2.2 Sediaan nata de coco
Berdasarkan hasil penelitian, sediaan nata de coco telah banyak dimanfaatkan untuk berbagai produk. Peneliti asal Jepang telah memanfaatkan
nata de coco sebagai bahan baku untuk membuat membran sound system. Hasilnya, loud spaker yang menggunakan membran sound system dari nata de
coco memiliki suara yang lebih bersih Tarwiyah, dkk.2001, Peneliti lain, Bambang Pilu 2003, meneliti tentang kajian sifat fisik film tipis nata de coco
sebagai membran ultrafiltrasi. Kini, penelitian nata de coco diarahkan pada
penelitian sediaan obat. 2.3 Uraian Bahan
Piroksikam
4-hidroksi-2-metil-N-2-piridil-2H-1,2-benzotiazin-3-karboksamida 1,1- dioksida
Rumus molekul : C
15
H
13
N
3
O
4
S Rumus bangun :
Piroksikam mengandung tidak kurang dari 97.0 dan tidak lebih dari 103.0 C
15
H
13
N
3
O
4
S. Pemerian : Serbuk, hampir putih atau coklat terang atau kuning terang, tidak
berbau. Bentuk monohidrat.
Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, dalam asam-asam encer dan sebagian besar pelarut organik, sukar larut dalam etanol dan dalam larutan alkali
mengandung air. Dosis : oral, rectal dan i.m 1 dd 20 mg, dysmenorrea primer. Pada serangan
encok, permulaan 40 mg lalu 2 dd 20 mg selama 4-6 hari. Piroksikam adalah obat anti inflamasi baru yang secara kimia berbeda dengan
derivat asam karboksilat seperti aspirin, ibuprofen, fenoprofen, indometasin dan tolmetin. Nama kimianya adalah 4-hidroksi-2-metil-N-2-piridil-2H-1,2
benzoatiasin 1,1-dioksid, merupakan hasil proses enolisasi penggantian 4 hidroksi.
FARMAKODINAMIKA
Dalam percobaan awal di laboratorium piroksikam ternyata punya khasiat anti radang yang sangat kuat. Pada marmut, daya hambat eritema kemerahan
200x lebih kuat daripada aspirin www.Google.co.id. Aktivitas antipiretiknya praktis sama dengan aspirin. Seperti obat AINS yang lain, piroksikam juga
mempunyai aktivitas analgesik. Pada mencit efek analgesiknya 11x lebih poten daripada naproksen dan 64x lebih kuat dari aspirin. Piroksikam tidak
mempengaruhi sistem kardiovaskular. Pemberian intravena pada dosis kumulatif sampai 15 mgkgBB tidak memberikan pengaruh yang berarti pada tekanan darah
dan frekwensi jantung ataupun modifikasi respon presor terhadap katekolamin eksogen dan endogen. Pada pemberian peritoneal pada mencit, hanya terlihat
tanda-tanda depresi ringan pada susunan saraf pusat.
FARMAKOKINETIKA
Masa paruh piroksikam cukup panjang. Maka meskipun absorbsinya lambat pada pemberian peroral, ia cocok diberikan sebagai dosis tunggal setiap
hari. Dengan dosis tunggal ini, dapat dicapai kadar terapeutik obat selama 24 jam. Pada percobaan klinis dengan pemberian piroksikam pada 15 orang penderita
rematoid artritis dengan dosis hingga 10mg, 20mg atau 30mg per hari selama 14 hari, terlihat perbaikan klinis pada penderita.
Kadar plasma menetap steady state piroksikam dicapai dalam waktu 7 hari atau kurang, pada pemberian dosis tunggal antara 10 dan 30 mg. Maka setelah 1
minggu, dapat ditentukan apakah dosis perlu ditambah atau tidak. Berbeda dengan obat AINS lain, pemberian piroksikam bersamaan dengan
aspirin tidak mempengaruhi kadar piroksikam dalam darah. Sedangkan kombinasi lainnya dengan aspirin akan mengurangi kadar obat AINS tersebut dalam Plasma.
Mungkin ini disebabkan karena obat golongan asam aromatik seperti indometasin, penoprofen, naproksen, ibuprofen dan tolmetin strukturnya mirip dengan aspirin,
ini rupanya menyebabkan terjadinya interaksi kompetitif. Telah dibuktikan pula terjadinya interaksi farmakokinetika antara fenil butazon suatu asam enolat
dengan aspirin. Mengingat sifat piroksikam, masa paruh yang panjang, potensi yang tinggi dengan kadar plasma yang rendah 3-5 ugml maka dapat
diperkirakan, kurangnya interaksi farmakokinetika antara aspirin dan piroksikam mungkin disebabkan oleh rendahnya kadar piroksikam dalam darah tersebut,
sehingga tidak terjadi kompetisi pada tempat ikatan. Kadar yang rendah ini menguntungkan dalam pemakaian klinik, asalkan ia aman.
KEAMANAN
Piroksikam merupakan obat yang relatif aman. Ini telah dibuktikan dalam laboratorium. LD 50nya pada rodensia 200-300mgkgBB, sedang pada anjing
lebih dari 700 mgkgBB. Padahal untuk manusia, dosis yang digunakan tak
sampai 1 mgkgBB 10-40mg dosis tunggal. Pada penelitin klinik, gangguan saluran cerna dan ulkus adalah gambaran utama efek samping yang timbul pada
terapi dengan obat AINS umumnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi efek samping tersebut antara lain formulasi obat dan besarnya dosis yang diberikan
untuk mencapai efek anti inflamasi. Sediaan bentuk tablet biasanya mempunyai kecepatan dispersi dan
absorpsi lebih lambat daripada bubuk dalam kapsul. Oleh karena itu efek samping sediaan tablet biasanya lebih ringan daripada kapsul. Kadar obat yang dicapai
dalam darah sama. Karena masa paruhnya panjang ± 45 jam ia dapat diberikan sekali sehari. Dosis obat dapat dibagi menjadi 2,3 atau 4 kali sehari bila
diperlukan. Piroksikam 20mghari relatif lebih aman terhadap saluran cerna daripada aspirin 3,8 ghari.
CARA PENGGUNAAN
. Piroksikam bentuk kapsul yang biasanya digunakan 1 atau 2 kali sehari secara
rutin. Dosis dewasa : -Pemakaian tiap kali minum yaitu 20 mg atau 10 mg diminum 2 kali sehari.
-Diminum setelah makan -Diminum selama 8 – 12 minggu atau lebih
-Keselamatan dan efektivitas piroksikam belum tersedia untuk anak-anak -Jangan pernah mengkonsumsi piroksikam saat perut kosong.
2.4 Lambung