14 kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang, baik yang bersifat positif
maupun negatif, tentang pekerjaannya. Kepuasan kerja pegawai di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe
dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pemimpin kepada bawahan sehingga pegawai akan merasa dirinya merupakan bagian penting
dari organisasi kerja sense of belonging. Dengan adanya sikap kepuasan kerja yang tinggi dari pegawai Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe tentunya
akan melaksanakan tugas dengan rasa tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.
Kondisi ini timbul akibat rendahnya perhatian, kebutuhan, penghargaan dan aktualisasi diri pegawai yang ditandai dengan kurangnya penghargaan, pekerjaan,
penampilan tugas, rekan kerja, dan kondisi pekerjaan yang mengakibatkan adanya pegawai-pegawai tidak ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan latar
belakang pendidikan, sehingga mereka tidak dapat mengaktualisasikan kemampuan sesuai bidangnya, hal ini juga berakibat rendahnya tingkat kepuasan para pegawai.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah: Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan, locus of control, dan karakteristik
individu terhadap kepuasan kerja pegawai di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe?
Universitas Sumatera Utara
15
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, locus of control, dan karakteristik
individu terhadap kepuasan kerja pegawai di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pimpinan Rumah Tahanan
Negara Klas IIB Kabanjahe dalam meningkatkan kepuasan kerja pegawainya. 2. Sebagai menambah pengetahuan dan wawasan peneliti khususnya dalam hal
pengaruh gaya kepemimpinan, locus of control, karakteristik individu terhadap kepuasan kerja pegawai di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe.
3. Sebagai menambah khasanah dan memperkaya penelitian di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, khususnya di Program Studi Magister Ilmu
Manajemen. 4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah
yang sama di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
16
1.5. Kerangka Berpikir
Dewasa ini kepuasan kerja pegawai merupakan salah satu topik yang senantiasa menarik dan dianggap penting, baik oleh ilmuwan maupun praktisi, justru
karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi secara keseluruhan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati
dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan kerja yang baik. Pegawai yang lebih suka
menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan ini akan lebih mengutamakan pekerjaanya dari balas jasa, walaupun balas jasa itu penting. Adanya kepuasan kerja tentunya
mempengaruhi beberapa aspek yang melingkupi pada pegawai itu sendiri. Bila dilihat adanya kepuasan kerja yang dirasakan pegawai dalam bidang kesehatan
mencerminkan suatu tingkat prasyarat untuk mencapai suatu taraf yang maksimal dalam menciptakan suasana kerja pegawai yang terpuaskan pada saat bekerja.
Dalam usaha peningkatan kepuasan kerja pegawai, salah satu permasalahan dasar adalah bagaimana sebenarnya meningkatkan kepuasan kerja pegawai.
Kepuasan kerja job satisfaction adalah keadaan emosional pegawai yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja pegawai dan perusahaan
atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh pegawai yang bersangkutan Martoyo, 2000.
Luthans 1998 menyatakan bahwa “Kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosi seseorang yang positif maupun menyenangkan yang dihasilkan dan penilaian
suatu pekerjaan atau pengalaman kerja. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan
Universitas Sumatera Utara
17 seseorang terhadap pekerjaannya”. Hal ini tampak dalam sikap positif pegawai
terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Setiap pegawai memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai yang
berlaku pada dirinya. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan aspek-aspek diri individu, maka ada kecenderungan semakin tinggi
tingkat kepuasan kerjanya. Menurut Loeke dalam Sule, 2002, kepuasan atau ketidakpuasan pegawai
tergantung pada perbedaan antara apa yang diharapkan. Sebaliknya, apabila yang didapat pegawai lebih rendah daripada yang diharapkan akan menyebabkan pegawai
tidak puas. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan atau ketidakpuasan kerja yaitu: jenis pekerjaan, rekan kerja, tunjangan, perlakuan yang adil, keamanan kerja,
peluang menyumbang gagasan, gajiupah, pengakuan kinerja, dan kesempatan bertumbuh.
Kepemimpinan adalah merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain agar mau melaksanakan sesuatu pekerjaan sesuai dengan keinginannya. Dengan kata lain,
kepemimpinan adalah kemampuan memerintah dan mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Herujito 2001 menyatakan bahwa ”Kepemimpinan adalah seni kemampuan untuk mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar perilaku mereka sesuai dengan
perilaku yang diinginkan oleh pimpinan”.
Universitas Sumatera Utara
18 Locus of control merupakan salah satu aspek karakteristik kepribadian yang
dimiliki setiap individu dan dibedakan atas locus of control internal dan locus of control eksternal. Individu yang berkeyakinan bahwa mereka mengendalikan apa
yang terjadi pada diri mereka disebut sebagai individu dengan orientasi locus of control internal. Sedangkan individu yang berkeyakinan bahwa apa yang terjadi pada
diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar seperti kemujuran dan peluang disebut sebagai individu dengan orientasi locus of control eksternal.
Karakteristik individu mempunyai hubungan dengan kepuasan kerja yang mempunyai beberapa faktor penyebab kepuasan kerja meliputi : pekerjaan itu sendiri,
mutu pengawasansupervisor, gajireward, kesempatan promosi, dan rekan kerja. Setiap individu akan memiliki kecenderungan untuk memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda sesuai sistem yang berlaku pada dirinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi bagaimana seorang individu mempersepsikan pekerjaannya adalah
faktor kepribadian, yaitu locus of control. Berkaitan dengan karakteristik individu, bahwa individu membawa
kemampuan, kepercayaan, pribadi, dan penghargaan kebutuhan dan pengalaman masa lalunya ke dalam tatanan organisasi. Ini semua adalah karakteristik yang
dimiliki individu dan karakteristik ini akan memasuki suatu lingkungan baru, yakni organisasi Thoha, 1986. Sementara itu, Bashaw dan Grant dalam Agus,
2001 menyatakan beberapa ciri-ciri pribadi meliputi: jenis kelamin, status perkawinan, usia, pendidikan, pendapatan keluarga, dan masa jabatan.
Universitas Sumatera Utara
19 Kepuasan kerja pegawai di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe
dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pemimpin kepada bawahan sehingga pegawai akan merasa dirinya merupakan bagian penting
dari organisasi kerja sense of belonging. Dengan adanya sikap kepuasan kerja yang tinggi dari pegawai Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe tentunya
akan melaksanakan tugasnya dengan rasa tanggung jawab yang tinggi. Dari uraian di atas, maka kerangka berpikir penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 1.1 berikut ini :
Gambar 1.1. Kerangka Berpikir 1.6. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir, maka dihipotesiskan bahwa gaya kepemimpinan, locus of control, dan karakteristik individu berpengaruh terhadap
kepuasan kerja pegawai di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabanjahe.
Kepuasan Kerja Locus of Control
Karakteristik Individu
Universitas Sumatera Utara
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Tentang Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan