Pengujian Asumsi Klasik Hasil Penelitian

77 4.1.4.3. Penjelasan Responden Atas Variabel Karakteristik Individu Definisi operasional variabel karakteristik individu adalah ciri-ciri tertentu pada setiap individu apalagi yang berkaitan dengan kepuasan kerja seseorang, beberapa karakteristik pribadi yang meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggung jawab, dan status masa kerja . Untuk butir pertanyaan-pertanyaan variabel karakteristik individu, mayoritas responden memberikan jawaban setuju. Hal ini menunjukkan pegawai memberikan tanggapan yang positif terhadap karakteristik individu. 4.1.4.4. Penjelasan Responden Atas Variabel Kepuasan Kerja Definisi operasional variabel kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para pegawai dalam memandang pekerjaannya. Untuk butir pertanyaan-pertanyaan variabel kepuasan kerja pegawai, pimpinan lebih cenderung memilih jawaban untuk jawaban setuju. Hal ini menunjukkan pimpinan menilai kepuasan kerja pegawai sudah baik dalam bekerja, walaupun ada sebagian pegawai yang dirasakan perlu diperhatikan dan ditingkatkan lagi kinerjanya.

4.1.5. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa model regresi linear Universitas Sumatera Utara 78 -4 -2 2 4 Regression Standardized Residual 2 4 6 8 10 12 14 Frequ ency Mean = 1.8E-16 Std. Dev. = 0.973 N = 57 Dependent Variable: Kepuasan Kerja Histogram berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, alat uji statistik regresi linear berganda dapat dipergunakan. 4.1.5.1. Hasil Uji Normalitas Untuk pengujian normalitas data dalam penelitian ini dideteksi melalui analisa grafik dan statistik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPSS. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada Gambar 4.2. berikut ini. Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Gambar 4.2. Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara 79 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Ex pecte d Cum P rob Dependent Variable: Kepuasan Kerja Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Gambar 4.3. Uji Normalitas Dari Gambar 4.3. di atas, dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan menunjukkan normal. Ghozali 2005 menyatakan bahwa, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya Universitas Sumatera Utara 80 menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi nomalitas. Analisis dari grafik di atas menunjukkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi layak dipakai untuk memprediksi kepuasan kerja pegawai berdasarkan variabel independen dalam penelitian ini, yaitu gaya kepemimpinan, locus of control, dan karakteristik individu.. Selanjutnya uji normalitas data dilakukan dengan analisis statistik dengan menggunakan alat uji non parametrik Kolmogorov – Smirnov K-S, seperti terlihat pada Tabel 4.4. berikut ini. Tabel 4.4. Uji Kolmogorov – Smirnov K-S Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 57 .0000000 1.84651819 .093 .093 -.088 .703 .706 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed Unstandardize dResidual Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Universitas Sumatera Utara 81 Dari Tabel 4.4. di atas diketahui besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,703 dan tidak signifikan pada 0,706. Hal ini berarti data residual berdistribusi normal, dan hasilnya konsisten dengan uji sebelumnya. 4.1.5.2. Hasil Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi linier berganda ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Hasil pengujian multikolinieritas dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.5. berikut ini : Tabel 4.5. Hasil Uji Multikolinearitas Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Coefficients a 1.674 5.546 .367 .137 .670 1.493 .348 .150 .747 1.338 .413 .161 .720 1.389 Constant Gaya Kepemimpinan Locus of Control K. Individu Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Kepuasan Kerja a. Universitas Sumatera Utara 82 -3 -2 -1 1 2 3 R e gr essi on Stude ntize d R esi dual Dependent Variable: Kepuasan Kerja Scatterplot Dari Tabel 4.5. di atas dapat dilihat bahwa nilai Tolerance lebih dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini. 4.1.5.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas data dalam penelitian ini menggunakan alat Bantu SPSS dengan mengamati pola yang terdapat pada scatterplot, hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4.4. sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 83 Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Gambar 4.4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari Gambar 4.4. di atas terlihat bahwa titik-ttitik menyebar secara acak random serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai. Menurut Ghozali 2005, jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedistisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan memilih berdasarkan masukan dari variabel bebasnya. Universitas Sumatera Utara 84 Selanjutnya dilakukan uji statistik untuk menjamin keakuratan hasil. Adapun uji statistik yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah uji Glejser. Tabel 4.6. Hasil Uji Glejser Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Dari Tabel 4.6. di atas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. 4.2. Pembahasan 4.2.1.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Individu, Gaya Kepemimpinan Pemimpin Redaksi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Wartawan PT. Harian Batam Pos di Batam

2 61 167

PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS IIB KABUPATEN JEPARA

0 7 86

PEMBINAAN NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS IIB BLORA

1 11 101

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik

0 1 12

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KEPUASAN Pengaruh Komitmen Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Locus Of Control Terhadap Kepuasan Kerja Auditor ( Studi Empiris Pada Kantor Akunta

0 2 16

Pengaruh motivasi dan kedisiplinan kerja terhadap kinerja pegawai : studi kasus pada Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari.

1 11 130

AMKP08. PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA AUDITOR

0 0 34

pengruh gaya kepemimpinan situasional motivasi kerja locus of control terhadap kepuasan kerja dan prestasi kerja auditor

0 0 29

TAP.COM - PENGARUH LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA DAN KEPUASAN KERJA ... 275 645 1 PB

0 0 15

PEMBINAAN NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS IIB RABA BIMA GUNA MENCEGAH PENGULANGAN TINDAK PIDANA (Studi Kasus Rumah Tahanan Negara Klas IIB Raba Bima)

0 0 125