjaannya adalah faktor kepribadian yaitu locus of control.
Thoha 1986 menyatakan bahwa berkaitan dengan karakteristik individu, bahwa individu membawa kemampuan, kepercayaan, pribadi, dan penghargaan
kebutuhan dan pengalaman masa lalunya ke dalam tatanan organisasi. Ini semua adalah karakteristik yang dimiliki individu dan karakteristik ini akan memasuki
suatu lingkungan baru, yakni organisasi.
Universitas Sumatera Utara
91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan sebagai berikut : Secara serempak gaya kepemimpinan, locus of control, dan karakteristik
individu berpengaruh sangat signifikan high significant terhadap kepuasan kerja pegawai di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe. Hal ini berarti bahwa
kepuasan kerja yang dirasakan oleh para pegawai di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe sangat ditentukan oleh gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala
Rumah Tahanan Negara di lembaga tersebut, locus of control yang dimiliki oleh setiap pegawai, serta karakteristik individu pada masing-masing pegawai. Secara
parsial gaya kepemimpinan, locus of control, dan karakteristik individu berpengaruh signifikan significant terhadap kepuasan kerja pegawai di Rumah Tahanan Negara
Klas IIB Kabanjahe.
5.2. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka disarankan sebagai berikut : 1. Hendaknya pimpinan Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe lebih
menggunakan gaya kepemimpinan demokratif dan partisipatif agar kepuasan
Universitas Sumatera Utara