Pembuatan Sachet Nata De Coco Pengaruh Pori Terhadap Pelepasan Piroksikam Dari Sachet Nata de

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembuatan Sachet Nata De Coco

Pembuatan sachet Nata de coco diawali dengan mencampurkan air kelapa, urea dan gula pasir kemudian dididihkan selama 15 menit, didiamkan sampai larutan agak dingin dan ditambahkan asam cuka sampai pH 3-4, kemudian ditambahkan starter bakteri Acetobacter xylinum dalam medium cair. Setelah masa fermentasi selama 1 minggu akan terbentuk gel pada permukaan media cairnya. Proses terbentuknya gel merupakan rangkaian aktifitas bakteri Acetobacter xylinum dengan nutrien yang ada pada media cair. Gel yang terbentuk inilah yang disebut nata de coco, kemudian nata ini dikeringkan dengan menggunakan freezdyer dan dipotong dengan ukuran 11 mm x 22 mm , Lalu setiap sisi nata de coco di beri perekat sehingga berbentuk bujur sangkar sachet dengan ukuran 11mm x 11 mm. Selanjutnya dimasukkan piroksikam sebanyak 20mg dan kemudian di beri pori 1 serta pori 2. Gambar 1. Ukuran sachet nata de coco a b c Gambar 2. Sediaan sachet nata de coco Keterangan : a sachet nata de coco tanpa pori b sachet nata de coco berpori 1 c sachet nata de coco berpori 2 Menurut Piluhartono, 2003 , Nata de coco merupakan jaringan selulosa yang mempunyai tekstur kenyal, putih menyerupai gel dan terapung pada bagian permukaan cairan. Dengan keberadaan nata de coco yang mengapung dan merupakan selulosa maka dapat digunakan untuk bahan floating drug deli very system FDDS, sehingga tidak terjadi pelepasan konsentrasi obat secara bersamaan dan mendadak yang mana hal ini dapat mencegah terjadinya iritasi pada lambung. Gambar 3. Sachet nata de coco yang mengapung dipermukaan medium disolusi

4.2 Pengaruh Pori Terhadap Pelepasan Piroksikam Dari Sachet Nata de

coco dalam Médium I pH 1,2. Pengaruh pori terhadap pelepasan piroksikam dari sachet nata de coco dalam medium I dapat dilihat pada gambar 4 dari hasil uji disolusi dalam medium asam pH 1,2 menunjukkan bahwa piroksikam dari sachet nata de coco tanpa pori Sachet nata de coco pelepasannya lebih kecil dibandingkan dengan sahcet nata berpori 1 dan serbuk piroksikam. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 5 15 30 60 90 120 150 180 240 300 360 420 480 waktu k u mu la ti f serbuk tanpa pori berpori 1 Gambar 4. Uji disolusi serbuk piroksikam, sachet nata tanpa pori dan sachet nata de coco berpori 1 dalam médium pH 1,2. Pada nata de coco tanpa pori terlihat bahwa pelepasan obat pada waktu 480 menit sekitar 24,02, pada nata de coco berpori 1 sekitar 29,07, sedangkan pada serbuk sekitar 84,25. Hal ini menunjukkan adanya selulosa yang dapat memperlambat pelepasan piroksikam, dimana selulosa ini merupakan kandungan utama dari nata de coco Piluhartono, 2003. Pada tabel uji statistik lampiran 5 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara serbuk piroksikam dengan sachet nata de coco tanpa pori dan sachet nata de coco berpori 1, dimana F hitung F tabel. Kemudian uji LSD menunjukkan perbedaan yang signifikan dari menit-menit tertentu pada waktu disolusi antara serbuk piroksikam dengan sachet nata tanpa pori dan sachet nata berpori 1 dimana nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Sedangkan pada sachet nata tanpa pori dengan nata berpori 1 terdapat perbedaan yang signifikan pada menit ke 5, menit ke 150 dan menit ke 180 dengan masing-masing nilai signifikansinya yaitu 0,880 ; 0,934 dan 0,738.

4.3. Pengaruh Pori Terhadap Pelepasan Piroksikam Dari Sachet Nata de coco dalam Médium II pH 7,4.