3.4 Etika Penggunaan Hewan Penelitian
Penggunaan hewan penelitian dilakukan sesuai dengan aturan etika penelitian dengan hewan penelitian.
3.5 Alat-alat
Alat disolusi Erweka DT, Spektrofotometer Ultraviolet Visible Shimadzu UV mini 1240, freeze dyer, jangka sorong, timbangan analitis Vibra,
PH meter Hanna, Beaker glass Pyrex, Labu tentukur Pyrex dan alat – alat laboratorium yang biasa digunakan, alat-alat bedah, spuit Terumo, kertas saring
dan lemperekat.
3.6 Bahan-bahan
Bahan- bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air kelapa, gula pasir, biakan murni Acetobacter xylinum Balai Penelitian Kimia, urea Bratako
asam cuka dan alkohol 96, piroksikam PT.Kimia Farma.
3.7 Pelaksanaan Penelitian
3.7.1 Persiapan Hewan Percobaan
Hewan percobaan yang digunakan adalah kelinci jantan sehat berjumlah 4 ekor setiap kelompok. Pada penelitian ini terdiri dari 3 kelompok berarti ada 12
ekor kelinci. Kelinci terlebih dahulu dipelihara di kandang yang telah didesain. Selama pemeliharaan, kelinci diberi makanan yang mengandung komponen
nutrisi yang cukup. kelinci dibagi menjadi 3 kelompok. A,B,C yang mana masing-masing
kelompok terdiri dari 4 ekor kelinci. Kelompok A diberikan sediaan uji selama 7 hari, kelompok B diberikan sediaan uji selama 14 hari dan kelompok C diberikan
sediaan uji selama 21 hari. Pada masing-masing kelompok, untuk kelinci yang I
diberi kapsul piroksikam, kelinci II diberi sachet nata tanpa pori, kelinci III diberi sachet nata berpori 1 dan kelinci IV diberi sachet nata berpori 2 yang masing-
masing dengan dosis 20 mg Tabel 7.
3.7.2 Pembuatan nata de coco
a. Dibiarkan air kelapa hingga kotorannya mengendap. Selanjutnya, disaring
menggunakan kain kasa dan panaskan air kelapa diatas api besar hingga mendidih. Selama perebusan, air kelapa diaduk.
b. Ditambahkan urea dan gula pasir, lalu diaduk hingga larutan tercampur
merata. Kotoran yang muncul kepermukaan dibuang. c.
Setelah larutan mendidih selama 15 menit, panci diangkat dan dibiarkan agak dingin suam-suam kuku.
d. Ditambahkan asam cuka sambil terus diaduk-aduk hingga memiliki pH antara 3 – 4.
e. Dibubuhkan starter ± 100 ml kedalam baki atau wadah yang berisi
campuran awal. f.
Dituang larutan di atas baki atau loyang plastik g.
Ditutup baki memakai kertas koran dan ikat memakai karet gelang hingga benar-benar rapat.
h. Disimpan di ruang fermentasi dan biarkan selama satu minggu.
i. Terbentuk nata de coco dengan bentuk yang kenyal.
3.7.3 Pembuatan sediaan sachet nata de coco
a. Terhadap nata de coco yang terbentuk, kemudian dikeringkan dengan freezdryer hingga bentuk yang kenyal menjadi kering dan tipis, lalu
dipotong dengan ukuran 11 mm x 22 mm , lalu setiap sisi dari nata de coco direkatkan dengan menggunakan perekat, sehingga berbentuk bujur
sangkar. b. Selanjutnya bentuk sediaan sachet nata de coco diisi dengan bahan obat
piroksikam sebanyak 20mg dan selanjutnya diberi pori 1 dengan diameter 0,4 mm. Perlakuan yang sama terhadap sachet nata de coco pori 2.
c. Kemudian terhadap sachet nata de coco dilakukan uji in vitro pada medium I dan medium II, lalu diukur menggunakan alat spektrofotometer UV dan
dilakukan juga uji pencegah ulser.
3.8 Prosedur Pembuatan Larutan Uji disolusi Terhadap Bentuk Sediaan 3.8.1 Pembuatan larutan NaOH 0,2 N
Natrium hidroksida sebanyak 8 g dilarutkan dalam akuades bebas CO2 hingga 1000 ml Ditjen POM, 1995.
3.8.2 Pembuatan medium cairan lambung buatan pH 1.2