52 4. Kepuasan Kerja Y
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para pegawai dalam memandang pekerjaannya.
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional
Indikator Pengukuran
Gaya Kepemimpinan
X
1
Norma perilaku yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk
mempengaruhi perilaku para pegawainya.
1. Otoriter 2. Partisipatif
3. Delegatif Skala Likert
Locus of Control X
2
Cara seseorang memandang hubungan antara perbuatan yang
dilakukannya action dengan akibathasilnya outcome.
1. Internal locus of control
2. External locus of control
Skala Likert
Karakteristik Individu X
3
Ciri-ciri tertentu pada setiap individu yang berkaitan dengan
kepuasan kerjanya. 1. Keahlian pegawai
2. Pendidikan pegawai 3. Pengalaman kerja
pegawai Skala Likert
Kepuasan Kerja Y
Keadaan emosional yang menye- nangkan atau tidak menyenangkan
bagi para pegawai dalam meman- dang pekerjaannya.
1. Kerja yang menantang 2. Ganjaran
yang pantas
3. Kondisi kerja yang mendukung
4. Rekan kerja yang mendukung
5. Kesesuaian kepribadian Skala
Likert
3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.7.1. Uji Validitas Instrumen
Untuk menguji apakah instrumen atau angket yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan
pengukurannya maka dilakukan uji validitas. Ghozali 2005 menyatakan bahwa pengukuran validitas dapat dilakukan dengan korelasi bivariate antara masing-
masing skor indikator dengan total skor konstruk. Perhitungan korelasi bivariate
Universitas Sumatera Utara
53 masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk dengan menggunakan
perangkat lunak SPSS versi 15. Ketentuan apakah suatu butir instrumen valid atau tidak adalah melihat nilai
probabilitas koefisien korelasinya. Menurut Ghozali 2005, Uji signifikansi dilakukan membandingkan nilai r
hitung
dengan r
tabel
. Jika r
hitung
lebih besar dari r
tabel
dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Dengan cara lain yaitu dilihat dari nilai sig 2 tailed dan membandingkannya dengan
taraf signifikan α yang ditentukan peneliti. Bila nilai Sig 2 tailed ≤ 0,05, maka
butir instrumen valid, jika nilai Sig 2 tailed ≥ 0,05, maka butir instrumen tidak
valid.
Menurut Umar 2004, untuk melakukan uji validitas instrumen dengan melakukan uji coba pengukur pada sejumlah responden, responden diminta untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Jumlah responden untuk uji coba disarankan minimal 30 orang, agar distribusi skor nilai akan lebih mendekati
kurva normal. Pengujian validitas dilakukan kepada 30 tiga puluh orang pegawai Rumah Tahanan Negara Klas I Medan karena jumlah pegawai di Rumah Tahanan
Negara Klas IIB Kabanjahe telah digunakan seluruhnya sebagai sampel penelitian.
3.7.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Untuk mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran maka dilakukan uji reliabilitas Ghozali,
2005. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot. Pada penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
54 pengukurannya hanya sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.
Nunnally dalam Ghozali, 2005.
3.8. Uji Asumsi Klasik